MAKALAH PKN
KONSEP
DASAR PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SD
DOSEN
:
Drs. H. Nurhadi
DISUSUN
OLEH :
1.
Aditya
Dewana (F37012068)
3.
Wahyuni (F37012028)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan “MAKALAH PKN ” ini dengan baik dan pada waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini berisikan tentang
informasi Perkembangan Strategi Pembelajaran PKN, Pengembangan
Pendekatan Pembelajaran PKN dan Pengembangan Metode Pembelajaran PKN di SD. Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat kepada kita semua.
Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Kondas PKN , yang diampu oleh Drs. H. Nurhadi .
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir.
PONTIANAK
, 22 OKTOBER 2013
PENULIS
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Setiap guru berkeinginan agar kegiatan pembelajaran yang dilakukannya
berhasil dengan baik dan membawa dampak pembelajaran yang signifikan bagi para
siswanya. Agar harapan tersebut bisa diwujudkan dengan baik, tentu guru harus
memahami secara mamadai apa pendekatan dan metode/model pembelajaran yang tepat
yang akan digunakan. Penentuan pendekatan dan metode pembelajaran Pkn SD
merupakan salah satu faktor penentu dalam mendukung keberhasilan pembelaajran
PKn, disamping itu faktor-faktor lainnya seperti keadaan siswa, dukungan sarana
dan prasarana pembelajaran dan sebagainya.
Pendekatan berhubungan erat dengan strategi, metode dan teknik
pembelajaran. Pendekatan merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap
proses pembelajaran.Sedangkan strategi adalah serangkaian rencana, metode dan
perangkat kegiatan yang direncanakan untuk tujuan tertentu. Metode adalah upaya
yang dilakukan untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun dalam
kegiatan yang nyata untuk mencapai tujuan secara optimal. Sedangkan teknik
pembelajaran adalah cara-cara operasional untuk melaksanakan metode
pembelajaran. Selain itu seorang guru harus mengetahui dan memahami model-model
pembelajaran. Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang digunakan
untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang) merancang
bahan-bahan pembelajaran,dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain.
B. Rumusan Masalah
1.
Apasaja kriteria pemilihan strategi pembelajaran
PKN di SD ?
2.
Apasaja pendekatan pembelajaran PKN di
SD ?
3.
Apasaja Metode Pembelajaran PKN di SD ?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui kriteria apasaja yang ada pada pemilihan strategi pembelajaran
PKN di SD .
2.Untuk
mengetahui pendekatan apasaja yang dapat digunakan .
3.Untuk
mengetahui lebih banyak mengenai metode yang digunakan .
BAB
II
PEMBAHASAN
KONSEP
DASAR PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SD
A. Perkembangan strategi pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan (PKN) di SD
1.
Pengertian
Strategi Pembelajaran
Kata strategi berarti siasat atau kiat .
strategi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) yaitu siasat atau kiat
yang digunakan untuk memilih , memobilisasikan dan mengimplementasikan segala
teori, pendekatan, pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) untuk mencapai
tujuan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) yang telah ditetapkan.
Kesalahan menggunakan strategi akan
berakibat tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tidak tercapai. Kesalahan
menggunakan strategi yang dimaksud adalah kesalahan memilih, mengorganisasikan
dan mengimplementasikan teori-teori, teknik, metode, model , media, materi
pembelajaran dan lain-lain .
2.
Kriteria
pemilihan strategi pembelajaran
Agar penggunaan strategi berdaya guna
dan berhasil guna perlu memperhatikan beberapa criteria pemilihan strategi.
Beberapa criteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan strategi
pembelajaran tersebut , yaitu :
a. Faktor
pemilihan
Seperti pemilihan bahan ajar, terutama
berhubungan dengan tingkat kedalaman dan keluasannya.
b. Faktor
penentu
Seperti penetapan tujuan pembelajaran
terutama harus berorientasi pada semua domein
dalam pembelajaran.
c. Faktor
efisiensi
Yaitu berorientasi pada ekonomi terutama
pada pilihan yang sederhana, mudah dan
murah.
d. Faktor
efektifitas
Yaitu berkaitan dengan instrument yang
digunakan terutama instrument yang berkaitan dengan tujuan , tugas-tugas dan
motivasi.
e. Faktor
relevansi
Yaitu berkaitan dengan proses belajar dan hasil belajar.
f. Faktor
pengaturan
Yaitu berkaitan dengan :
1. Pengaturan
interaksi belajar yang multiway traffic communication
2. Pengaturan
mengenai pengolahan pesan yaitu :
a. Exspository
b. Heuruistik
c. Hipotetik
g. Faktor
aktivitas siswa
h. Yaitu
berdasarkan prinsip :
1. CBSA
2. Joyful
learning
3. Konstruktivist
B.
Pengembangan
Pendekatan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKN) di Sekolah Dasar
Ada
beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
di sekolah dasar yaitu :
1.
Pendekatan
Evokasi
Pendekatan ini menekankan keberanian dan
inisiatif siswa untuk mengekspresikan dirinya secara spontan atas dasar
kebebasan dan kesempatan belajar yang diciptakan guru . untuk dapat
mengimplementasikan pendekatan ini guru dituntut dapat menciptakan iklim
belajar yang sejuk, menyenangkan, bebas dari tekanan , terbuka , dan bersahabat
sehingga siswa berani curhat . kondisi belajar demikian ini disebut sebagai breaking the ice. Keberanian
siswa mengekspresikan dirinya dalam kaitannya dengan pelaksanaan suatu nilai
itulah yang menjadi inti dari pendekatan ini.
Keberhasilan pendekatan ini sangat
tergabntung pada dorongan dan rangsangan yang diberikan guru antara lain
melalui penciptaan iklim belajar yang terbuka bersahabat dan kondusif.
2.
Pendekatan
inkulkasi
Pendekatan ini bertujuan untuk
menanamkan suatu nilai , moral maupun norma tertentu kepada peserta didik
melaui sejumlah pertanyaan yang dilakukan oleh guru. Dengan kata lain pelaksanaan
pendekatan ini didasarkan kepada sejumlah pertanyaan nilai yang sudah disusun
dan dipersiapkan sebelumnya oleh guru. Pertanyaan nilai tesebut bersifat
menemukan nilai yang menjadi pilihannya yaitu pertanyaan yang meminta murid
menjelaskan atau mengklarifikasikan nilai yang menjadi pilihannya. Pertanyaan
yang diajukan guru tersebut dinamakan pertanyaan inquiry melalui pertanyaan tersebut murid diminta
membuat judgement terhadap suatu nilai.
Salah satu teknik mengajar yang paling
cocok untuk pendeatan ini adalah Teknik Inquiry Nilai (Value Inquiry
Questioning Technique) dengan sejumlah target nilai yang akan dicapai dan
memanipulasikannya kedalam sejumlah pertanyaan.
3.
Pendekatan
Kesadaran
Pendekatan kesadaran berusaha
mengungkapkan dan membina kesadaran diri atau self – answerness siswa tentang nilai nilai tertentu yang sudah
dimilikinya atau pada orang lain. Dalam pelaksanaannya sa
diberikanbkegiatan-kegiatan tertentu yang menjadi milknya dan dimiliki orang
lain .
sebagai contoh , siswa diminta membuat
daftar orang yang akan diundang dan tidak diundang dalam suatu acara amal yaitu
untuk menghimpun dana bagi korban tsunami . daftar tersebut disertai dengan
alas an-alasannya mengapa mereka harus diundang dan tidak diundang. Berdasarkan
alas an yang dibuat murid tersebut akan tampak seberapa merekalah memiliki
suatu nilai dan demikian pula untuk orang lain.
4.
Pendekatan
Penalaran Moral
Pendekatan ini berusaha menumbuhkan
penalaran moral melalui suatu analisis kasus yang mengandung dilemma moral. Melalui
pendekatan ini siswa dihadapkan pada suatu keputusan terhadap kasus yang yang
dilematis tersebut lengkap dengan alasannya. Dari alas an yang diajukan siswa
tersebut akan dapat diketahui daya nalar moral yang dimiliki siswa. Walaupun
sebenarnya yang menjadi focus kegiatan ini adalah nalar yang dalam hal ini
disebut sebagai cognitive morale development pada kematangan moral.
Sebagai contoh yaitu kepada siswa
diminta membuat suatu pilihan dilematis tentang kesediaannya memberikan donor
darah guna menyelamatkan suatu operasi di rumah sakit.
Secara kebetulan hanya darahnya yang
cocok. Dilain pihak pada hari yang sama
dia harus membantu mengangkut barang dan
banyak menguras tenaga , akan tetapi hasilnya untuk menghidupi keluargaya. Mana
yang harus dilakukan member donor darah atau mengangkut barang untuk menghidupi
keluarganya ?
5.
Pendekatan
Analisis Nilai
Pendekatan ini disebut pendekatan
analisis nilai atau value analysis karena berusaha mengkaji atau menganalisis
nilai yang terkandung didalam suatu peristiwa atau stimulus (media lain) yang
disiapkan guru . tujuannya yaitu untuk memberikan penghargaan terhadap suatu
nilai yang telah dimilikinya.
Kegiatan menganalisis nilai merupakan
suatu kegiatan kognitif tingkat tinggi yang pada dasarnya bukan saja menyatakan baik dan tidak baik akan tetapi sampai pada
analisis mengapa suatu kebaikan harus dilakukan dan kejahatan harus
ditinggalkan. Akhirnya kegiatan ini harus sampai pada penghargaan terhadap
suatu nilai yang menjadi pilihannya.
6.
Pendekatan
Pengungkapan Niilai
Pendekatan ini berupaya meningkatkan
kesadaran diri sendiri atau self-awareness dan pemeliharaan nilai dalam diri
sendiri atau self caring . pendekatan
ini bukan merupakan teknik pemecahan masalah . meningkatkan kesadaran akan
perlunya memiliki suatu nilai dan memelihara nilai pilihannya itu didalam
kehidupannya sehari-hari merupakan inti dari pendekatan ini. Melalui pendekatan
ini siswa dibina kesadaran emosionalnya tentang nilai yang menjadi pilihannya
melalui cara-cara yang rasional . sedangkan siswa diminta mengungkapkan
pengalamannya melaksanakan suatu kebenaran atau kebaikan nilai yang menjadi
pilihannya.
7.
Pendekatan
Komitmen
Pendekatan komitmen berusahamenumbukan
komitmen atau keterikatan siswa terhadap suatu nilai. Misalnya seorang anak
janji untuk berbuat baik terhadap orang lain , janji untuk menjemput teman dan
sebagainya. Tentu saja janji tersebut harus dipenuhi. Dengan kata lain
pendekatan ini bertujuan untuk melatih siswa untuk disiplin dalam pola piker
maupun tindakannya agar senantiasa sesuai dengan nilai-nilai attau moral yang
menjadi pilihannya,
8.
Pendekatan
memadukan
Pendekatan ini berusaha memadukan diri
siswa dengan pengalaman nyata yang dirancang oleh guru dalam proses belajar
mengajar. Dalam hal ini sangat diperlukan contoh-contoh konkrit dari pengalaman
suatu nilai. Murid perlu suatu visalisasi dari pelaksanaan suatu nilai atau
moral, karena nilai bersifat abstrak .
Pendekatan ini bertujuan memberikan
pengalaman langsung yang harus dilakukan siswa terhadap pelaksanaan suatu
nilai. Untuk keperluan ini pembelajaran ini dapat menggunakan metode
partisipatori , simulasi sisio drama dan studi proyek .
C. Pengembangan
Metode Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di Sekolah dasar
Ada beberapa metode yang
direkomendasikan yaitu :
1.
Metode
ceramah
Metode ini dalam menyajikan bahan ajar
melalui penjelasan dan penuturan lisan guru kepada siswa . metode ini lebih
tepat digunakan apabila bahan ajar banyak mengandung informasi baru dan perlu
penjelasan dari guru .
Kekuatan metode ini apabila digunakan
dengan metode lain seperi Tanya jawab atau diskusi yang saat ini lebih dikenal dengan metode
ceramah bervariasi sehingga murid bukan hanya mendengarkan akan tetapi
berbicara dalam kegiatan pembelajarannya.
2.
Metode
cerita
Metode ini merupakan suatu cara untuk
menanankan suatu nilai atau moral kepada para siswa dengan mengungkapkan
karakter kepribadian tokoh tokoh tertentu melalui cerita hikayat, legenda atau
dongeng-dongeng sejarah lokal. Metode ini lebih tepat digunakan dalam membantu
penghayatannilai-nilai dan moral serta sikap para siswa.
3.
Metode
Tanya jawab
Metode Tanya jawab dalam menyajikan
bahan ajar melalui berbagai pertanyaan
dari guru , terutama apabila dalam
proses pembelajaran guru menggunakan teknik klarifikasi nilai . oleh karena itu
guru dituntut menguasai teknik-teknik bertanya (Questioning skills) . metode
ini lebih tepat digunakan dalam pembelajaran yang menekankan pada keterlibatan
siswa atau aktivitas siswa.
4.
Metode
diskusi
Metode diskusi digunakan untuk tujuan
agar dalam proses pembelajaran terjadi
komunikasi banyak arah (multiway traffic
communication). Komunikasi banyak arah yang terdiri dari guru-murid, murid-guru
, dan murid-murid sangat dituntut dalam pembelajaran yang berorientasi pada
cara belajar siswa aktif (CBSA) . Akan tetapi dalam menggunakan metode ini satu
hal yang tidak boleh dilupakan yaitu harus ada masalah yang didiskusikan. Oleh
Karen itu metode ini lebih tepat dipakai dalam pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan (PKN) yang menggunakan teknik Value Inquiry.
5.
Metode
penugasan
Metode ini berusaha melatih siswa untuk
melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung yang telah dipersiapkan oleh
guru. Tujuan penggunaan metode ini yaitu agar siswa memperoeh pengalaman
langsung , nyata, bekerja, mandiri dan jujur. Sebagai contoh misalnya siswa
ditugasi menuliskan pengalamannya dalam menolong adiknya, tugasnya yaitu ,:
a. Menuliskan
dalam peristiwa apa dia menolong adiknya
b. Bagaimana
cara menolongnya
c. Bagaimana
perasaannya pada waktu memberikan pertolongan. dan seterusnya.
6.
Metode
permainan atau kompetisi
Metode ini sangat menarik siswa dalam
membangkitkan motivasi belajar, latihan mengambil keputusan dan terutama dalam
menciptakan suasana senang dalam belajar (joyful learning). Dengan suasana
senang maka materi pembelajaran aka mudah diserap siswa. Oleh karena itu metode
ini berusaha dalam menyajikan bahan ajar melalui bentuk permainan atau
kompetisi. Permainan yang dimaksudkan adalah permainan yang diciptakan sendiri
oleh guru dan dapat berupa teka-teki , papan bergambar (sejenis ular tangga),
kotak rahasia , kartu bergambar dan lain-lain yang diciptakan guru, isi pesan
yang dimuat dalam permainan ini hendaknya tetap berupa nilai , moral, agama dan
norma sesuai dengan tuntutan Pendidikan Kewarganegaraan .
7.
Metode
simulasi
Metode simulasi merupakan cara penyajaian bahan ajar
yang dilakukan secara langsung melalui kegiatan praktek tentang pelaksanaan
nilai-nilai dan moral. Melalui metode ini siswa dibantu memahami dan menghayati
nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan guru atau dosen
dalam menciptakan suasana atau situasi siswa belajar. Tujuan utama pembelajaran
adalah agar siswa belajar. (Sukmadinata, 2007) mengatakan bahwa belajar
merupakan proses mental yang dinyatakan dalam berbagai perilaku, baik perilaku
fisik-motorik maupun psikis.
Strategi pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) yaitu siasat atau kiat yang digunakan untuk
memilih , memobilisasikan dan mengimplementasikan segala teori , pendekatan ,
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) untuk mencapai tujuan pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) yang telah ditetapkan.
Ada beberapa pendekatan
yang dapat digunakan dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah
dasar yaitu :
1.
Pendekatan Evokasi
2.
Pendekatan inkulkasi
3.
Pendekatan Kesadaran
4.
Pendekatan Penalaran Moral
5.
Pendekatan Analisis Nilai
6.
Pendekatan memadukan
7.
Pendekatan Komitmen
8.
Pendekatan Pengungkapan Niilai
Ada beberapa metode yang direkomendasikan yaitu :
1. Metode
ceramah
2. Metode
cerita
3. Metode
Tanya jawab
4. Metode
diskusi
5. Metode
penugasan
6. Metode
permainan atau kompetisi
7. Metode
simulasi
DAFTAR
PUSTAKA
Hasjmy, Maridjo Abdul : 2010 : Konsep Dasar
Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)
0 komentar:
Posting Komentar