LAPORAN ANALISIS / MENGKAJI MATERI IPS DI SD
TENTANG FAKTA, KONSEP, GENERALISASI,
NILAI, SIKAP DAN KETERAMPILAN IPS
Perjuangan
Para Pejuang Pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
DOSEN :
Drs. Sugiono , Msi
DISUSUN
OLEH :
WAHYUNI F37012028
KELAS:
3B REGULER A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014
1. PENGERTIAN
1.1 FAKTA
Fakta adalah segala sesuatu
yang terjadi, dapat diamati, diraba, dilihat, dirasa dan terjadi pada tempat
dan waktu tertentu, fakta merupakan suatu bukti terjadinya sesuatu bila sesuatu
tersebut menyangkut kehidupan masyarakat banyak dan bersifat sosial. Sedangkan Banks
(Ischak:2004:2.7) mengemukakan bahwa “fakta merupakan pernyataan positif dan
rumusannya sederhana”.
1.2 KONSEP
Konsep adalah suatu
kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan alat intelektual yang
membantu kegiatan berfikir dan memecahkan masalah.
Menurut S. Hamid Husen
(1995) mengemukakan bahwa : “Konsep adalah pengabstraksian dari sejumlah benda
yang memiliki karakteristik yang sama”. Namun menurut More dalam Skell
(1995:30) bahwa : “konsep itu adalah sesuatu yang tersimpan sebuah idea tau
sebuah gagasan". Sedangkan Parker menyatakan bahwa ; “konsep adalah
gagasan-gagasan tentang sesuatu. Konsep dapat juga dikatakan sebagai gagasan
yang ada melalui contoh-contoh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:
588), pengertian konsep adalah gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun
yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
lain. Menurut Soedjadi (2000:14) pengertian konsep adalah ide abstrak yang
dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada
umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata. Konsep adalah
suatu abstraksi yang mewakili kelas objek-objek, kejadian-kejadian,
kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama
Proses berfikir itu sering
disebut dengan istilah “konseptualisasi”, yaitu suatu yang terus menerus yang
berlangsung apabila seseorang sedang memikirkan contoh-contoh baru dari suatu
konsep.
Konsep dapat dinyatakan
dalam sejumlah bentuk konkrit atau abstrak, luar atau sempit, satu atau frase.
Konsep adalah suatu kesatuan atribut berkaitan, Konsep tidak memiliki tesis.
1.3 GENERALISASI
Generalisasi berasal dari
kata “general” yang berarti umum atau menyeluruh. Fakih SAmlawi (1989:9)
mengemukakan bahwa : “Generalisasi merupakan sejumlah konsep yang memiliki
karakteristik dan makna. Generalisasi adalah pernyataan tentang hubungan
diantara konsep. Generalisasi mengungkapkan sejumlah besar informasi. Generalisasi
adalah dasar-dasar atau aturan-aturan yang dituangkan dalam kalimat yang
kompleks. Generalisasi memiliki tesis yang menunjukkan sesuatu tentang subjek
kalimat.
Ciri-ciri generalisasi:
A.
Menunjukkan hubungan antara
dua konsep atau lebih.
B.
Bersifat umum dan merupakan
abstraksi yang menunjukkan keseluruhan kelas dan bukan bagian atau contoh.
C.
Tingkat abstraksi yang
lebih tinggi dari sekedar konsep.
D.
Berdasarkan pada proses dan
dikembangkan atas dasar penalaran dan bukan hanya berdasarkan pengamatan
semata.
E.
Berisi
pernyataan-pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya dan validasi artinya
diuji berdasarkan bukti-bukti yang pasti dengan menggunakan sistem penalaran
dan equity.
1.4 NILAI
Nilai adalah seperangkat
keyakinan atau prinsip prilaku yang telah mempribadi dalam diri seseorang atau
kelompok masyarakat tertentu yang terungkap ketika berfikir atau bertindak. Nilai juga bersifat abstrak. Oleh karena itu,
yang dapat dikaji hanya indikator-indikatornya saja yang meliputi cita-cita,
tujuan yang dianut seseorang, aspirasi yang dinyatakan, sikap yang ditampilkan
atau tampak, perasaan yang diutarakan, perbuatan yang dilakukan serta
kekuatiran yang dikemukakan (Kosasih Djahiri, 1985: 18).
1.5 SIKAP
Sikap adalah suatu karakter
atau tindakan yang dilakukan seseorang yang akan menghasilkan nilai yang
bervariasi.
Sikap memiliki pengertian
yang rumit karena itu terdapat berbagai rumusan tentang sikap yang dikemukakan
para ahli, disebabkan adanya latar belakang pemikiran dan konsep yang berbeda.
Menurut Thursone Sikap adalah keseluruhan dari kecenderungan perasaan,
pemahaman, gagasan, dan rasa takut, perasaan terancam, dan keyakinan-keyakinan
tentang sesuatu hal. Menurut Rochman Natawijaya (1984: 20) sikap adalah
kesiapan seseorang untuk memperlakukan sesuatu objek, di dalam kesiapan itu ada
aspek kognitif, afektif, dan kecenderungan bertindak. Kesiapan sendiri
merupakan penilaian positif dan negatif dengan intensitas yang berbeda-beda
untuk waktu tertentu, kesiapan itu sendiri bisa berubah-ubah.
1.6 KETERAMPILAN
1.
Keterampilan intelektual/
kemampuan analisis
Kemampuan analisis adalah
merupakan bagian dari keterampilan intelektual, di mana kemampuan analisis
merupakan kemampuan/ kecakapan seseorang/siswa untuk melakukan penyelidikan
terhadap suatu peristiwa dengan tujuan untuk mengetahui keadaan sebenarnya. Di
lain pihak, keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan/ kecakapan untuk
mewujudkan pengetahuan dan pengertiannya ke dalam perbuatan untuk menyelidiki
suatu peristiwa/ masalah. Kemampuan dan keterampilan ini memerlukan
perkembangan pemikiran yang kritis pada subjek didik.
2. Keterampilan
personal
A. Keterampilan
ini ada yang bersifat praktis disebut juga keterampilan psikomotor, seperti
keterampilan berbuat. Berlatih serta mengkoordinasi indra dengan anggota badan.
Keterampilan praktis ini tampak dalam hal kemampuan siswa menggambar, membuat
peta, membuat model dan sebagainya.
B. Keterampilan
studi dan kebiasaan kerja
3. Keterampilan
social
Keterampilan
ini meliputi kehidupan dan kerja sama, belajar memberi dan menerima tanggung
jawab, menghormati hak-hak orang lain, membina kesadaran sosial. Dengan
demikian, keterampilan ini maka siswa mampu berkomunikasi dengan sesama
manusia, ingkungannya di masyarakat secara baik, hail ini merupakan realisai
dari penerapan IPS dalam kehidupan bermasyarakat.
2. LAPORAN ANALISIS / MENGKAJI
MATERI IPS SD
1.1
MATERI : Perjuangan Para Pejuang Pada Masa
Penjajahan Belanda dan Jepang.
(Semester 2 bab V)
1.2 KD : Mendeskripsikan perjuangan para
pejuang pada masa penjajahan belanda dan jepang.
1.3 Indikator : Siswa mengenal arti pergerakan
nasional dan arti sumpah pemuda bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
1.4 Peristiwa sebagai bahan kajian : Peringatan hari kebangkitan nasional
atau sumpah pemuda.
A.
Fakta-fakta sebagai bahan kajian:
1. Naskah sumpah pemuda.
- Gambar gedung-gedung bersejarah bagi pergerakan nasional.
- Gambar suasana kota jakarta pada zaman penjajahan.
- Gambar-gambar dari tokoh-tokoh bersejarah
B.
Konsep:
- Nasionalisme, imprealisme, dan kolonialisme.
- Kaum pergerakan, persatuan bangsa, kemerdekaan, dominasi asing, patriotisme, organisasi politik, HAM, dan seterusnya.
C.
Generalisasi:
- Setiap masyarakat manusia pasti mengalami perubahan.
- Penjajahan selalu menimbulkan konflik dan kesengsaraan.
- Perwujudan nasionalisme disesuaikan dengan tantangan zaman
D.
Nilai:
a. Nilai material: Siswa merasa telah
menikmati hasil kemerdekaan.
Siswa merasa telah dapat menikmati
kemerdekaan yang pada hakikatnya merupakan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan ridho-Nya
terhadap perjuangan kemerdekaan bangsa kita.
b. Nilai vital :
Siswa diharapkan memiliki
sifat-sifat, seperti berikut ini :
1. Cermat dalam meneliti ulasan sejarah
tentang perkembangan peruangan kemerdekaan.
- Objektifitas dalam menilai informasi.
- Kreatif, dalam memprediksi . Misalnya dalam mengembangkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi
- Dan seterusnya.
c. Nilai kerohanian:
- Bersyukur kepada Tuhan YME atas rahmat-Nya dan seterusnya.
- Rasional dalam beragumentasi.
- Memiliki empati terhadap pengorbanan para pahlawan.
- Rasa bertanggung jawab atas nikmat kemerdekaan dan seterusnya.
Siswa memiliki rasa/menjunjung
tinggi :
- Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat nikmat kemerdekaan sebagai rahmat-Nya. Ini sebagai ungkapan nilai keagamaan, nilai religius.
- Rasional dalam mengemukakan argumentasi, alasan, dan sebagainya. Ini merupakan nilai kebenaran yang dimiliki.
- Memiliki rasa simpati, terhadap pengorbanan para pejuang kemerdekaan kita. Ini merupakan cetusan keharusan, sebagai ungkapan perasaanya.
- Rasa bertanggung jawab atas kelangsungan hidup bangsa dan negara sesuai dengan kemampuan dan jenjang berpikirnya. Ini merupakan perwujudan karsa yang dimilikinya.
- Dan seterusnya.
Berikut ini kita ungkapkan sikap
yang diharapkan dapat dimiliki siswa, tentu tidak mungkin menyimpang dan
nilai-nilai yang kita kembangkan.
- Sikap yang bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat kemerdekaan tanah air dan bangsa. Sikap ini disertai konsekuensi logos, misalnya kita berikan contoh bagaimana perwujudan sikap bersyukur itu harus diwujudkan. Guru bisa menjelaskan bahwa yang dimaksud bersyukur itu, antara lain kita merasa bertanggung jawab mempertahankan karunia Tuhan ini, mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan negara dan bangsa ini dan seterusnya. Perbuatan-perbuatan yang merusak, menimbulkan kerugian kepada bangsa kita, itu jelas menujukkan perbuatan yang tidak bersyukur.
- Tanggap terhadap perkembangan sejarah disertai sikap kritis dalam menilai informasi. Guru dapat memberikan penjelasan, misalnya dengan kepada informasi yang diterima. Orang jangan terlalu mudah percaya. Selidiki dulu kebenarannya. Fakta-fakta yang mendukungnya, jangan mudah percaya kepada isu-isu yang kadang-kadang irasional, bisa meresahkan masyarakat dan seterusnya.
- Bersikap terbuka dan toleran terhadap pendapat orang lain. Dijelaskan oleh guru bahwa jangan merasa benar sendiri. Orang lain juga memiliki kebenaran menurut pandangannya. Dalam hal ini kita harus belajar teloran, tetapi bukan berarti teloran dalam membiarkan kesalahan. Tentu guru-guru memiliki kiat-kiat tertentu untuk dapat menjelaskan hal ini kepada siswa. Tetapi anda dapat melaksanakan tugas ini dengan baik.
Bangga sebagai bangsa indonesia dan
mencintai bangsa dan negaranya. Sikap ini penting ditanamkan kepada siswa agar
mereka memiliki rasa hormat kepada bangsanya sendiri dan menghargai prestasi
yang dicapai bangsanya. Guru dapat menanamkan sikap ini kapada siswa disertai
sikap tidak melecehkan kelompok bangsa atau etnik lain. Rasa bangga dan cinta
kepada bangsa dan negaranya adalah sehat, dan harus dikembangkan dengan baik,
asal dalam iklim dapat menghargai bangsa lain. Inilah dasar dan semangat
kebangsaan bangsa. Guru bisa memberiakn contoh kongkrit, misalnya dengan
perkembangan kemampuan bangsa kita dalam bidang teknologi pesawat terbang yang
dikelola iptn, trasportasi laut, darat dann sebagainya. Dan seterusnya.
E.
Sikap:
- Bersyukur kepada Tuhan YME disertai rasa tanggung jawab.
- Tanggap terhadap perkembangan zaman.
- Bersikap terbuka dan toleran terhadap pendapat lain.
- Bangga sebagai bangsa Indonesia dan mencintai bangsa dan tanah airnya dan seterusnya.
F.
Keterampilan IPS
Keterampilan intelektual/kemampuan analisis :
- Melukiskan, menyimpulkan, menganalisis informasi, konseptualisasi, generalisasi dan membuat keputusan.
- Memperoleh informasi, membentuk konsep, generalisasi, mengorganisasikan informasi, mengambil keputusan, menafsirkan fakta, dan menyusun laporan.
Keterampilan personal:
- Membaca peta, membuat denah, membuat peta, mengenal waktu dan kronologis, menerjemahkan kosep waktu, bekerja dalam kelompok.
- Keterampilan praktis, belaja mandiri, memimpin dalam diskusi, mengendalikan emosi dan lain-lain.
Keterampilan sosial:
1. Berkontribusi membei gagasan,
2. menjadi pendengar yang baik,
3. mampu menjelaskan,
4. mampu mengadakan wawancara,
5. mampu berperan dengan baik,
6. mampu bertanya dengan baik,
7. dan lain-lain.
DAFTAR
ISI
Syamsiyah, Siti. 2008, Ilmu pengetahuan sosial 5 ,Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
0 komentar:
Posting Komentar