CAHAYA
Pada
dasarnya cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat merambat.
Didalam medium yang homogen, cahaya merambat menurut garis lurus. Semua benda
yang menghasilkan cahaya disebut sumber cahaya. Contoh sumber cahaya yaitu:
matahari, nyala lilin, lampu pijar, lampu senter, dan sebagainya.
Biasanya
benda yang menghasilkan cahaya juga disebut benda terang, sedangkan benda yang
tidak menghsilkan cahaya disebut benda gelap. Benda yang dapat dilalui atau
ditembus cahaya disebut benda tembus cahaya atau benda bening (transparan) dan
benda yang tidak dapat dilalui atau ditembus cahaya disebut benda tidak tembus
cahaya atau benda gelap. Benda-benda yang dapat tembus cahaya tetapi tidak semua cahaya diteruskan
(samar-samar) disebut benda keruh. Perambatan cahaya (lintasan cahaya) pada dua
zat perantara (medium) yang berbeda akan mengakibatkan terjadinya pembiasan.
Lintasan
cahaya melewati medium yang kurang kerapatannya ke medium yang lebih besar
kerapatannya misalnya dari medium udara ke medium air akan terlihat berkas
cahaya seolah-olah dipatahkan mendekati garis normal. Sebaliknya lintasan
cahaya melewati medium yang lebih besar kerapatannya ke medium yang kurang
kerapatannya akan terlihat berkas cahaya seolah-olah dipatahkan menjauhi garis
normal. Peristiwa pembelokan cahaya (seolah-olah dipatahkan) disebut dengan
“pembiasan cahaya”. Jika seberkas cahaya jatuh pada permukaan benda, maka
sebagian cahaya akan dipantulkan. Apabila permukaan benda tersebut merupakan
bidang datar, maka menurut hokum pemantulan Snellius:
1. Cahaya
datang dan cahaya terpantul terletak pada satu bidang datar dengan normal
terletak pada permukaan pantul
2. Sudut
datang = sudut pantul
Semua
benda yang dapat memantulkan cahaya disebut cermin. Apabila cahaya matahari
mengenai air (uap air) akan diuraikan dalam berbagai warna seperti terlihat
pada warna-warna pelangi. Sifat-sifat cahaya:
- Merambat
menurut garis lurus
- Menembus
benda-benda bening
- Terjadi
pembiasan jika melalui dua medium
- Diuraikan
dalam warna-warna yang berbeda
I.
Kegiatan : Sifat-Sifat Cahaya
II.
Tujuan : Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
III.
Alat dan Bahan : karton berlobang, benang, lilin, korek
api, senter, kertas
HVS (layar), penggaris, gelas bening,
triplek, gelas berisi air jernih, plastik bening, buku, kertas karton, sendok
atau pensil, wadah bening (transparan) berisi air, cermin, wadah bening
(transparan) berisi air sabun
IV.
Prosedur Kegiatan:
1.
Letakkan
karton berlobang di atas meja dengan posisi berdiri (dipegang) dan kertas HVS
(layar) juga dengan posisi berdiri (dipegang) dengan jarak ±30 cm dari karton
berlobang
2. Nyalakan
lampu senter, amati cahaya yang keluar dari celah lobang karton dan tertangkap
pada layar
3. Ukurlah
tinggi lobang karton dan tinggi berkas cahaya yang tertangkap pada layar
(dengan menggunakan penggaris/mistar)
4. Susun
karton-karton berlobang seperti gambar berikut dan siapkan benang, lilin, korek
api
5.
Amati
nyala lilin melalui lobang karton C. Seperti gambar berikut!
6. Geserlah
ketiga karton berlobang secara bergantian kekiri atau kekanan.
Pastikan ketiga lobang pada karton agar
tetap segaris dengan cara menarik benang melalui lobang-lobang tersebut
7. Amati
apa yang terjadi, dapatkah kita melihat berkas cahaya nyala lilin dari lobang
karton C?
Hasil Pengamatan:
Tinggi
karton sampai batas lobang 5,5 cm
Tinggi
berkas cahaya yang tertangkap pada layar 5,5
cm
Ketika
lobang pada karton A, B dan C tersusun segaris dengan menggunakan benang, maka
dari lobang karton C berkas nyala lilin terlihat
Ketika
karton berlobang digeser secara bergantian kekiri atau kekanan, maka dari
lobang karton C berkas cahaya nyala lilin tidak
terlihat
Pembahasan:
Ketika
karton berlobang disinari dengan cahaya dari lampu senter, maka cahaya tersebut
akan tertangkap pada layar. Tinggi lobang pada karton sama dengan tinggi berkas
cahaya pada layar. Ketika karton A, B dan C disusun sejajar dengan benang maka
berkas cahaya lilin akan sampai pada layar. Namun ketika karton karton digeser
maka berkas cahaya lilin tidak terlihat pada layar
Kesimpulan:
Cahaya
merambat lurus
8. Letakkan
plastik benang, triplek, gelas bening, buku, gelas berisi air jernih dan kertas
karton dengan posisi berdiri (dipegang), wadah berisi air sabun
9. Sorotkan
cahaya lampu senter sampai mengenai masing-masing benda tersebut secara
bergantian
10. Amati
berkas cahaya dibalik masing-masing benda tersebut saat disinari
11. Catat
hasil pengamatan pada tabel dengan member tanda cheklis (
Hasil
Pengamatan:
No
|
Nama Benda
|
Ditembus cahaya
|
Keterangan
|
|
Dapat
|
Tidak
|
|||
1.
|
Plastik bening
|
|
|
Benda bening atau benda tembus cahaya
|
2.
|
Triplek
|
|
|
Benda gelap atau
benda tidak tembus cahaya
|
3.
|
Gelas bening
|
|
|
Benda bening atau benda tembus cahaya
|
4.
|
Buku
|
|
|
Benda gelap atau
benda tidak tembus cahaya
|
5.
|
Gelas berisi air jernih
|
|
|
Benda bening atau benda tembus cahaya
|
6.
|
Kertas karton
|
|
|
Benda gelap atau
benda tidak tembus cahaya
|
7.
|
Wadah
bening/ transparan berisi air sabun
|
|
|
Benda gelap atau
benda tidak tembus cahaya
|
Pembahasan:
Cahaya dapat menembus beberapa benda yaitu:
plastik bening, gelas bening dan gelas
yang berisi air jernih. Namun cahaya tidak dapat menembus beberapa benda yaitu:
triplek, buku, kertas karton dan wadah bening (transparan) berisi air sabun
Kesimpulan:
Benda yang tidak dapat dilalui atau ditembus cahaya
disebut benda bening atau benda tembus cahaya. Sedangakan benda yang tidak
dapat dilalui atau tidak ditembus cahaya disebut benda gelap atau benda tidak
tembus cahaya.
12. Masukkan
pensil atau sendok ke dalam gelas berisi air jernih, amati apa yang terjadi?
Hasil
Pengamatan:
Keadaan pensil atau sendok setelah dimasukkan ke
dalam gelas berisi air jernih maka sendok terlihat seolah-olah pata.
Pembahasan:
Ketika sendok dimasukkan ke dalam gelas berisi air
jernih, maka sendok akan terlihat seolah-olah patah mendekati garis normal
karena lintasan cahaya telah melewati medium yang kurang kerapatannya ke medium
yang lebih besar kerapatannya yaitu pada percobaan ini dari medium udara ke
medium air
Kesimpulan:
Cahaya akan dibiaskan, jika melalui dua medium yang
berbeda. Jika cahaya melewati medium yang kurang kerapatannya ke medium yang
lebih besar kerapatannya maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal
13. Letakkan
cermin di dalam wadah transparan (bening) yang telah diisi dengan air jernih
14. Jemur
di bawah terik matahari sambil mengatur letak (posisi) cermin sehingga cahaya
matahari dapat mengenai cermin sedemikian rupa dengan menghadapkan kearah
kertas putih
15. Amati
pada kertas putih, spektrum cahaya yang diuraikan dalam berbagai warna seperti
pada warna-warna pelangi
Hasil
Pengamatan:
Perlakuan
|
Warna-warna spectrum cahaya yang memantul
|
Cermin dalam wadah berisi air jernih diletakkan
di bawah terik matahari
|
-
Merah - Hijau
-
Jingga - Biru
-
Kuning - Nila
-
Ungu
|
Pembahasan:
Ketika cermin di dalam wadah berisi air jernih dan
diletakkan di bawah sinar matahari maka cermin tersebut akan memantulkan cahaya
pada layar dan menghasilkan warna-warna spectrum pada layar.
Kesimpulan:
Cahaya dapat terurai menjadi beberapa warna-warna
spektrum yaitu: merah jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu
V.
Pertanyaan:
1. Mengapa
kita dapat melihat benda gelap apabila ada cahaya yang menyinari benda gelap
tersebut?
2. Jelaskan
perbedaan antara baying-bayang dan bayangan!
VI.
Jawaban pertanyaaan:
1. Karena
apabila benda gelap disinari, maka cahaya akan dipantulkan cahaya tersebut ke
lensa mata kita. Setelah dipantulkan, cahaya tersebut dibiaskan oleh retina
sehingga benda tersebut dapat dilihat oleh mata kita
2. Bayang-bayang
adalah daerah gelap di belakang benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan
bayangan adalah daerah yang dilewati oleh sumber cahaya yang ditangkap oleh
layar, misalnya cahaya yang melewati celah-celah sehingga tertangkap oleh layar
dan bentuknya sama dengan benda yang disinari
Pontianak,
30 Mei 2014
Dosen Pengampu Mahasiswa
Dra.Hj.Siti Djuzairoh WAHYUNI
NIP.
195112311980112001 NIM. F37012028
1 komentar:
Makasih kak
Posting Komentar