MAKALAH : KONDAS IPA II #3 Bentuk dan Gerakan Bumi & Bulan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pembelajaran bumi dan antariksa di sekolah dasar sangat penting. Hal ini dikarenakan peserta didik di sekolah dasar masih memiliki pemikiran kongkrit. Untuk itu kami bekerja kelompok menyusun makalah ini untuk membahas inti dari permasalahan tersebut diatas. Hasil dari pembahasan kerja klompok kami tuangkan dalam bentuk makalah ini dan semoga dapat bermanfaat untuk kita dan pembaca yang budiman.
Akhirnya semoga pembahasan yang kami susun dalam makalah ini dapat dijadikan bekal oleh kita sebagai mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar khususnya sebagai bekal kelak. Kami mohon maaf apabila terdpaat kekeliruan dan kesalahan dalam pembahasan kami. Harapan dan niat baik kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat buat kita semua, mari kita budayakan belajar seumur hidup.



1.2 Rumusan Masalah
Penyusunan makalah yang kami susun dengan judul pembelajaran tentang sistem bumi, bulan dan matahari di semester 3 memuat permasalahan dan inti pokok sebagai berikut:
1)      Penjelasan bentuk dan ukuran bumi
2)      Penjelasan gerak bumi
3)      Penjelasan bulan sebagai satelit bumi
4)      Penjelasan bentuk dan gukuran bulan
5)      Penjelasan gerakaan bulan
6)      Gerhana bulan dan matahari

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah tentang Sistem Bumi, Bulan dan Matahari adalah sebagai berikut:
1.      Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui hakikat bentuk dan gerakan bumi atau bulan
2.      Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengajarkan kepada peserta didik di sekolah dasar tentang bagaimana hakikat bentuk dan gerakan bumi atau bulan
3.      Agar kita sebagai mahasiswa dapat membuat alat peraga unutk mengajarakan kepada peserta didik terkait sistem hakikat bentuk dan gerakan bumi atau bulan di sekeolah dasar.
4.      Sebagai bekal kita sebagai mahasiswa PGSD, untuk bahan melaksanakan pengajaran baik teori maupaun dalam aplikasi pembelajaran.

2.1 BENTUK DAN UKURAN BUMI


Bentuk bumi bulat, tetapi tidak persis seperti bola bentuk bumi agak pepat di kedua kutubnya. Bentuk bumi yang demikian disebabkan oleh perputaran bumi pada porosnya (rotasi). Akibat rotasi bumi, bagian bumi yang berada di kutub hampir tak bergerak, sedangkan bagian bumi yang berada di katulistiwa merasakan sedikit terlempar keluar, sedangkan yang berada disekitar kutub tidak. Terlempar keluarnya bagian yang berada di sekitar khatulistiwa menyebabkan bagian-bagian tersebut sedikit
menjauh dari pusat bumi. Itu sebabnya jari-jari bumi di khatulistiwa lebih panjang dibandingkan di kutub. Jari-jari di khatulistiwa 6.378 km dan di kutub 6375 km. Dengan demikian , kari-jari bumi rata-rata 6.371 km.

Massa bumi adalah 5.98 x 1024 dan volumenya 1,08x1021 m3, oleh karena itu massa jenis bumi adalah 5500 kg/m3. Jarak aphelium bumi adalah 152.086.000 km, sedangkan jarak periheliumnya adalah 147 097 000 km. Jarak rata-rata bumi ke matahari adalah 149.098.000 km. Jarak rata-rata ini didefinisikan sebagai 1AU ( AU= Astronomical Unit = Satuan Astronomi )

Massa bumi sangat besar yaitu,5,98x1024 kg. Gaya gravitasi bumi juga sangat besar. Oleh karena itu benda-benda yang ada dipermukaan bumi akan merasakan gaya tariknya. Bumi memiliki gaya tarik yang disebut gravitasi yang besarnya 9,8 m/s2.

2.2 GERAK BUMI
 Tanpa kita sadari, bumi yang kita tempati tidak pernah berhenti berputar. Dapatkah kamu merasakan gerakan bumi? Lalu, gerak apa saja yang dilakukan bumi? Kemudian, akibat apa yang dirasakan kita sebagai penghuni bumi karena gerakkannya tersebut? Mari ikuti penjelasan berikut ini! 
ü Rotasi Bumi
Jika kamu perhatikan, pagi hari matahari terbit di sebelah timur dan sore hari terbenam di sebelah barat, seolah-olah matahari beredar mengitari bumi. Sebenarnya bukan matahari yang mengelilingi bumi, melainkan bumi berputar pada sumbunya dari arah barat ke arah timur. Perputaran bumi pada sumbunya disebut rotasi. Waktu yang diperlukan untuk satu kali rotasi disebut kala rotasi. Kala rotasi untuk bumi ialah 24 jam. Pada saat bagian bumi menghadap matahari, bumi dalam keadaan siang, sedangkan bagian bumi yang tidak mendapat cahaya matahari berada dalam keadaan malam hari. Jadi, terjadinya siang dan malam disebabkan oleh terjadinya rotasi bumi, juga karena bentuk bumi yang bulat.
Arah rotasi bumi adalah dari barat ke timur. Oleh karena itu, matahari selalu terbit di timur dan terbenam di barat, akibatnya orang di daerah Indonesia Timur lebih dulu melihat matahari terbit daripada orang di daerah Indonesia Barat.
Rotasi bumi dapat di gambarkan seperti sebuah gasing yang sedang berputar. Bagian-bagian gasing tampak bergerak. Akan tetapi, mengapa kita tidak merasakan getaran akibat rotasi bumi? Hal ini disebabkan perputaran bumi sangat lambat. Bumi hanya bergerak kurang lebih 15° dalam waktu 1 jam. Selain itu, gaya tarik bumi terhadap benda di permukaannya sangat kuat. Semua yang berada di permukaan bumi termasuk manusia, tidak terpelanting.
Bumi berputar pada sumbunya seksli setiap 24 jam. Selama 24 jam itu, daerah-daerah yang mengalami siang dan malam berubah-ubah. Bumi dibagi menjadi 360° bujur. Selama 24 jam bumi berputar sejauh 360° bujur. Berarti bumi bergerak 15° dalam waktu 1 jam (15°=360°/24). Jadi, untuk dua tempat yang bujurnya berbeda 15°, ada perbedaan waktu 1 jam. Dengan perhitungan tersebut, kita dapat menghitung perbedaan waktu berdasarkan garis bujur.

Pengaruh Rotasi Bumi

Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik ,selang waktu ini disebut satu hari. Sekali berotasi, bumi menempuh 3600 bujur selama 24 jam. Artinya 10 bujur menempuh 4 menit. Dengan demikian, tempat-tempat yang berbeda 10 bujur akan berbeda waktu 4 menit. Rotasi bumi menimbulkan beberapa peristiwa yaitu :

  1.  Pergantian Siang Dan Malam

  1.  Perbedaan Waktu Berbagai Tempat Dimuka Bumi

  1.  Gerak Semu Harian Bintang

  1.  Perbedaan Percepatan Gravitasi Di Permukaan Bumi

A. Pergantian Siang Dan Malam

Permukaan bumi yang sedang menghadap matahari mengalami siang. Sebaliknya permukaan bumi yang membelakangi matahari mengalami malam. Akibat rotasi bumi, permukaan bumi yang menghadap dan membelakangi matahari berganti secara bergantian. Ini adalah peristiwa siang dan malam. Karena periode peredaran semu harian matahari 24 jam, maka panjang siang atau malam rata-rata 12 jam. Panjang periode siang atau malam hari di khatulistiwa hampir sama sepanjang tahun, yaitu berlangsung selama 12 jam. Kadang-kadang ada perbedaan sedikit yaitu panjang siang tidak sama dengan panjang malam. Suatu waktu panjang siang lebih besar dari 12 jam, dan ini berarti panjang malam hari kurang dari 12 jam. Perbadaan ini menjadi lebih besar untuk tempat-tempat yang jauh dari khatulistiwa (misalnya di daerah lintang dan kutub).




B. Perbedaan waktu berbagai tempat dimuka bumi




Seluruh permukaan bumi dibagi-bagi menurut jaring-jaring derajat. Jaring-jaring derajat itu dinamakan garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis yang sejajar dengan garis tengah khatulistiwa,sedang garis bujur adalah garis yang sejajar dengan garis tengah kutub. Arah rotasi bumi sama dengan arah revolusinya, yakni dari barat ke timur. Itulah sebabnya matahari selalu terbit di timur terbenam di barat. Orang-orang yang berada di daerah timur akan mengamati matahari terbit dan matahari terbenam lebih cepat dari pada daerah yang berada di sebelah barat. Wilayah yang berada pada sudut 150 lebih ke timur akan mengamati matahari terbit lebih cepat satu jam.

Namun, ada waktu yang berlaku secara international yang disebut waktu GMT (Greenwich Mean Time ) sebagai waktu pangkal yang berada pada garis bujur nol derajat yang melalui kota Greenwich di London. Sebagai contoh Indonesia memiliki tiga bujur standar yaitu 1050, 1200, 1350 Bujur Timur, dengan demikian waktu lokalnya berturut-turut adalah waktu Greenwich ditambah 7 jam, 8 jam, dan 9 jam. Jika letak bujur standar itu disebelah barat bujur nol, maka waktunya dikurangi, dan jika letak bujur standar itu di sebelah timur bujur nol, maka waktunya bertambah.



C. Gerak semu harian bintang




Bintang-bintang (termasuk matahari) yang tampak bergerak sebenarnya tidak bergerak. Akibat rotasi bumi dari arah barat ke timur, bintang-bintang tersebut tampak bergerak dari timur ke barat. Rotasi bumi tidak dapat kita saksikan, yang dapat kita saksikan adalah peredaran matahari dan benda-benda langit melintas dari timur ke barat. Oleh karena itu kita selalu menyaksikan matahari terbit disebelah timur dan terbenam di sebelah barat. Pergerakan dari timur ke barat yang tampak pada matahari dan benda-benda langit ini dinamakan gerak semu harian bintang. Karena gerak semu ini dapat di amati setiap hari, maka disebut gerak semu harian.

Waktu yang diperlukan bintang untuk menempuh lintasan peredaran semunya adalah 23 jam 56 menit atau satu hari bintang. Periode peredaran semu harian matahati dan bulan tidak 23 jam 56 menit. Satu hari matahari tepat 24 jam sedang satu hari bulan lebih lambat lagi yaitu 24 jam 50 menit, hal ini disebabkan karena kedudukan bintang sejati di langit selalu tetap. Matahari memiliki periode semu harian yang berbeda akibat revolusi, sedangkan bulan sebagai satelit bumi memiliki peredaran bulanan mengitari bumi.

D. Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi

Rotasi bumi juga menyebabkan penggembungan di khatulistiwa dan pemapatan di kedua kutub bumi. Selama bumi mengalami pembekuan dari gas menjadi cair kemudian menjadi padat, Bumi berotasi terus pada porosnya. Ini menyebabkan menggebungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi sehingga seperti keadaannya sekarang.

ü Revolusi Bumi
Jika perputaran bumi pada porosnya disebut rotasi, perputaran bumi mengelilingi matahari disebut revolusi. Waktu yang diperlukan oleh bumi untuk mengelilingi matahari satu putaran adalah 365  hari atau satu tahun. Kecepatannya lebih dari 106.000 kolimeter per jam. Bumi mengelilingi matahari dalam orbit yang berbentuk elips.

Pada saat bumi berevolusi, sumbu bumi miring ke arah yang sama. Besar kemiringannya adalah 23  ° jika di hitung dari garis khatulistiwa (ekuator).

Pengaruh Revolusi Bumi


Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Bumi mengelilingi matahari pada orbitnya sekali dalam waktu 365¼.waktu 365¼ atau satu tahun surya disebut kala revolusi bumi. Ternyata poros bumi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan miring dengan arah yang sama membentuk sudut 23,50 terhadap matahari, sudut ini diukur dari garis imajiner yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan sumbu rotasi. Revolusi ini menimbulkan beberapa gejala alam yang berlangsung secara berulang tiap tahun diantaranya perbedaan lama siang dan malam, gerak semu tahunan matahari, perubahan musim, dan perubahan penampakan rasi bintang, serta kalender masehi.


A. Perbedaan Lama Siang dan Malam


Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap tahunnya. Peristiwa ini nampak jelas diamati di sekitar kutub utara dan kutub selatan.

a.       Antara tanggal 21 Maret s.d 23 September

a.    Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari

b.    Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi selatan.

c.    Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan bumi selatan

d.    Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
e.    Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.

f.     Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke utara.

a.       Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret

§  Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih menjauhi matahari.
§  Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi utara.

§  Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara
§  Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.
§  Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.

§  Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal 22 Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke selatan.
b.      Pada tanggal 21 Maret dan 23 Desember

§  Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama ke matahari

§  Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari sama banyaknya.
§  Panjang siang dan malam sama diseluruh belahan bumi.

§  Di daerah khatulistiwa matahahari tampak melintas tepat di atas kepala.




B.     Gerak Semu Tahunan Matahari

Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni – 21 Desember ) disebut gerak semu harian matahari. Disebut demikian karena sebenarnya matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring.
C. Perubahan Musim

Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim itu adalah musim semi, musim panas, musim gugur,, dan musim dingin. Berikut ini adalah tabel musim pad waktu dan daerah tertentu di belahan bumi

Musim-musim dibelah bumi utara





Musim semi

: 21
Maret – 21 Juni













Musim panas
: 21
Juni – 23 September












Musim gugur
: 23
September – 22 Desember












Musim Dingin

: 22
Desember – 21 Maret

















Musim-musim dibelah bumi selatan





Musim semi

: 23
September – 22 Desember













Musim panas
: 22
Desember – 21 Maret












Musim gugur

: 21
Maret – 22 Juni













Musim Dingin
: 21
Juni – 23 September


















D. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang


Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi membentuk pola-pola tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada pada lokasi yang berdekatan. Karena letak bintang-bintang itu sangat jauh, maka ketika diamati dari bumi seolah-olah tampak berdekatan. Rasi bintang yang kita kenal antara lain Aquarius, Pisces, Gemini, Scorpio, Leo, dan lain-lain.

Kita yang berada di bumi hanya dapat melihat bintang pada malam hari. Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah timur matahari. Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari. Akibat adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah. Berarti rasi bintang yang nampak dari bumi juga berubah.
E. Kalender Masehi

Berdasarkan pembagian bujur, yaitu bujur barat dan bujur timur, maka batas penaggalan internasional ialah bujur 180o , akibatnya apabila dibelahan timur bujur 180o tanggal 15 maka di belahan barat bujur 180o masih tanggal 14, seolah-olah melompat satu hari. Hitungan kalender masehi berdasarkan pada kala revolusi bumi, dimana satu tahun sama dengan 365 ¼ hari. Kalender masehi yang mula-mula digunakan adalah kalender Julius Caesar atau kalender Julian. Kalender julian berdasarkan pada selang waktu antara satu musim semi dengan musim semi berikutnya dibelahan bumi utara. Selang waktu ini tepatnya adalah 365,242 hari atau 365 hari 5 jam 48 menit 46 sekon. Julius Caesar menetapkan perhitungan kalender sebagai berikut.

1)       Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari

2)       Untuk menampung kelebihan ¼ hari pada tiap tahun maka lamanya satu tahun diperpanjang 1 hari menjadi 366 hari pada setiap empat tahun. Satu hari tersebut ditambahkan pada bulan februari. Tahun yang lebih panjang sehari ini disebut tahun kabisat
3)       Untuk mempermudah mengingat, maka dipilih sebagai tahun kabisat adalah tahun yang habis di bagi empat. Contohnya adalah 1984,2000, dan lain-lain

2.3 BULAN SEBAGAI SATELIT BUMI

Bulan merupakan satelit sekaligus benda angkasa yang paling dekat dengan bumi. Bulan mengelilingi bumi pada bidang edar yang memiliki jarak rata-rata 348.404 km. Arah revolusi bulan sama dengan arah revolusi bumi terhadap
matahari . Kala revolusi bulan adalah 27 1/3 hari.waktu ini disebut satu bulan sideris. Satu bulan sideris tidak sama dengan waktu sejak munculnya bulan purnama sampai bulan purnama berikutnya. Lama selang waktu antara dua bulan purnama adalah 29 ½ hari. Waktu ini disebut satu bulan sinodis. Bulan sideris dan sinodis menjadi berbeda akibat adanya revolusi bumi.

Selain berevolusi mengelilingi matahari, bulan juga berotasi terhadap porosnya. Kala rotasi bulan persis sama dengan kala revolusinya, yaitu 27 1/3 hari, sehingga permukaan bulan yang menghadap bumi selalu hanya separuhnya. Karena bulan berevolusi terhdap bumi, bulan juga ikut mengelilingi matahari bersama bumi

2.4 BENTUK DAN UKURAN BULAN
Bulan berbentuk bulat dengan massa 7,4 1022 kg. Garis tengah bulan sama dengan ¼ garis tengah bumi yaitu 3.476 km dengan massa jenis 3340 kg/m3. massa bulan yang kecil menyebabkan gaya tarik pada benda dipermukaannya juga kecil. Kekuatan gaya tarik bulan hanya 1/6 gaya tarik bumi. Akibatnya, bulan tidak mampu menahan molekul-molekul udara tetap berada di sekelilingnya untuk membentuk atmosfer.Tidak adanya atmosfer di bulan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut :
1.      Di bulan tidak ada kehidupan.

2.      Permukaan di bulan sangat kasar ( berlubang ) dikarenakan benda-benda yang jatuh tidak ada yang menahan. 
3.      Suara tidak dapat merambat di bulan, hal ini karena udara atau gas merupakan medium tempat perambatan suara.
4.      Langit bulan tampak hitam legam. Atmosfer bumi berwarna biru karena cahaya matahari yang mengenai molekul-molekul udara menghamburkan cahaya warna biru


2.5        GERAKAN BULAN
Bulan merupakan anggota tata surya yang merupakan satelit bumi. Bulan tidak memiliki cahaya sendiri cahaya bulan yang memancar di malam hari adalah sinar matahari yang dipantulkan oleh permukaan bulan. Sebagai satelit bumi, bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu berevolusi terhadap Bumi, berotasi dan bersama-sama bumi mengelilingi matahari.
Pada saat berputar mengelilingi matahari, bumi diiringi oleh bulan. Permukaan bulan memantulkan cahaya matahari. Cahaya matahari yang dipantulkan oleh bulan sebenarnya tidak terlalu banyak. Akan tetapi, karena cahaya matahari demikian terang, cahaya pantulan yang sedikit itu mampu membuat bulan kelihatan seperti bola berpijar.
Jarak bulan dengan bumi sekitar 284.000 kilometer. Bulan selalu mengelilingi bumi sebagaimana bulan mengelilingi matahari. Karenanya bulan disebut satelit bumi. Bulan selalu beredar pada orbit yang tetap akibat adanya gaya gravitasi bumi yang kuat terhadapnya. Bulan juga berotasi. Kala rotasi bulan sama dengan kala revolusinya, yaitu 29 ½ hari. Karena kala rotasi bulan sama dengan revolusinya, permukaan bulan yang menghadap bumi selalu sama.
Fase bulan adalah perubahan bentuk bulan di lihat dari bumi. Fase-fase bulan tersebut

adalah fase bulan baru, kuartir pertama, bulan purnama,kuartir ketiga, kuartir keempat.


Bulan tampak oleh mata karena memantulkan cahaya matahari. Buntuk bulan yang terlihat oleh bumi selalu berubah setiap hari. Mulai dari tidak nampak, kemudian muncul bulan sabit dan akhirnya berubah menjadi bulan purnama pada hari ke-14 atau ke-15. Bulan Purnama mengecil kembali menjadi bulan sabit dan hilang pada hari ke-29 atau ke-30. Fase bulan berulang setiap 29 hari (bulan sinodis/komariah).

Berikut adalah fase-fase bulan :

1.  Fase Bulan Baru

Pada fase ini bulan berada di antara bumi dan matahari. Hanya sisi belakang bulan yang mendapat cahaya matahari. Sisi bulan yang menghadap bumi sama sekali tidak mendapat cahaya matahari. Akibatnya bulan tidak nampak dari bumi.
  1. Kuatrir Pertama 7 3/8 hari

Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada posisi tegak lurus. Hanya setengah permukaan bulan yang menghadap bumi yang mendapat cahaya matahari, sedangkan setengah lainnya tidak. Bulan tampak setengah cakram sebelah kanan. Antara bulan baru dan kuartir pertama bulan tampak sebagai bulan sabit.

  1. Bulan Purnama 14 3/4 hari

Bulan, Bumi, dan matahari terletak segaris dengan bumi berada di tengah . Permukaan bulan yang menghadap bumi semuanya mendapat cahaya matahari. Bulan nampak dari bumi berupa lingkaran utuh
  1. Kuartir Ketiga 22 1/8 hari

Bulan,Bumi dan Matahari berada dalam posisi tegak lurus. Hanya setengah permukaan bulan yang menghadap bumi yang mendapat cahaya matahari. Bulan nampak setengah cakram sebelah kiri. Antara bulan purnama dan kuartir ketiga , bulan nampak sebagai bulan sabit.
  1. Kuartir ke empat 28 1/2 hari

Dikuartir ke empat bulan menjadi bulan baru. Bulan sinodis yang berpatokan pada fase bulan dijadikan standar perhitungan kalender islam yang dikenal sebagai kalender hijriayah

Revolusi bulan dan rotasi bulan mengakibatkan terjadinya pasang naik dan pasang surut air laut. Ketika pasang naik, permukaan air laut akan naik. Sebaliknya jika pasang surut, permukaan air laut akan turun. Pada saat bulan berevolusi terhadap bumi, air laut di bagian bumi yang menghadap bulan akan tertarik gravitasi bulan sehingga terjadi pasang naik. Sebaliknya, air laut di bagian bumi yang tidak menghadap bulan akan pasang surut.
Kalender Hijriah ditentukan berdasarkan kala revolusi Bulan terhadap Bumi. Sekali berevolusi terhadap bumi, bulan membutuhkan waktu selama 29 hari 12 jam 44 menit 3 detik. Kala revolusi bulan terhadap bumi ini dimanfaatkan oleh umat Islam untuk menentukan tahun Hijriah atau Komariah. Jumlah hari pada setiap bulan di kalender Hijriah berselang-seling 30 dan 29 hari. Dengan demikian, satu bulan dibulatkan menjadi 29,5 hari. Akibat pembulatan ini, maka pada tahun Hijriah pun ada tahun kabisat yang jumlah harinya 355 hari. Dalam 30 tahun, terdapat 11 tahun kabisat. Satu tahun Hijriah lamanya 354 hari. Sedangkan satu tahun Masehi lamanya 365 hari. Oleh karena itu, tahun Hijriah lebih cepat 11 hari daripada tahun Masehi. Hal ini menyebabkan hari-hari besar bagi umat Islam selalu berubah-ubah lebih cepat 11 hari dari pada tahun sebelumnya pada kalender Masehi.

ü  Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari


Gerhana merupakan proses tertutupnya bulan atau matahari secara tiba-tiba, terdapat dua jenis gerhana yaitu gerhana bulan dan gerhana matahari. Gerhana disebabkan oleh bayangan yang dibentuk oleh bumi atau bulan terletak dalam satu garis. Bayangan tersebut mempunyai dua bagian yaitu :

a.       Bayangan Umbra atau bayangan inti

Umbra berbentuk kerucut yang semakin mengecil begitu menjauh dari bumi atau bulan. Umbra bulan panjangnya kira-kira 370.000 km, sedangkan umbra bumi panjangnya kira-kira 1.376.000 km.
b.      Daerah bayangan kabur (sebagian) dinamakan penumbra


2.6 GERHANA


Gerhana Bulan


Gerhana bulan terjadi jika bulan memasuki bayangan bumi. Bumi berada diantara matahari dan bulan. Akibatnya bulan tidak mendapat cahaya matahari sehingga bulan tidak terlihat oleh pengamat dibumi. Apabila bulan berada pada daerah umbra, bulan tidak tampak sama sekali dari bumi. Pada saat ini terjadi gerhana bulan total. Selanjutnya bulan muncul dalam daerah redup saat masuk kembali ke daerah penumbra. Gerhana berakhir saat bulan keluar dari daerah penumbra.. Gerhana bulan berlangsung cukup lama karena bayangan bumi yang cukup besar.Lamanya dapat mencapai 6 jam bila bulan melewati tengah bayangan. Jika bulan hanya menyinggung bayangan penumbra, gerhana hanya berlangsung beberapa saat. Gerhana seperti ini disebut gerhana bulan sebagian (parsial)



Gerhana Matahari


Gerhana matahari terjadi ketika bulan melintas di antara bumi dan matahari. Jika posisi bumi-bulan-matahari tepat segaris, bayangan bulan dapat menutup sebagian daerah dibumi. Tempat di bumi yang tertutup penumbra mengamati gerhana matahari sebagian (parsial). Hanya sebagian permukaan matahari yang ditutupi bulan. Tempat yang ditutupi umbra mengalami gerhana matahari total. Seluruh permukaan matahari tertutup bulan.

Ukuran bulan sangat kecil sehingga bayangannyapun kecil. Oleh karena itu, daerah di bumi yang tertutup bayangan bulan hanya sebagian. Luas daerah yang tertutup penumbra memiliki garis tengah sekitar 3.000 km. Daerah yang tertutup umbra memiliki garis tengah sekitar 269 km. Lama gerhana matahari total hanya beberapa menit karena gerakan bayangan

bulan yang cepat. Gerhana matahari tolal yang tergolong lama terjadi di Samudra Atlantik dan afrika pada tanggal 30 Juni 1937 yang berlangsung selama 7,2 menit.

BAB III 
PENUTUP
 
3.1 Kesimpulan
Bumi dan antariksa adalah pelajaran yang mencakup keseluruhan dari isi bumi an benda- benda yang ada diluar angkasa. Pembelajaran di sekolah dasar harus menggunkan media atau alat peraga yang tepat agar siswa disekolah dasar dapat dengan mudah memahaminya. Untuk itu inovasi dari guru sangat perlu untuk menunjang kegiatan pembelajaran disekolah dasar. Pembelajaran tentang sistem bumi, bulan dan matahari disekolah sangat penting terkait pemhaman dan pengetahuan siswa tentang kedudukan bumi dan matahari.

DAFTAR PUSTAKA

Sulistiyanto, Heri dan Edy Wiyono.2008.Ilmu Pengetahuan Alam kelas VI.Jakarta:Pusat Perbukuan.
Sulistyowati,Sukarno.2009.Ilmu Pengetahuan Alam kelas VI.Jakarta:Pusat Perbukuan.
Umi Habibah, Eko Susilowati, Sri Suwarni, Endang S
.2010.Ilmu Pengetahuan Alam kelas VI.Jakarta:Pusat Perbukuan


0 komentar:

Posting Komentar


up