LOKER MAKALAH : #1



#1 PENGARUH  PENGGUNAAN MEDIA MODEL DAN GAMBAR TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD

1.      Latar Belakang Masalah
      Salah satu bagian dari pembangunan Nasional adalah Pembangunan di bidang pendidikan , perlu diwujudkan guna peningkatan dan kemajuan sektor pendidikan. Merosotnya kualitas pendidikan banyak mendapat sorotan dari masyarakat, peserta lulusan kependidikan, para pendidik dan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah berupaya semaksimal mungkin mengadakan perbaikan dan penyempurnaan di bidang pendidikan. Sebagai langkah antisipasi, maka pendidikan banyak diarahkan pada penataan proses belajar, penggunaan dan pemilihan media belajar secara tepat. Kesemuanya dimaksudkan untuk pencapaian hasil belajar semaksimal mungkin .


    Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling interaksi dan saling korelasi untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam lingkup yang lebih sempit adalah pendidikan formal di Sekolah dasar. Lebih sempit lagi yaitu proses pembelajaran di dalam kelas. 
     Sedangkan Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa seorang telah belajar sesuatu adalah perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (apektif). Perubahan tersebut hendaknya terjadi sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya melalui proses belajar mengajar. Dimana guru bukan satu-satunya sumber belajar, walaupun tugas, peranan dan fungsinya dalam proses belajar menagajar sangatlah penting.
      Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berjalan cukup pesat dewasa ini menuntut proses pembelajaran mau tidak mau harus menyesuaikan dengan perkembangan jaman khususnya proses pembelajaran di Sekolah Dasar. Sebagai jenjang pendidikan yang terbawah yang harus menyiapkan siswa untuk menuju jenjang pendidikan menengah, pendidikan dasar dituntut untuk menyiapkan siswa-siswanya menjadi siswa yang unggul dalam pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Untuk itu dalam proses pembelajarannya di sekolah harus dapat memberikan bekal kepada semua siswa agar kelak dapat menjadi warga Negara yang sesuai dengan yang diharapkan. Kondisi saat ini, masih banyak guru yang menggunakan media pembelajaran sederhana yang kurang menarik minat siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga mengakibatkan prestasi belajar rendah. Banyak guru yang hanya mengandalkan Buku Paket sebagai media pembelajarannya. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, penggunaan media pembelajaran yang baik dan sesuai sangat diharapkan untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa.
       Penggunaan media pembelajaran Gambar sudah sejak lama dilakukan di Sekolah Dasar. Dengan berbagai kebaikan dan keterbatasannya . Sedangkan Penggunaan media pembelajaran Model/benda tiruan saat ini sedang diminati oleh para guru dan siswa. Media pembelajaran Model merupakan media tiga dimensi yang sangat menarik bagi siswa Sekolah Dasar, karena mempunyai banyak kelebihan. Media pembelajaran ini dapat menyajikan berbagai macam bentuk model sesuai dengan benda aslinya/benda sebenarnya.
Melihat sedemikian kompleksnya masalah proses belajar mengajar dan peran guru, maka dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam proses belajar mengajar perlu dikembangkan iklim kandusif yang dapat menumbuhkan sikap dan prilaku belajar secara wajar. Untuk itu pembelajaran dengan menggunakan media, khususnya media model dan gambar dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam proses pembelajaran .
2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah :
1.      Apakah penggunaan media pembelajaran model dan gambar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa?
2.      Apakah tingkat kemampuan para guru dalam memilih dan menggunakan media model dan gambar dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa?

3.      Tujuan Penelitian
Berdasar dari rumusan masalah di atas, maka penelitian ini diarahkan untuk sebagai berikut :
1.      Mengungkap apakah ada pengaruh penggunaan media model dan gambar terhadap prestasi belajar.
2.       Mengungkap apakah tingkat kemampuan para guru dalam memilih dan menggunakan media model dan gambar dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa .

4        Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa manfaat yang diharapkan penulis setelah penelitian dilaksanakan.
1. Sebagai bahan informasi tentang pengaruh penggunaan media model dan gambar terhadap prestasi belajar.  
2. Bagi Guru, sebagai panduan dalam upaya mengoptimalkan penggunaan  media pembelajaran dalam rangka peningkatan prestasi belajar siswa.
3. Sebagai bahan masukan untuk guru; untuk dipertimbangkan dalam pemilihan media sebelum pelaksanaan proses belajar mengajar. Oleh karena hasil penelitian ini merupakan bukti secara ilmiah.
3. Bagi Sekolah/Lembaga, sebagai petunjuk dalam penyediaan fasilitas media pembelajaran yang memadai yang sangat dibutuhkan untuk memperlancar proses pembelajaran di Sekolah Dasar.
4.  Hasil penelitian ini sedapat mungkin menjadi alasan rekomendasi untuk menggunakan media model dan gambar dalam proses belajar mengajar.

5. Hipotesis
Untuk pemberian arah yang jelas terhadap kesimpulan yang diperoleh, maka dirumuskan hipotesis yaitu “Ada pengaruh penggunaan media model dan gambar terhadap prestasi belajar siswa SD.
6. Devinisi Operasional
7. Kajian Pustaka
Di jaman modern sekarang ini perkembangan ilmu dan teknologi berjalan sangat cepat, sehingga proses pendidikan harus mampu mengimbangi situasi dan kondisi yang terjadi. Tugas Guru di Sekolah khususnya Sekolah Dasar menjadi semakin berat berkaitan dengan proses pembelajaran. Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang harmonis dan menyenangkan dibutuhkan penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Pemanfaatan media pembelajaran sering kali masih diabaikan oleh sebagian besar guru dalam proses pembelajaran. Banyak masalah yang berhubungan dengan pemanfaatan media pembelajaran ini antara lain :
1) Kurangnya kemampuan guru dalam menerapkan media pembelajaran yang ada,
2) Kurangnya pemanfaatan media yang sudah tersedia oleh guru,
3) Ketersediaan media di setiap lembaga pendidikan masih sangat kurang,
4) Kurangnya dana untuk pengadaan media pembelajaran,
Tentu saja hal ini akan membawa dampak yang kurang baik terhadap prestasi belajar siswa. Dampak yang sangat terasa adalah siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga muncul dampak lanjutan yaitu kurangnya pemahaman terhadap materi pelajaran, sehingga mengakibatkan rendahnya prestasi belajar. Rendahnya prestasi belajar siswa akan berdampak pada rendahnya mutu pendidikan pada umumnya
1.      Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan komponen dari suatu system pembelajaran. Media pembelajaran merupakan komponen yang menyatu dalam sistem yaitu suatu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari system pembelajaran. Sistem tidak akan dapat mencapai tujuan apabila salah satu komponennya dihilangkan. Oleh karena itu proses pembelajaran tidak akan dapat mencapai tujuan apabila tidak adanya media pembelajaran.
Hal ini sesuai dengan pengertian sistem menurut Soenarwan. Sistem adalah suatu totalitas struktur yang terdiri dari komponenkomponen dalam mana tiap komponen itu mempunyai fungsi khusus dan diantara mereka terdapat saling hubungan, interaksi, dan interdependensi yang secara bersama-sama menuju kepada tercapainya tujuan bersama. (Soenarwan, 2008 : 8). Pembelajaran sebagai suatu sistem mempunyai banyak komponen yang antara lain : Tujuan, materi pelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran, guru, siswa, lingkungan, dan alat evaluasi. Di sini terlihat bahwa media pembelajaran merupakan komponen dari sistem pembelajaran. Sebagai komponen yang menyatu dengan sistem, maka media pembelajaran harus ada dalam setiap proses pembelajaran.
a.      Pengertian Media Pembelajaran

Media pendidikan atau media pembelajaran memiliki beberapa pengertian. Oemar Hamalik mengemukakan bahwa : “Media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.” (Oemar Hamalik, 1994 : 12)

Dick and Carey berpendapat : Satu bagian yang penting dan utama dalam proses desain pengajaran adalah pemilihan media yang akan digunakan. Keputusan mengenai pemilihan media itu tergantung pada pengetahuan mengenai media yang akan digunakan, bagaimana menggunakannya, cara evaluasinya serta siapa yang menjadi siswanya. (Dick and Carey, 2002 : 202).
Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Educational and Communication Technology atau AECT) mendefinisikan : “Media sebagai semua bentuk dan saluran yang digunakan dalam proses penyampaian informasi.” (AECT, Terjemahan Depdikbud.1994 : 201). Ahmad Rohani memberikan batasan : “Media Pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) untuk mencapai proses dan hasil instruksional secara efektif dan efisien, serta tujuan instruksional dapat tercapai dengan mudah.” (Ahmad Rohani, 1999 : 4). Dari beberapa pengertian tentang media pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan/informasi dari pengirim (guru) kepada penerima (siswa), sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan minat siswa untuk belajar demi tercapainya tujuan pembelajaran.

Peranan Media Pembelajaran

Proses pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi yaitu penyampaian pesan/informasi dari sumber (Guru) melalui saluran media tertentu kepada penerima (Siswa). Model teori komunikasi dari SMCR Berlo merupakan model komunikasi yang paling sederhana dan sangat berguna dalam rangka mengembangkan konsep media pembelajaran. Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran di Sekolah Dasar, model komunikasi yang dilakukan antara Guru dengan siswa menggunakan media yang cocok dan menarik minat siswa, sehingga siswa dapat belajar dengan mudah tentang materi pelajaran yang dipelajarinya. Model SMCR Berlo terdiri dari komponen :
(1) Source (Sumber pesan),
(2) Message (pesan/materi pelajaran),
(3) Channel (saluran), dan
(4) Receiver (penerima/siswa). (Depdikbud. 1981 : 20).
Berkaitan dengan peranan media pembelajaran, Oemar Hamalik mengemukakan bahwa peranan media pembelajaran adalah sebagai berikut :
1). Media pembelajaran melampaui batas-batas ruangan kelas.
2). Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman pribadi siswa.
3). Media pembelajaran akan memberikan pengertian/konsep yang sebenarnya secara realistis dan teliti.
4). Media pembelajaran membangkitkan motivasi dan perangsang kegiatan belajar.
5). Media pembelajaran memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara
siswa dan lingkungannya.
6). Media pembelajaran membangkitkan keinginan dan minat-minat yang baru.
7). Media pembelajaran memberikan uniformitas/kesamaan dalam pengamatan.
8). Media pembelajaran akan memberikan pengalaman yang menyeluruh.
(Oemar Hamalik, 1989 : 16).
Menurut Dale, Finn, Hoban (dalam Ahmad Rohani, 1999 : 6)
mengemukakan bahwa media pembelajaran memberikan sumbangan terhadap proses pembelajaran sebagai berikut : 1). Memberikan dasar pengalaman kongkrit bagi pemikiran dan pengertian abstrak.2). Mempertinggi minat dan perhatian siswa 3). Memberikan realitas sehingga mendorong self activity 4). Memberikan hasil belajar yang permanen (tidak mudah dilupakan). 5). Menambah perbendaharaan bahasa yang benar-benar dipahami (tidak verbalistik). 6). Memberikan pengalaman yang sukar diperoleh dengan cara lain. Dengan memperhatikan uraian tentang peranan media pembelajaran di atas, penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran memegang peranan yang sangat penting, sehingga sangat dianjurkan untuk selalu menggunakan media yang cocok, menarik dan bervariasi dalam proses pembelajaran. Dengan penggunaan media pembelajaran yang sesuai dan cocok dapat meningkatkan minat belajar siswa, yang selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

d. Pemilihan Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan komponen yang menyatu  dengan komponen yang lain dalam sistem pembelajaran. Komponen yang saling berhubungan, berinteraksi, dan berinterdependensi dengan kompnen lainnya. Oleh karena itu dalam pemilihan media pembelajaran tidak dapat terlepas dari sistemnya bahwa media merupakan komponen dari sistem instruksional secara utuh. Kriteria pemilihan media pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan. Semakin terperinci/spesifik tujuan pembelajaran yang dirumuskan, akan semakin memudahkan dalam memilih media yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan adanya saling hubungan, saling interaksi dan interdependensi semua komponen dalam sistem pembelajaran, maka kriteria pemilihan media pembelajaran juga harus mempertimbangkan semua komponen yang terdapat dalam sistem pembelajaran tersebut. Secara terperinci kriteria pemilihan media pembelajaran adalah :

1). Media pembelajaran yang digunakan harus dapat untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan.
2). Media harus sesuai dengan karakteristik siswa yang belajar
3). Media harus sesuai dengan karakteristik guru pemakainya
4). Media harus sesuai dengan strategi pembelajaran
5). Media harus sesuai dengan waktu yang tersedia
6). Media harus sesuai dengan lingkungan/setting
7). Media harus sesuai dengan evaluasi.
Kriteria pemilihan media secara praktis juga perlu dipertimbangkan antara
lain :
1). Kemudahan dalam mengoperasionalkan media (tidak rumit)
2). Ketersediaan media pembelajaran (murah dan mudah diperoleh)
3). Keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan media
4). Efektifitas dan efisiensi dalam penggunaan.
5). Tidak membahayakan baik bagi guru maupun siswa
6). Tidak menakutkan dan tidak menjijikkan.

e. Media Pembelajaran Gambar

Media Gambar merupakan media visual dua dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar, tidak mempunyai tinggi. Media Gambar banyak macamnya antara lain : media gambar gerak (motion picture), gambar diam (still picture), gambar yang diproyeksikan seperti slide, film strip, dan ada juga gambar yang tidak diproyeksikan misalnya lukisan atau foto. “Media Gambar adalah media yang merupakan reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi, yang berupa foto atau lukisan.” (Ahmad Rohani, 1997 : 21). Media Gambar sebagai media pembelajaran harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu :
1). Gambar harus autentik, yakni secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenarnya.
2). Gambar harus sederhana, cukup jelas menunjukkan bagian-bagian pokok
3). Ukuran relatif, yaitu dapat memperbesar atau memperkecil obyek
4). Gambar yang baik belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
5). Gambar/foto sebaiknya mengandung unsur-unsur detail dari benda aslinya. Media Gambar sebagai media pembelajaran mempunyai kelebihankelebihan antara lain :
a). Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
b). Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, memperbesar dan memperkecil
c). Dapat memperjelas suatu masalah, dapat mencegah kesalahpahaman.
d). Murah harganya dan mudah untuk memperolehnya.
e). Dapat memberikan rangsangan kepada siswa untuk mempelajari sesuatu
f). Dapat memusatkan perhatian siswa dan membangun pikiran kritis
g). Memungkinkan siswa untuk mempelajari suatu hal yang tidak mungkin dapat dipelajari tanpa gambar.
Media Gambar yang dipakai dalam penelitian ini adalah media Gambar yang tidak bergerak dan tidak diproyeksikan, yang berwujud lukisan atau foto. Media Gambar dapat digunakan dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar, karena gambar dapat membantu menyederhanakan hal-hal yang abstrak sehingga siswa dapat lebih mudah mempelajarinya. Media gambar yang dipakai dalam penelitian ini antara lain :

Gambar 1 : Contoh Media Gambar yang digunakan dalam penelitian
Dalam penelitian ini proses penggunaan media Gambar melalui tahaptahap sebagai berikut :
1). Kegiatan Awal yang meliputi kegiatan :
(a). Menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP)
(b). Menyiapkan media Gambar yang sesuai dengan RPP
(c). Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
(d). Motivasi dan apersepsi (pendahuluan)
(e). Penyampaian topik yang akan dipelajari
2). Kegiatan Inti yang meliputi kegiatan :
(a). Guru menerangkan dengan media Gambar
(b). Siswa mengerjakan LKS dengan media gambar kemudian
melaporkan hasilnya
(c). Diskusi kelas
3). Kegiatan Akhir yang meliputi kegiatan :
(a). Penjelasan singkat tentang materi yang penting
(b). Membuat ringkasan dan kesimpulan
(c). Mengadakan evaluasi atau pemberian tugas

f. Media Pembelajaran Model

Media pembelajaran Model (Benda Tiruan) termasuk ke dalam kelompok Media Visual Nonproyeksi. Model adalah benda tiruan yang digunakan untuk menggambarkan benda aslinya. Dengan model dapat memperjelas pesan/informasi yang disampaikan yang berhubungan dengan benda aslinya.Media pembelajaran Model ini sangat cocok untuk menyajikan materi/informasi pada semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Dengan peralatan yang cukup sederhana, Model dapat digunakan di depan kelas oleh guru sehingga dapat berinteraksi langsung dengan para siswa. “Model dapat diartikan sebagai sesuatu yang dibuat dengan ukuran tiga dimensi, sehingga menyerupai benda aslinya untuk menjelaskan hal-hal yang tak mungkin kita peroleh dari benda sebenarnya.” (Amir Hamzah Suleiman, 1985 :
136). Menurut Oemar Hamalik : “Model adalah benda-benda pengganti yang menggantikan benda sebenarnya dalam bentuk sederhana, menghilangkan bagian benda yang kurang perlu serta menonjolkan bagian yang perlu saja.” (Oemar Hamalik, 1989 : 133). Model merupakan representasi dari benda nyata yang bersifat tiga dimensi yang dapat berwujud lengkap dan detail, dapat juga hanya menyajikan hal-hal yang penting saja. Penyederhanaan suatu model dimaksudkan dapat lebih memperjelas sesuatu yang kompleks, sehingga memudahkan siswa untuk mempelajarinya. Model digunakan karena benda aslinya tidak dapat dihadirkan langsung pada saat proses pembelajaran. Dari dua pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan media Model adalah benda tiruan yang dibuat dengan ukuran tiga dimensi sehingga menyerupai benda aslinya dengan menghilangkan bagian bagian yang tidak perlu dan menonjolkan bagian-bagian yang penting.
1). Macam-macam Model
Media Model dapat berupa :
a). Model Irisan, misalnya : irisan lapisan tanah, lapisan kayu/pohon
b). Model Penampang, misalnya : penampang pesawat terbang
c). Model memperkecil/memperbesar
d). Model perbandingan
e). Model utuh, misalnya model buah-buahan ukurannya sama dengan
benda aslinya
f). Model susunan misalnya model susunan tubuh manusia yang dapat
dilepas dan dipasang kembali
g). Model kerja (suatu mesin yang dapat diperagakan gerakan cara kerjanya)
h). Model boneka
i). Model globe
j). Model lapangan atau maket yaitu yang menggambarkan situasi
lingkungan suatu bangunan. (Ahmad Rohani, 1997 : 20).
Media Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Model
Jungkat jungkit dari kayu, Model gerobak pasir berkaki tiga, Alat pendayung
kapal dan lain-lain.
2). Manfaat Model
Model merupakan media visual yang sangat efektif khususnya dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sehubungan dengan pentingnya
pengalaman sensori dalam belajar, maka terdapat beberapa manfaat dan
kelebihan dari media model yaitu :
a). Model merupakan benda tiga dimensi, yang mempunyai kelebihan
dibandingkan Gambar yang dua dimensi. Media tiga dimensi sangat
membantu untuk mewujudkan realitas atas benda sebenarnya.
b). Model bisa merupakan media yang ukurannya lebih kecil atau lebih
besar dari ukuran aslinya supaya mudah dipelajari.
c). Model bisa memperlihatkan bagian dalam dari sebuah benda yang dalam
keadaan sebenarnya selalu tertutup.
d). Dalam membuat sebuah model bagian-bagian tertentu dapat
ditinggalkan, supaya orang dapat mempelajari bagian-bagian yang
penting.
e). Model yang baik adalah model yang dapat dibongkar kemudian dipasang
kembali, sehingga dapat membuat siswa lebih aktif dalam belajar.
f). Warna digunakan untuk memperjelas bagian-bagian yang penting. Dengan pewarnaan dapat dibedakan dengan mudah bagian-bagian dari suatu benda, sehingga dapat memperjelas setiap unsur yang dipelajari.



H. Metode Penelitian
Keberhasilan suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh metode penelitian yang digunakan. Metode penelitian adalah suatu cara untuk mengkaji kebenaran dengan menggunakan teknik dan alat tertentu guna mencapai tujuan. Setiap penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari berbagai macam metode. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuantitatif Eksperimental.






DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani. 1997. Media Instruksional. Jakarta : Rineka Cipta.
Arief S. Sadiman. 1996. Media Pendidikan; Pengertian, Pemanfaatan dan
pengembang-annya. Jakarta : Rajawali.
Basuki Rahmat. 2004. Pengaruh Pembelajaran Bermedia Model dan Pembelajaran Bermedia Gambar terhadap Prestasi Belajar Matematika ditinjau dari Motivasi Belajar. Tesis Magister, Universias Sebelas Maret . Surakarta .
Muhammad Nazir. 1988. Metode Penelitian. Bandung : CV. Remaja Rosda Karya.

0 komentar:

Posting Komentar


up