#1 PENGARUH
PENGGUNAAN MEDIA MODEL DAN GAMBAR
TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD
1. Latar Belakang Masalah
Salah satu bagian dari pembangunan Nasional
adalah Pembangunan di bidang pendidikan , perlu diwujudkan guna peningkatan dan
kemajuan sektor pendidikan. Merosotnya kualitas pendidikan banyak mendapat
sorotan dari masyarakat, peserta lulusan kependidikan, para pendidik dan
pemerintah. Oleh karena itu pemerintah berupaya semaksimal mungkin mengadakan
perbaikan dan penyempurnaan di bidang pendidikan. Sebagai langkah antisipasi,
maka pendidikan banyak diarahkan pada penataan proses belajar, penggunaan dan
pemilihan media belajar secara tepat. Kesemuanya dimaksudkan untuk pencapaian
hasil belajar semaksimal mungkin .
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan
merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling
interaksi dan saling korelasi untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam lingkup
yang lebih sempit adalah pendidikan formal di Sekolah dasar. Lebih sempit lagi
yaitu proses pembelajaran di dalam kelas.
Sedangkan Belajar adalah suatu proses yang
kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu
pertanda bahwa seorang telah belajar sesuatu adalah perubahan tingkah laku
dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang
bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang
menyangkut nilai dan sikap (apektif). Perubahan tersebut hendaknya terjadi
sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya melalui proses belajar mengajar.
Dimana guru bukan satu-satunya sumber belajar, walaupun tugas, peranan dan
fungsinya dalam proses belajar menagajar sangatlah penting.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang berjalan cukup pesat dewasa ini menuntut proses pembelajaran mau tidak mau
harus menyesuaikan dengan perkembangan jaman khususnya proses pembelajaran di
Sekolah Dasar. Sebagai jenjang pendidikan yang terbawah yang harus menyiapkan
siswa untuk menuju jenjang pendidikan menengah, pendidikan dasar dituntut untuk
menyiapkan siswa-siswanya menjadi siswa yang unggul dalam pengetahuan, sikap,
dan ketrampilan. Untuk itu dalam proses pembelajarannya di sekolah harus dapat memberikan
bekal kepada semua siswa agar kelak dapat menjadi warga Negara yang sesuai
dengan yang diharapkan. Kondisi saat ini, masih banyak guru yang
menggunakan media pembelajaran sederhana yang kurang menarik minat siswa dalam
mengikuti pembelajaran, sehingga mengakibatkan prestasi belajar rendah. Banyak
guru yang hanya mengandalkan Buku Paket sebagai media pembelajarannya. Dengan adanya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, penggunaan media
pembelajaran yang baik dan sesuai sangat diharapkan untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Penggunaan media pembelajaran Gambar sudah
sejak lama dilakukan di Sekolah Dasar. Dengan berbagai kebaikan dan
keterbatasannya . Sedangkan Penggunaan media pembelajaran Model/benda tiruan
saat ini sedang diminati oleh para guru dan siswa. Media pembelajaran Model
merupakan media tiga dimensi yang sangat menarik bagi siswa Sekolah Dasar,
karena mempunyai banyak kelebihan. Media pembelajaran ini dapat menyajikan
berbagai macam bentuk model sesuai dengan benda aslinya/benda sebenarnya.
Melihat sedemikian kompleksnya masalah proses
belajar mengajar dan peran guru, maka dalam pengembangan ilmu pengetahuan,
khususnya dalam proses belajar mengajar perlu dikembangkan iklim kandusif yang
dapat menumbuhkan sikap dan prilaku belajar secara wajar. Untuk itu
pembelajaran dengan menggunakan media, khususnya media model dan gambar dapat
dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam proses pembelajaran .
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah
tersebut di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah :
1. Apakah
penggunaan media pembelajaran model dan gambar berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa?
2. Apakah
tingkat kemampuan para guru dalam memilih dan menggunakan media model dan
gambar dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa?
Berdasar dari rumusan masalah di atas, maka
penelitian ini diarahkan untuk sebagai berikut :
1. Mengungkap
apakah ada pengaruh penggunaan media model dan gambar terhadap prestasi
belajar.
2. Mengungkap apakah tingkat kemampuan para guru
dalam memilih dan menggunakan media model dan gambar dapat mempengaruhi
prestasi belajar siswa .
4
Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa
manfaat yang diharapkan penulis setelah penelitian dilaksanakan.
1. Sebagai bahan informasi tentang pengaruh
penggunaan media model dan gambar terhadap prestasi belajar.
2. Bagi Guru, sebagai panduan dalam upaya
mengoptimalkan penggunaan media
pembelajaran dalam rangka peningkatan prestasi belajar siswa.
3. Sebagai bahan masukan untuk guru; untuk
dipertimbangkan dalam pemilihan media sebelum pelaksanaan proses belajar mengajar.
Oleh karena hasil penelitian ini merupakan bukti secara ilmiah.
3. Bagi Sekolah/Lembaga, sebagai petunjuk
dalam penyediaan fasilitas media pembelajaran yang memadai yang sangat
dibutuhkan untuk memperlancar proses pembelajaran di Sekolah Dasar.
4. Hasil
penelitian ini sedapat mungkin menjadi alasan rekomendasi untuk menggunakan
media model dan gambar dalam proses belajar mengajar.
5. Hipotesis
Untuk pemberian arah yang jelas terhadap
kesimpulan yang diperoleh, maka dirumuskan hipotesis yaitu “Ada pengaruh
penggunaan media model dan gambar terhadap prestasi belajar siswa SD.
6. Devinisi Operasional
7. Kajian Pustaka
Di jaman modern sekarang ini
perkembangan ilmu dan teknologi berjalan sangat
cepat, sehingga proses pendidikan harus mampu mengimbangi situasi dan kondisi
yang terjadi. Tugas Guru di Sekolah khususnya Sekolah Dasar menjadi semakin
berat berkaitan dengan proses pembelajaran. Untuk menciptakan suasana pembelajaran
yang harmonis dan menyenangkan dibutuhkan penggunaan media pembelajaran
yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Pemanfaatan
media pembelajaran sering kali masih diabaikan oleh sebagian
besar guru dalam proses pembelajaran. Banyak masalah yang berhubungan
dengan pemanfaatan media pembelajaran ini antara lain :
1) Kurangnya
kemampuan guru dalam menerapkan media pembelajaran yang ada,
2) Kurangnya
pemanfaatan media yang sudah tersedia oleh guru,
3) Ketersediaan media di setiap
lembaga pendidikan masih sangat kurang,
4) Kurangnya dana untuk
pengadaan media pembelajaran,
Tentu saja hal ini akan membawa
dampak yang kurang baik terhadap prestasi belajar siswa. Dampak yang
sangat terasa adalah siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran
sehingga muncul dampak lanjutan yaitu kurangnya pemahaman terhadap
materi pelajaran, sehingga mengakibatkan rendahnya prestasi belajar. Rendahnya
prestasi belajar siswa akan berdampak pada rendahnya mutu pendidikan
pada umumnya
1. Media
Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan
komponen dari suatu system pembelajaran. Media pembelajaran merupakan komponen
yang menyatu dalam sistem yaitu suatu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari
system pembelajaran. Sistem tidak akan dapat mencapai tujuan apabila salah satu
komponennya dihilangkan. Oleh karena itu proses pembelajaran tidak akan dapat
mencapai tujuan apabila tidak adanya media pembelajaran.
Hal ini sesuai dengan pengertian
sistem menurut Soenarwan. Sistem adalah suatu totalitas struktur yang terdiri
dari komponenkomponen dalam mana tiap komponen itu mempunyai fungsi khusus dan
diantara mereka terdapat saling hubungan, interaksi, dan interdependensi yang
secara bersama-sama menuju kepada tercapainya tujuan bersama. (Soenarwan, 2008
: 8). Pembelajaran sebagai suatu sistem mempunyai banyak komponen yang antara
lain : Tujuan, materi pelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran,
guru, siswa, lingkungan, dan alat evaluasi. Di sini terlihat bahwa media
pembelajaran merupakan komponen dari sistem pembelajaran. Sebagai komponen yang
menyatu dengan sistem, maka media pembelajaran harus ada dalam setiap proses
pembelajaran.
a. Pengertian
Media Pembelajaran
Media
pendidikan atau media pembelajaran memiliki beberapa pengertian. Oemar Hamalik
mengemukakan bahwa : “Media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang
digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara
guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.” (Oemar
Hamalik, 1994 : 12)
Dick
and Carey berpendapat : Satu bagian yang penting dan utama dalam proses desain
pengajaran adalah pemilihan media yang akan digunakan. Keputusan mengenai
pemilihan media itu tergantung pada pengetahuan mengenai media yang akan
digunakan, bagaimana menggunakannya, cara evaluasinya serta siapa yang menjadi
siswanya. (Dick and Carey, 2002 : 202).
Asosiasi
Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Educational and
Communication Technology atau AECT) mendefinisikan : “Media sebagai semua
bentuk dan saluran yang digunakan dalam proses penyampaian informasi.” (AECT,
Terjemahan Depdikbud.1994 : 201). Ahmad Rohani memberikan batasan : “Media
Pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa
perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) untuk mencapai
proses dan hasil instruksional secara efektif dan efisien, serta tujuan
instruksional dapat tercapai dengan mudah.” (Ahmad Rohani, 1999 : 4). Dari
beberapa pengertian tentang media pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa
Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan/informasi dari pengirim (guru) kepada penerima (siswa), sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan minat siswa untuk belajar demi tercapainya
tujuan pembelajaran.
Peranan
Media Pembelajaran
Proses
pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi yaitu penyampaian
pesan/informasi dari sumber (Guru) melalui saluran media tertentu kepada
penerima (Siswa). Model teori komunikasi dari SMCR Berlo merupakan model
komunikasi yang paling sederhana dan sangat berguna dalam rangka mengembangkan
konsep media pembelajaran. Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran di
Sekolah Dasar, model komunikasi yang dilakukan antara Guru dengan siswa
menggunakan media yang cocok dan menarik minat siswa, sehingga siswa dapat
belajar dengan mudah tentang materi pelajaran yang dipelajarinya. Model SMCR
Berlo terdiri dari komponen :
(1)
Source (Sumber pesan),
(2)
Message (pesan/materi pelajaran),
(3)
Channel (saluran), dan
(4)
Receiver (penerima/siswa). (Depdikbud. 1981 : 20).
Berkaitan
dengan peranan media pembelajaran, Oemar Hamalik mengemukakan bahwa peranan
media pembelajaran adalah sebagai berikut :
1).
Media pembelajaran melampaui batas-batas ruangan kelas.
2).
Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman pribadi siswa.
3).
Media pembelajaran akan memberikan pengertian/konsep yang sebenarnya secara
realistis dan teliti.
4).
Media pembelajaran membangkitkan motivasi dan perangsang kegiatan belajar.
5).
Media pembelajaran memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara
siswa
dan lingkungannya.
6).
Media pembelajaran membangkitkan keinginan dan minat-minat yang baru.
7).
Media pembelajaran memberikan uniformitas/kesamaan dalam pengamatan.
8).
Media pembelajaran akan memberikan pengalaman yang menyeluruh.
(Oemar
Hamalik, 1989 : 16).
Menurut
Dale, Finn, Hoban (dalam Ahmad Rohani, 1999 : 6)
mengemukakan
bahwa media pembelajaran memberikan sumbangan terhadap proses pembelajaran
sebagai berikut : 1). Memberikan dasar pengalaman kongkrit bagi pemikiran dan
pengertian abstrak.2). Mempertinggi minat dan perhatian siswa 3). Memberikan
realitas sehingga mendorong self activity 4). Memberikan hasil belajar
yang permanen (tidak mudah dilupakan). 5). Menambah perbendaharaan bahasa yang
benar-benar dipahami (tidak verbalistik). 6). Memberikan pengalaman yang sukar
diperoleh dengan cara lain. Dengan memperhatikan uraian tentang peranan media
pembelajaran di atas, penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran
memegang peranan yang sangat penting, sehingga sangat dianjurkan untuk selalu menggunakan
media yang cocok, menarik dan bervariasi dalam proses pembelajaran. Dengan penggunaan
media pembelajaran yang sesuai dan cocok dapat meningkatkan minat belajar
siswa, yang selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
d.
Pemilihan Media Pembelajaran
Media
pembelajaran merupakan komponen yang menyatu dengan komponen yang lain dalam sistem
pembelajaran. Komponen yang saling berhubungan, berinteraksi, dan
berinterdependensi dengan kompnen lainnya. Oleh karena itu dalam pemilihan
media pembelajaran tidak dapat terlepas dari sistemnya bahwa media merupakan
komponen dari sistem instruksional secara utuh. Kriteria pemilihan media
pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam proses
pembelajaran yang dilaksanakan. Semakin terperinci/spesifik tujuan pembelajaran
yang dirumuskan, akan semakin memudahkan dalam memilih media yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan adanya saling hubungan, saling
interaksi dan interdependensi semua komponen dalam sistem pembelajaran, maka
kriteria pemilihan media pembelajaran juga harus mempertimbangkan semua
komponen yang terdapat dalam sistem pembelajaran tersebut. Secara terperinci
kriteria pemilihan media pembelajaran adalah :
1).
Media pembelajaran yang digunakan harus dapat untuk mencapai tujuan
pembelajaran
yang telah dirumuskan.
2).
Media harus sesuai dengan karakteristik siswa yang belajar
3).
Media harus sesuai dengan karakteristik guru pemakainya
4).
Media harus sesuai dengan strategi pembelajaran
5).
Media harus sesuai dengan waktu yang tersedia
6).
Media harus sesuai dengan lingkungan/setting
7).
Media harus sesuai dengan evaluasi.
Kriteria
pemilihan media secara praktis juga perlu dipertimbangkan antara
lain
:
1).
Kemudahan dalam mengoperasionalkan media (tidak rumit)
2).
Ketersediaan media pembelajaran (murah dan mudah diperoleh)
3).
Keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan media
4).
Efektifitas dan efisiensi dalam penggunaan.
5).
Tidak membahayakan baik bagi guru maupun siswa
6).
Tidak menakutkan dan tidak menjijikkan.
e.
Media Pembelajaran Gambar
Media
Gambar merupakan media visual dua dimensi yang hanya memiliki panjang dan
lebar, tidak mempunyai tinggi. Media Gambar banyak macamnya antara lain : media
gambar gerak (motion picture), gambar diam (still picture), gambar yang
diproyeksikan seperti slide, film strip, dan ada juga gambar yang tidak
diproyeksikan misalnya lukisan atau foto. “Media Gambar adalah media yang
merupakan reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi, yang berupa foto atau lukisan.”
(Ahmad Rohani, 1997 : 21). Media Gambar sebagai media pembelajaran harus
memenuhi beberapa persyaratan yaitu :
1).
Gambar harus autentik, yakni secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang
melihat benda sebenarnya.
2).
Gambar harus sederhana, cukup jelas menunjukkan bagian-bagian pokok
3).
Ukuran relatif, yaitu dapat memperbesar atau memperkecil obyek
4).
Gambar yang baik belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
5).
Gambar/foto sebaiknya mengandung unsur-unsur detail dari benda aslinya. Media
Gambar sebagai media pembelajaran mempunyai kelebihankelebihan antara lain :
a).
Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
b).
Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, memperbesar dan memperkecil
c).
Dapat memperjelas suatu masalah, dapat mencegah kesalahpahaman.
d).
Murah harganya dan mudah untuk memperolehnya.
e).
Dapat memberikan rangsangan kepada siswa untuk mempelajari sesuatu
f).
Dapat memusatkan perhatian siswa dan membangun pikiran kritis
g).
Memungkinkan siswa untuk mempelajari suatu hal yang tidak mungkin dapat
dipelajari tanpa gambar.
Media
Gambar yang dipakai dalam penelitian ini adalah media Gambar yang tidak
bergerak dan tidak diproyeksikan, yang berwujud lukisan atau foto. Media Gambar
dapat digunakan dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di
Sekolah Dasar, karena gambar dapat membantu menyederhanakan hal-hal yang
abstrak sehingga siswa dapat lebih mudah mempelajarinya. Media gambar yang
dipakai dalam penelitian ini antara lain :
Gambar
1 : Contoh Media Gambar yang digunakan dalam penelitian
Dalam
penelitian ini proses penggunaan media Gambar melalui tahaptahap sebagai
berikut :
1).
Kegiatan Awal yang meliputi kegiatan :
(a).
Menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP)
(b).
Menyiapkan media Gambar yang sesuai dengan RPP
(c).
Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
(d).
Motivasi dan apersepsi (pendahuluan)
(e).
Penyampaian topik yang akan dipelajari
2).
Kegiatan Inti yang meliputi kegiatan :
(a).
Guru menerangkan dengan media Gambar
(b).
Siswa mengerjakan LKS dengan media gambar kemudian
melaporkan
hasilnya
(c).
Diskusi kelas
3).
Kegiatan Akhir yang meliputi kegiatan :
(a).
Penjelasan singkat tentang materi yang penting
(b).
Membuat ringkasan dan kesimpulan
(c).
Mengadakan evaluasi atau pemberian tugas
f.
Media Pembelajaran Model
Media
pembelajaran Model (Benda Tiruan) termasuk ke dalam kelompok Media Visual
Nonproyeksi. Model adalah benda tiruan yang digunakan untuk menggambarkan benda
aslinya. Dengan model dapat memperjelas pesan/informasi yang disampaikan yang
berhubungan dengan benda aslinya.Media pembelajaran Model ini sangat cocok
untuk menyajikan materi/informasi pada semua jenjang pendidikan mulai dari
Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Dengan peralatan yang cukup
sederhana, Model dapat digunakan di depan kelas oleh guru sehingga dapat
berinteraksi langsung dengan para siswa. “Model dapat diartikan sebagai sesuatu
yang dibuat dengan ukuran tiga dimensi, sehingga menyerupai benda aslinya untuk
menjelaskan hal-hal yang tak mungkin kita peroleh dari benda sebenarnya.” (Amir
Hamzah Suleiman, 1985 :
136).
Menurut Oemar Hamalik : “Model adalah benda-benda pengganti yang menggantikan
benda sebenarnya dalam bentuk sederhana, menghilangkan bagian benda yang kurang
perlu serta menonjolkan bagian yang perlu saja.” (Oemar Hamalik, 1989 : 133).
Model merupakan representasi dari benda nyata yang bersifat tiga dimensi yang
dapat berwujud lengkap dan detail, dapat juga hanya menyajikan hal-hal yang
penting saja. Penyederhanaan suatu model dimaksudkan dapat lebih memperjelas
sesuatu yang kompleks, sehingga memudahkan siswa untuk mempelajarinya. Model
digunakan karena benda aslinya tidak dapat dihadirkan langsung pada saat proses
pembelajaran. Dari dua pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan media Model adalah benda tiruan yang dibuat dengan ukuran tiga dimensi
sehingga menyerupai benda aslinya dengan menghilangkan bagian bagian yang tidak
perlu dan menonjolkan bagian-bagian yang penting.
1).
Macam-macam Model
Media
Model dapat berupa :
a).
Model Irisan, misalnya : irisan lapisan tanah, lapisan kayu/pohon
b).
Model Penampang, misalnya : penampang pesawat terbang
c).
Model memperkecil/memperbesar
d).
Model perbandingan
e).
Model utuh, misalnya model buah-buahan ukurannya sama dengan
benda
aslinya
f).
Model susunan misalnya model susunan tubuh manusia yang dapat
dilepas
dan dipasang kembali
g).
Model kerja (suatu mesin yang dapat diperagakan gerakan cara kerjanya)
h).
Model boneka
i).
Model globe
j).
Model lapangan atau maket yaitu yang menggambarkan situasi
lingkungan
suatu bangunan. (Ahmad Rohani, 1997 : 20).
Media
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Model
Jungkat
jungkit dari kayu, Model gerobak pasir berkaki tiga, Alat pendayung
kapal
dan lain-lain.
2).
Manfaat Model
Model
merupakan media visual yang sangat efektif khususnya dalam
pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sehubungan dengan pentingnya
pengalaman
sensori dalam belajar, maka terdapat beberapa manfaat dan
kelebihan
dari media model yaitu :
a).
Model merupakan benda tiga dimensi, yang mempunyai kelebihan
dibandingkan
Gambar yang dua dimensi. Media tiga dimensi sangat
membantu
untuk mewujudkan realitas atas benda sebenarnya.
b).
Model bisa merupakan media yang ukurannya lebih kecil atau lebih
besar
dari ukuran aslinya supaya mudah dipelajari.
c).
Model bisa memperlihatkan bagian dalam dari sebuah benda yang dalam
keadaan
sebenarnya selalu tertutup.
d).
Dalam membuat sebuah model bagian-bagian tertentu dapat
ditinggalkan,
supaya orang dapat mempelajari bagian-bagian yang
penting.
e).
Model yang baik adalah model yang dapat dibongkar kemudian dipasang
kembali,
sehingga dapat membuat siswa lebih aktif dalam belajar.
f).
Warna digunakan untuk memperjelas bagian-bagian yang penting. Dengan pewarnaan
dapat dibedakan dengan mudah bagian-bagian dari suatu benda, sehingga dapat
memperjelas setiap unsur yang dipelajari.
H. Metode Penelitian
Keberhasilan suatu penelitian sangat
dipengaruhi oleh metode penelitian yang digunakan. Metode penelitian adalah
suatu cara untuk mengkaji kebenaran dengan menggunakan teknik dan alat tertentu
guna mencapai tujuan. Setiap penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari
berbagai macam metode. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Kuantitatif Eksperimental.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani. 1997. Media Instruksional. Jakarta : Rineka Cipta.
Arief S. Sadiman. 1996. Media Pendidikan; Pengertian, Pemanfaatan dan
pengembang-annya.
Jakarta
: Rajawali.
Basuki Rahmat. 2004. Pengaruh Pembelajaran Bermedia Model dan
Pembelajaran Bermedia Gambar terhadap Prestasi Belajar Matematika ditinjau dari
Motivasi Belajar. Tesis Magister, Universias Sebelas Maret . Surakarta .
Muhammad Nazir. 1988. Metode Penelitian. Bandung : CV. Remaja
Rosda Karya.
0 komentar:
Posting Komentar