KESEHATAN, PENYAKIT DAN
PENCEGAHANNYA
BAB 1
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal terpenting
dalam hidup kita. Jika tubuh sudah tidak sehat, maka untuk melakukan aktivitas
sehari-hari kurang maksimal bahkan ada yang tidak bisa melakukannya karena
kendala kesehatan. Oleh sebab itu jika kita igin tubuh kita sehat terus dan
terhindar dari bibit penyakit, kita harus tahu apa sih sebenarnya sehat itu,
dan bagaimana cara kita mendapatkan tubuh yang selalu sehat?
Di sini kami akan membahas tentang
apa itu sehat dan bagaimana cara kita menjaga kesehatan kita. Kami juga akan
membahas macam-macam penyakit, mulai dari penyakit menular, tidak menular
sampai penyakit yang menurun. Kami juga akan membahas cara untuk mencegah agar
terhindar dari penyakit tersebut. Minimal berusaha untuk menjaga tubuh agar
tetap sehat. Untuk itu, penting bagi kita mengetahui tentang pendidikan
kesehatan, berawal dari diri kita sendiri.
B. Rumusan Masalah
a.Jelaskan tentang kesehatan bagi manusia!
b.Sebutkan dan jelaskan berbagai macam penyakit pada manusia!
c.Jelaskan pencegahan yang dapat dilakukan agar
terhindar dari penyakit!
C. Tujuan
a. Menjelaskan kesehatan pada manusia dan cara menjaganya.
b. Menyebutkan dan menjelaskan berbagai macam penyakit pada
manusia.
c. Menjelaskan cara pencegahan penyakit yang dapat dilakukan
agar terhindar dari penyakit.
BAB II
KESEHATAN, PENYAKIT dan
PENCEGAHANNYA
A.
Pengertian Kesehatan
Menurut WHO (1974) yang dikutip oleh Effendi (1995), sehat
adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental, social, jadi tidak hanya bebas
dari penyakit dan bebas dari kelemahan. Sehat juga ditentukan oleh kesempurnaan
keadaan jasmani, rohani, dan social seseorang. Sedangkan menurut UU Kesehatan
RI No. 9 tahun 1960 dan UU No. 23 tahun 1992 Kesehatan ialah: Keadaan sejahtera
dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara social dan ekonomis.
Kesehatan
merupakan factor penting yang harus diperhatikan oleh manusia. Karena jika kita
sehat maka aktivitaspun akan lancar. Sebaliknya jika badan kita kurang sehat,
maka aktivitas yang kita lakukan kurang maksimal atau bahkan tidak bisa
beraktivitas sma sekali. Oleh karena itu, kita harus tahu tentang kesehatan
kita, setidaknya kita tahu tentang diri kita sendiri. Apabila kita merasa sakit
sebaiknya kita langsung memeriksakan ke dokter atau puskesmas terdekat untuk
mencegah agar rasa sakit yang kita rasaan tidak menjadi parah.
Penyakit
ada yang menular dan ada pula yang tidak menular. Ada penyakit yang merupakan
bawaan dari orang yua atau nenek moyang kita, misalnya saja asma. Baik penyakit
menular, tidak menular ataupun bawaan dapat muncul jika tubuh kita kurang fit
atau kekebalan tubuh kita menurun. Agar penyakit tidak menyerang pada tubuh
kita, sebaiknya kita mencegahnya terlebih dahulu. Upaya yang bisa dilakukan
kita ntuk mencegah agar tidak mudah terserang penyakit adalah dengan makan
makanan yang sehat dan gizi seimbang, rutin berolah raga, memjaga kebersihan
lingkungan, dan menghindari stress yang terlalu berat. Stres juga dapat
menyebabkan kita mudah terjangkit penyakit.
B.
Usaha Kesehatan Perorangan, Masyarakat, dan Lingkungan
Usaha kesehatan (hygiene) perseorangan lebih menitik
beratkan kepada usaha peningkatan nilai kesehatan perorangan. Contoh usaha
kesehatan perseorangan adalah makan-makanan yang memenuhi gizi, merebus air
sampai matang, menggosok gigi secara tertur, memasak makanan debgan memperhatikan
gizinya, mencuci tangan sebelum makan, menutup tempat penampungan air yang ada
di rumah, tidak makan sembarangan, istirahat yang cukup, olah raga secara
teratur, dan pemeriksaan kesehatan secara berkala (Iehsan, Yulati, Rejeki,
(1993).
Usaha kesehatan masyarakat merupakan
usaha untuk melindungi dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Ada tiga
factor yang menyebabkan orang mudah terserang penyakit, antara lain karena:
- Factor pendidikan kesehatan yang masih kurang
Misalnya orang yang pendidikannya
rendah atau orang-orang yang sama sekali belum mengenal pendidikan kesehatan.
Mereka dalam hal menanggulangi penyakit yang dideritanya tidak secepatnya pergi
berobat ke dokter, ke rumah sakit atau PUSKESMAS, melainkan mereka masih pergi
minta tolong kepada seorang dukun yang sebetulnya dukun tersebut bukan ahli
mengobati penyakit yang mereka derita.
- Factor kebiasaan penduduk yang masih terbelakang
Makanan dan minuman yang kurang
memenuhi syarat kesehatan. Mereka makan makanan yang kurang bergizi atau malahan
makanan yang tidak bergizi dan tidak memenuhi baik kualitas maupun
kuantitasnya. Minuman yang mereka minumpun tidak sehat, mereka minum air yang
belum dimasak. Padahal air yang belum direbus masih banyak mengandung
baksil-baksil atau kuman yang dapat menimbulkan sakit pada pencernaan makanan
(perut), misalnya muntaber, diare, disentri, kolera, dan lain-lain.
Kebiasaan membuang kotoran, air
limbah atau sampah di sembarang tempat. Sehingga menimbulkan lingkungan yang
kotor, kemudian banyak lalat, kecoa, dan hewan lain yang dapat menyebabkan
terjangkitnya penyakit. Juga kebiasaan mandi di sungai yang airnya kotor.
- Factor ekonomi rakyat yang masih kurang mencukupi
Berobat ke dokter bagi orang-orang
yang kurang mampu harus berpikir dua atau tiga kali. Karena di samping upah
periksa dokter yang mahal, juga harga obat yang kurang atau tidak terjangkau
oleh masyarakat yang ekonominya lemah.
Usaha yang dapat dilakukan masyarakat dalam menjaga
kesehatan meliputi:
- Memeperbaiki kesehatan lingkungan,
- Mencegah dan memberantas penyakit infeksi,
- Mendidik masyarakat tentang prinsip-prinsip kesehatan,
- Mengkoordinasi tenaga-tenaga kesehatan untuk melayani pengobatan dan perawatan,
- Mengembangkan upaya masyarakat untuk mencapai tingkatan hidup yang setinggi-tingginya (Iehsan, Yuliati, Rejeki, (1993).
Usaha kesehatan lingkungan
(sanitasi) adalah usaha yang lebih menitik beratkan pada perbaikan lingkungan
hidup secara fisik atau kepada factor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan
perorangan/masyarakat. Contoh usaha sanitasi antara lain adalah membuat jamban
keluarga (MKC), penyediaan sumber air minum yang bersih, pembuatan tempat
pembuangan sampah, pengawasab terhadap sector penyebar penyakit.
C.
Macam-Macam Penyakit dan Cara Mencegahnya
Kita ketahui bahwa penyakit itu
beraneka macam. Mulai dari penyakit yang ringan sampai yang berat. Berdasarkan
penularannya, penyakit dibedakan menjadi penyakit menular dan penyakit tidak
menular. Adapun cara penularan penyakit bisa melalui:
1.
Saluran pernafasan
Bibit penyakit dapat masuk ke dalam
tubuh seseorang melalui saluran pernafasan. Seorang penderita mengeluarkan air
ludah atau getah hidung atau udara yang mengandung bibit penyakit. Apabila
titik-titik ludah atau getah hidung atau udara yang mengandung bibit penyakit
tersebut terhirup oleh orang lain yang kebetulan kondisi tubunya lemah, maka
orang tersebut akan sakit karena tertular penyakit. Penyakit yang dapat
ditularkan melalui saluran pernafasan contohnya: influenza, TBC, batuk, dll.
2.
Saluran pencernaan
Bibit penyakit dapat masuk melalui
saluran pencernaan. Bibit penyakit masuk melalui rongga mulut melalui makanan
atau minuman yang dikonsumsi. Hal ini akan terjadi apabila seseorang memakan
makanan atau minuman yang tidak bersih atau makanan yang menggunakan peralatan
yang tidak bersih atau bisa juga saat makan tidak mencuci tangan terlebih
dahulu. Orang ini akan tertular bibit penyakit melalui rongga mulut dan masuk
ke saluran pencernaan. Contoh penyakit yang dapat ditularkan adalah: diare,
muntaber, dll.
3. Kulit
Penyakit yang dapat ditularkan
melalui kulit bisa berupa penyakit kulit atau bukan penyakit kulit. penyakit
pada kulit dapat ditularkan melalui sentuhan langsung dengan si penderita,
(contoh penyakitnya yaitu: panu, cacar air, kadas, kurap), dapat juga melalui
hubungan tidak langsung yaitu dengan menggunakan barang yang digunakan si
penderita, contohnya handuk, atau baju si penderita. Sedangkan penyakit bukan
kulit yang dapat ditularkan melalui kulit yaitu penyakit yang menyerang
pembuluh darah, misalnya penyakit demam berdarah. Penyakit ini ditularkan
melalui perantara serangga (nyamuk) yang mengigit si penderita. Nyamuk menggigit penderita malaria, lalu nyamuk
terebut menggigit orang lain yang tidak terserang penyakit malaria, maka secara
tidak langsung orang yang tidak terserang penyakit malaria tertular penyakit
malaria dari gigitan nyamuk tersebut.
Macam-macam penyakit:
1.
Penyakit menular
Adalah suatu penyakit yang dengan
mudah berkembang ke tubuh lain dengan melalui perantara tertentu (serangga,
cacing, protozoa, bakteri, virus, jamur), secara langsung maupun tidak
langsung. Yang termasuk penyakit menular yaitu:
a.
TBC
Penyakit tuberculosis adalah suatu
penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikrobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dab
bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882,
sehingga untuk mengenang jasanya bekteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan,
penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
Penyakit TBC biasanya menular
melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikrobakterium tuberkulosa yang
dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi
umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan
berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh
yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah
bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ
tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar
getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling
sering terkena yaitu paru-paru.
Gejala
penyakit TBC:
Gejala penyakit TBC dapat dibagi
menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang
terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru,
sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnose secara klinis.
Gejala
sistemik/khusus:
1)
Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari
diertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan
bersifat hilang timbul.
2)
Penuruna nafsu makan dan berat badan.
3)
Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
4)
Perasaan tidak enak, lemah.
Gejala
khusus:
1)
Tergantung dari organ tubuh mana yang terkenaa, bila terjadi sumbatan sebagian
bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah
bening yang membesar, akan menimbulkan suara “mengi”, suara nafas melemahyang
disertai sesak.
2)
Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan
keluhan sakit dada.
3)
Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada
suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada
muara ini akan keluar cairan nanah.
4)
Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut
sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi,
adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau
diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang
kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin
positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita
TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan
serologi/darah.
Penegakkan diagnosis
Apabila
dicurigai seseorang tertular penyakit TBC, maka beberapa hal yang perlu
dilakuakn untuk menegakkan diagnosis adalah:
1) Anamnesa baik terhadap pasien maupun
keluarga.
2) Pemeriksaan fisik.
3) Pemeriksaan laboretorium (darah, dahak,
cairan otak).
4) Pemeriksaan patologi anatomi (PA).
5) Rontgen dada (thorax photo).
6) Uji tuberculin.
b.
Kolera
Kolera (cholera)
adalah penyakit infeksi saluran usus. Sifat kolera akut, penyebabnya bakteri
Vibrio cholerae. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh seseorang melalui makanan
atau minuman yang terkontaminasi. Di dalam usus bakteri mengeluarkan
enterotoksin (racunnya). Akibatnya penderita terserang diare (diarrhoea) disertai
muntah yang akut dan hebat. Akibat lanjut, penderita kehilangan banyak cairan
tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi yang bisa mematikan.
Penularan:
Kolera dapat
menyebar sebagai penyakit yang endemik, epidemik, atau pandemik. Meskipun sudah
banyak penelitian bersekala besar dilakukan, namun kondisi penyakit ini tetap
menjadi suatu tantangan bagi dunia kedokteran modern. Bakteri Vibrio cholerae
berkembang biak dan menyebar melalui feaces (kotoran) manusia, bila kotoran
yang mengandung bakteri ini mengkontaminasi air sungai dan sebagainya maka
orang lain yang terjadi kontak dengan air tersebut beresiko terkena penyakit kolera itu juga. Misalnya cuci
tangan yang tidak bersih lalu makan, mencuci sayuran atau makanan dengan air
yang mengandung bakteri kolera, makan ikan yang hidup di air terkontaminasi
bakteri kolera, Bahkan air tersebut (seperti disungai) dijadikan air minum oleh
orang lain yang bermukim disekitarnya.
Gejala:
Pada orang yang feacesnya ditemukan bakteri kolera mungkin selama 1-2 minggu belum merasakan keluhan berarti, Tetapi saat terjadinya serangan infeksi maka tiba-tiba terjadi diare dan muntah dengan kondisi cukup serius sebagai serangan akut yang menyebabkan samarnya jenis diare yg dialami.
Pada orang yang feacesnya ditemukan bakteri kolera mungkin selama 1-2 minggu belum merasakan keluhan berarti, Tetapi saat terjadinya serangan infeksi maka tiba-tiba terjadi diare dan muntah dengan kondisi cukup serius sebagai serangan akut yang menyebabkan samarnya jenis diare yg dialami.
Akan tetapi
pada penderita penyakit kolera ada beberapa hal tanda dan gejala yang
ditampakkan, antara
lain ialah:
1) Diare yang
encer dan berlimpah tanpa didahului oleh rasa mulas atau tenesmus.
2) Feaces atau
kotoran (tinja) yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi cairan putih keruh
(seperti air cucian beras) tanpa bau busuk ataupun amis, tetapi seperti manis yang menusuk.
3) Feaces (cairan)
yang menyerupai air cucian beras ini bila diendapkan akan mengeluarkan gumpalan-gumpalan
putih.
4) Diare terjadi
berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup banyak.
5) Terjadinya
muntah setelah didahului dengan diare yang terjadi, penderita tidak merasakan mual sebelumnya.
6) Kejang otot
perut bisa juga dirasakan dengan disertai nyeri yang hebat.
7) Banyaknya
cairan yang keluar akan menyebabkan terjadinya dehidrasi dengan tanda-tandanya
seperti ; detak jantung cepat, mulut kering, lemah fisik, mata cekung,
hypotensi dan lain-lain yang bila tidak segera mendapatkan penangan pengganti
cairan tubuh yang hilang dapat mengakibatkan
kematian.
Pencegahan
Cara pencegahan
dan memutuskan tali penularan penyakit kolera adalah dengan prinsip sanitasi
lingkungan, terutama kebersihan air dan pembuangan kotoran (feaces) pada
tempatnya yang memenuhi standar lingkungan. Lainnya ialah meminum air yang
sudah dimasak terlebih dahulu, cuci tangan dengan bersih sebelum makan memakai
sabun/antiseptik, cuci sayuran dangan air bersih terutama sayuran yang dimakan
mentah (lalapan), hindari memakan ikan dan kerang yang dimasak setengah matang. Bila dalam
anggota keluarga ada yang terkena kolera, sebaiknya diisolasi dan secepatnya
mendapatkan pengobatan. Benda yang tercemar muntahan atau tinja penderita harus
di sterilisasi, searangga lalat (vektor) penular lainnya segera diberantas.
Pemberian vaksinasi kolera dapat melindungi orang yang kontak langsung dengan
penderita.
c.
Penyakit kulit (jamur kulit)
Ada beberapa macam penyakit kulit, yaitu:
1) Kudis
Kudis adalah penyakit kulit yang menular, penyakit ini dalam bahasa ilmiah
disebut scabies, memiliki gejala gatal, dan rasa gatal tersebut akan lebih para
pada malam hari. Sering muncul di tempat-tempat lembab di tubuh seperti
misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan terkang di selang jari
tangan atau kaki.
Cara Pencegahan penyakit kudis dapat dilakukan dengan mencuci sperai tempat
tidur, handuk dan pakaian yan dipakai dalam 2 hari belakangan dengan air hangat
dan deterjen.
2)
Kurap
Penyakit Kurap merupakan suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh
fungsi. Gejala kurap mulai dapat dikenali ketika terdapat baian kecil yang
kasar pada kulit dan dikelilingi lingkaran merah muda. Kurap dapat dicegah
dengan cara mencuci tangan yang sempurna, menjaga kebersihan tubuh, dan
mengindari kontak dengan penderita.
Kurap dapat diobati dengan anti jamur yang mengandung mikonazol dan
kloritomazol dengan benar dapat menghilangkan infeksi.
3)
Panau
Panau atau panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit
panau ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada
saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung
warna kulit si penderita. Panau paling
banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panu juga
bisa ditemukan pada penderita berumur tua.
Cara pencegahan penyakit kulit Panau dapat dilakukan dengan menjaga
kebersihan kulit, dan dapat diobati dengan obat anti jamur yang dijual di
pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan tradisional seperti daun
sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh pada kulit yang terserang
Panau.
d. Flu/pilek
Penyakit ini
disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernafasan. Penyakit ini termasuk
jenis penyakit yang cepat sekali menular. Gejala dari penyakit ini adalah
menggigil, demam, sakit kepala, nyeri otot punggung, tubuh terasa lemas, lelah,
berkeringat, kerongkongan terasa sakit, batuk - batuk, hidung berair, serta suhu tubuh meninggi.
Cara mengobati
penyakit influenza adalah dengan cara mengkonsumsi air putih
sebanyak-banyaknya dan istirahat yang cukup. Dan minum minuman perda pilek/obat flu.
e.
Demam Berdarah (DBD)
Penyakit demam
berdarah adalah penyakit infeksi yang bisa berakibat fatal dalam waktu yang
sangat relatif singkat. Demam berdarah tidak menular melalui kontak manusia
secara langsung tetapi bisa ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti betina yang
menyimpan virus pada telurnya dan selanjutnya akan menularkan virus tersebut
kepada manusia melalui gigitan. Nyamuk jenis ini biasanya menggigit pada siang
hari (09.00 - 10.00) atau sore hari (16.00 - 17.00).
Gejala dari
penyakit demam berdarah ini diantaranya adala demam secara tiba-tiba, sakit
kepala berat, sakit pada sendi dan otot, serta timbul bintik-bintik merah
pada kulit.
Gejala:
Masa
tunas/inkubasi selama 3-15 hari sejak seseorang terserang virus dengue. nderita
akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai berikut :
1) Demam tinggi yang
mendadak 2-7 hari (38-40 derajat Celsius).
2) Pada pemeriksaan uji
torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
3) Adanya bentuk perdarahan
di kelopak mata bagian dalam (konjungtiva), mimisan (epitaksis), buang air besar dengan kotoran
(peaces) berupa lendir bercampur darah (melena), dan lain-lainnya.
4) Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
5) Tekanan darah
menurun sehingga menyebabkan syok.
6) Pada pemeriksaan
laboratorium (darah) hari ke 3-7 terjadi penurunan trombosit di bawah
100.000/mm3 (trombositopeni), terjadi peningkatan nilai hematokrit di
atas 20% dari nilai normal (hemokonsentrasi).
7) Timbulnya beberapa
gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan
(anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
8) Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan
gusi.
9) Demam yang dirasakan
penderita menyebabkan keluhan pegal / sakit pada persendian.
10) Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat
pecahnya pembuluh darah.
Penularan:
Penyebaran
penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit
DBD akan mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar biasa bagi penduduk
di sekitarnya.
Pengobatan:
1) Fokus
pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah
atau mengatasi keadaan syok / presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita
banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu.
2) Penambahan
cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah
dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan
jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan
terhadap keluhan yang timbul, misalnya:
a) Paracetamol membantu menurunkan demam,
b) Garam elektrolit (oralit) jika disertai
diare,
c) Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi
sekunder.
3) Lakukan kompres
dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok. Bahkan beberapa tim
medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol. Pengobatan alternatif
yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun
khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medis, akan tetapi jambu biji
kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai
trombosit darah.
Pencegahan dari penyakit demam
berdarah ini bisa dilakukan dengan cara:
Pencegahan
dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk di waktu pagi sampai sore, karena
nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Misalnya hindarkan berada
di lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada
penderita DBD nya. Beberapa cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit
DBD melalui metode pengontrolan atau pengendalian vektornya adalah :
a) Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat perkembangbiakan
nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan disain rumah.
b) Pemeliharaan ikan
pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) pada tempat air kolam, dan bakteri
(Bt.H-14).
c) Pengasapan / fogging
(dengan menggunakan malathion dan fenthion).
d) Memberikan bubuk abate
(temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas bunga,
kolam, dan lain-lain.
e) Penyemprotan
nyamuk di lingkungan rumah dan masyarakat.
f) Membersihkan
saluran air, menutup tempat penyimpanan air.
g) Membersihkan dan
mengurasbak mandi.
h) Serta mengubur
barang-barang bekas yang sudah tidak dipakai.
f.
Diare
Diare adalah
penyakit yang disebabkan oleh virus. Orang yang terkena diare akan mengalami
sering buang air besar dengan tekstur faces yang encer. Diare berat bila tidak
ditangani dengan benar bisa menyebabkan dehidrasi serta bisa juga menyebabkan
kematian.
Penyakit diare
bisa disebabkan oleh gejala luka, alergi zat tertentu, penyakit dari makanan,
kelebihan mengkonsumsi vitamin C. Penyakit diare bisa diobati dengan cara
mengkonsumsi cairan yang banyak terutama oralit sehingga bisa mengganti jumlah
cairan yang keluar melalui buang air besar.
g.
Cacar
Cacar air yang
disebabkan virus Varicella Zoster ini bersifat menular. Pada kulit penderita
akan ditemukan sekumpulan bintik-bintik kecil, bersisi cairan, atau keropeng.
Bintik-bintik tersebut membuat penderita merasa gatal. Efek jangka panjangnya
adalah cacat pada kulit, infertilitas, dan kadang-kadang kebutaan. Gejala
lainnya seperti demam, sakit kepala, nyeri tubuh dan ruam.
Tips pengobatan untuk penyakit
cacar:
1)
Cucilah bagian yang sakit dengan sabun dan air matang, basahi
perlahan-lahan dan bersihkan keraknya.
2)
Oleskan gentian violet atau salep antibiotika seperti polyporin atau
tetracycline pada lukanya, jika Anda memiliki obat-obatan tersebut.
3)
Apabila infeksi telah menjalar dan meluas atau menyebabkan peninggian suhu
tubuh, berikan tablet penicillin. Ini dilakukan dengan pengawasan petugas
kesehatan.
Mencegah
penyakit cacar:
1)
Cobalah untuk ikuti petunjuk tentang Kebersihan Perorangan. Dengan
membiasakan diri untuk merawat kesehatan pribadi, diharapkan dampak cacak akan
dapat dikurangi.
2)
Selalulah mencuci tangan dengan sabun setelah bangun tidur pada pagi
hari, atau setelah buang air besar, dan sebelum makan.
3)
Cobalah anda untuk membiasakan memakai alas kaki, juga untuk anak-anak.
4)
Mandikan anak-anak setiap hari dan lindungilah mereka dari gigitan kutu
busuk serta serangga terbang yang menggigit. Apabila seorang anak menderita
kudis, obatilah secepat mungkin, Jangan lupa anda juga.
5)
Jangan biarkan seorang anak yang menderita cacar dibiarkan tidur atau bermain
bersama anak-anak lain. Mulailah mengobatinya ketika tanda-tanda pertama cacar
muncul. karena penyakit cacar ini adalah jenis penyakit menular.
Tanda-tanda
cacar air:
Untuk tanda-tanda dari penyakit cacar ini adalah Pertama-tama timbul banyak
bercak berukuran kecil, merah, dan gatal. Kemudian bercak-bercak ini berubah
menjadi bintul (papila) atau lepuhan (vesicula) yang kecil, pecah dan akhirnya
membentuk keropeng (crusta). Biasanya bercak-bercak ini mulai timbul pada
badan, kemudian menyebar pada wajah, lengan, serta kaki. Mungkin terdapat
bercak, lepuhan dan keropeng sekaligus pada saat yang bersamaan.
h. Malaria
Penyakit malaria adalah suatu penyakit menular yang banyak diderita oleh penduduk di daerah tropis dan subtropis.
Penyakit tersebut semula banyak ditemukan di daerah rawa-rawa dan dikira
disebabkan oleh udara rawa yang buruk, sehingga dikenal sebagai malaria (mal =
jelek; aria=udara). Seiring
berkembangnya teknologi kedokteran, pendapat itu dimentahkan oleh berbagai data
mutakhir.
Penyebab
penyakit malaria:
1)
Penyakit malaria disebabkan oleh bibit penyakit yang hidup di dalam darah
manusia. Bibit penyakit tersebut termasuk binatang bersel satu, tergolong amuba
yang disebut Plasmodium.
2)
Ada empat macam plasmodium yang menyebabkan malaria.
3)
Falciparum, penyebab penyakit malaria tropika. Jenis malaria ini bisa
menimbulkan kematian.
4)
Vivax, penyebab malaria tersiana. Penyakit ini sukar disembuhkan dan sulit
kambuh.
5)
Malaria, penyebab malaria quartana. Di Indonesia penyakit ini tidak banyak
ditemukan.
6)
Ovale, penyebab penyakit malaria Ovale. Tidak terdapat di Indonesia.
7) Kerja
plasmodium adalah merusak sel-sel darah merah. Dengan perantara nyamuk
anopheles, plasodium masuk ke dalam darah manusian dan berkembang biak dengan
membelah diri.
Penularan dan penyebaran penyakit
malaria:
1) Penularan penyakit malaria dari orang yang sakit kepada orang sehat,
sebagian besar melalui gigitan nyamuk. Bibit penyakit malaria dalam darah
manusia dapat terhisap oleh nyamuk, berkembang biak di dalam tubuh nyamuk, dan
ditularkan kembali kepada orang sehat yang digigit nyamuk tersebut.
2) Jenis-jenis vektor (perantara) malaria yaitu: Anopheles Sundaicus, nyamuk
perantara malaria di daerah pantai.
3) Anopheles Aconitus, nyamuk perantara
malaria daerah persawahan.
4) Anopheles Maculatus, nyamuk
perantara malaria daerah perkebunan, kehutanan dan pegunungan.
5) Penularan yang lain adalah melalu
transfusi darah. Namun kemungkinannya sangat kecil.
Tanda-tanda penyakit malaria:
1) Dimulai dengan
dingin dan sering sakit kepala. Penderita menggigil atau gemetar selama 15
menit sampai atu jam.
2) Dingin diikuti
demam dengan suhu 40 derajat atau lebih. Penderita lemah, kulitnya kemerahan
dan menggigau. Demam berakhir serelah beberapa jam.
3) Penderita mulai
berkeringat dan suhunya menurun. Setelah serangan itu berakhir, penderita
merasa lemah tetapi keadaannya tidak mengkhawatirkan.
Bahaya
penyakit malaria:
1) Rasa akit yang ditimbulkan sangat menyiksa
si penderita.
2) Tubuh yag sangat lemah, sehingga tidak
dapat bekerja seperti biasa.
3) Dapat menimbulkan kematian pada anak-anak
dan bayi.
4)
Perkembangan otak bisa terganggu pada anak-anak dan bayi, sehingga menyebabkan
kebodohan.
Tindakan dan
pengobatan:
1)
Memutus rantai penularan dengan memilih mata rantai yang paling lemah. Mata
rantai tersebut adalah penderita dan nyamuk malaria.
2)
Seluruh penderita yang memiliki tanda-tanda malaria diberi pengobatan
pendauluan dengan tujuan untuk menghilangkan rasa sakit dan mencegah penularan
selama 10 hari.
3) Bagi
penderita yang dinyatakan positif mederita malaria setelah diuji di
laboratorium, akan diberi pengobatan secara sempurna.
4) Bagi
orang-orang yang akan ke daerah endemis malaria seperti para calon transmigran,
perlu diberi obat pencegahan.
Tindakan-tindakan
pencegahan:
1)
Usahakan tidur dengan kelambu, member kawat kasa, memakai obat nyamuk bakar, menyemprot
ruang tidur, dan tindakan lain untuk mencegah nyamuk berkembang di rumah.
2)
Usahakan pengobatan pencegahan secara berkala, terutama di daerah endemis
malaria.
3)
Menjaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan ruang tidur, semak-semak
sekitar rumah, genangan air, dan kandang-kandang ternak.
4)
Memperbanyak jumlah ternak seperti sapi, kerbau, kambing, kelinci dengan
menempatkan mereka di luar rumah di dekat tempat nyamuk bertelur.
5)
Memelihara ikan pada air yang tergenang, seperti kolam, sawah, parit. Atau
dengan member edikit minyak pada air yang tergenang.
6)
Menanam padi secara serempak atau diselingi dengan tanaman kering atau
pengeringan sawah secara berkala.
7)
Menyemprot rumah dengan DDT.
i.
Polio
Polio
disebabkan oleh virus yang termasuk genus enterovirus famili Picornavirus yang
menyebabkan penderitanya lumpuh layu. Virus ini tahan terhadap pengaruh fisik
dan bahan kimia. Virus ini juga dapat hidup dalam tinja penderita selama 90-100
hari. Virus ini dapat bertahan lama pada air limbah dan air permukaan, bahkan
dapat sampai berkilo-kilometer dari sumber penularan.
Penyebab penyakit polio
Penyebab dari penyakit polio adalah virus polio. Karena disebabkan oleh
virus, maka penyakit ini bersifat menular, penularan virus ini dapat melalui
beberapa cara yaitu : secara langsung dari penderita ke orang lain, melalui
cairan yang dikeluarkan atau melalui tinja penderita. Virus dapat masuk melalui hidung dan mulut, berkembang biak di dalam
tenggorokan dan saluran pencernaan, kemudian diserap dan
disebarkan melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening.
Penyakit ini dapat terjadi akibat kelalaian imunisasi polio, pernah berpergian atau bahkan menetap di daerah yang merupakan daerah endemis polio, melemahnya sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan virus dengan mudah masuk ke dalam tubuh.
Penyakit poliomeitis ini memiliki 3 pola dasar pada infeksi polio yaitu :
Penyakit ini dapat terjadi akibat kelalaian imunisasi polio, pernah berpergian atau bahkan menetap di daerah yang merupakan daerah endemis polio, melemahnya sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan virus dengan mudah masuk ke dalam tubuh.
Penyakit poliomeitis ini memiliki 3 pola dasar pada infeksi polio yaitu :
1)
Infeksi subklinis (tanpa gejala atau gejala kurang dari 72 jam) gejalanya
adalah:
a)
Demam ringan
b)
Sakit kepala
c)
Nyeri tenggorokan
d)
Muntah
2)
Non-parametrik (gejala berlangsung selama 1-2 minggu) gejalanya adalah:
a)
Sakit kepala
b)
Demam sedang
c)
Diare
d)
Nyeri leher
e)
Kekakuan otot
f)
Nyeri atau kaku punggung, lengan, tungkai dan perut.
3)
Poliomeitis paralitik (gejala demam timbul 5-7 hari sebelum gejala lainnya)
gejalanya yaitu:
a)
Kelemahan otot asimetrik
b)
Peka terhadap sentuhan walaupun sentuhan ringan dapat mengakibatkan rasa
nyeri
c)
Sakit kepala
d)
Segera berkembang menjadi kelumpuhan
e)
Onsetnya cepat
Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit ini adalah kelumpuhan.
Kelumpuhan berat yang merupakan kelumpuhan yang bersifat menetap terjadi paling
sebanyak kurang 1
dari setiap 100 kasus yang ditemukan.
Kadang bagian otak yang berfungsi mengatur sistem pernafasan terserang sehingga dapat menimbulkan sesak, biasanya penderita mengalami komplikasi setelah 20-30 tahun menderita polio.
Kadang bagian otak yang berfungsi mengatur sistem pernafasan terserang sehingga dapat menimbulkan sesak, biasanya penderita mengalami komplikasi setelah 20-30 tahun menderita polio.
Pencegahan
penyakit polio:
Pencegahan
adalah upaya yang paling dianjurkan. Pencegahan penyakit polio dapat dilakukan dengan
cara melakukan imunisasi polio pada masa kanak-kanak, menjaga kesehatan tubuh
agar kekebalan tubuh tetap baik, sehingga virus polio akan sulit untuk
menyerang tubuh kita.
j. Penyakit
campak
Campak adalah
penyakit yang disebabkan oleh virus paramiksovirus. Penyakit ini menular dari
ludah si penderita. Masa inkubasi penyakit ini adalah 10-14 hari. Penyakit ini
gejalanya adalah panas, hidung berlendir, batuk, tenggorokan sakit, nyeri pada
otot dan mata menjadi merah. Pada puncaknya penderita akan merasakan sakit,
ruam di seluruh tubuh dan suhu badan yang tinggi. Penyakit ini dapat dicegah
dengan pemberian vaksin campak ketika masih bayi.
k. Penyakit tifus
Tifus masih
lazim di negara-negara berkembang, sehingga para wisatawan asing harus
divaksinasi terhadapnya. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi
yang dibawa ke aliran darah dan saluran pencernaan.
Gejala-gejala tifus seperti demam yang berkelanjutan, lemah, sakit perut, sakit kepala dan hilangnya nafsu makan. Pada beberapa kasus, terdapat ruam dan bintik-bintik merah pada pasein. Demam tifus biasanya diobati dengan antibiotik yang dapat menghilang infeksi selama 2-3 hari.
Gejala-gejala tifus seperti demam yang berkelanjutan, lemah, sakit perut, sakit kepala dan hilangnya nafsu makan. Pada beberapa kasus, terdapat ruam dan bintik-bintik merah pada pasein. Demam tifus biasanya diobati dengan antibiotik yang dapat menghilang infeksi selama 2-3 hari.
Bakteri penyebab tifus:
1) Rickettsia typhi
2) Rickettsia prowazekii
Seseorang yang menderita tifus
menunjukkan hasil tes darah:
1) Rendah kadar sodium
2) Rendah kadar albumin
3) Enzim di dalam liver meningkat tajam
4) Terjadi keluhan di sekitar ginjal
5) Antibodi yang dihasilkan sangat
tinggi
Tanda-tanda penyakit tifus:
Minggu pertama
1) Awalnya mirip dengan demam atau influenza.
2) Sakit kepala dan leher
3) Panas naik sedikit demi sedikit setiapp hari sampai 40 derajat atau lebih.
4) Sering kali nadinya relatif lambat dibandingkan tingginya panas.
5) Kadang-kadang terdapat muntah, menceret atau sembelit.
Minggu kedua
1) Panas tinggi, nadi relatif lambat
2) Mungkin terlihat bercak merah muda pada badan
3) Badan menggigil/gemetar
4) Mengigau atau delirium (penderita tidak dapat berpikir dengan jelas)
5) Lemah, berat badan menurun, tubuh kekurangan cairan.
Minggu ketiga
Jika tidak terjadi komplikasi, panas dan tanda-tanda lainnya akan hilang
perlahan-lahan.
Pengobatan:
1) Dapatkan segera pertolongan dokter atau petugas kesehatan terdekat
2) Berikan chloramphenicol untuk orang dewasa: dua kapsul @ 250 mg 4 kali
sehari. Jika tidak ada chloramphenicol, gunakan ampicilin atau tetracycline.
3) Turunkan panasnya dengan dengan kain basah yang dingin
4) Berikan cairan yang banyak; sup,
sari buah, dan minuman untuk mengembalikan cairan dalam tubuh.
5) Berikan makanan yang bergizi, kalau perlu dalam bentuk cairan.
6) Penderita harus tinggal di tempat tidur sampai panasnya hilang sama sekali
7) Jika penderita batuk darah atau timbul tanda-tanda peradangan pada selaput
perut, ia harus segera dibawa ke rumah sakit.
Pencegahan
tifus perut:
1) Mengindarkan diri dari hal-hal kotor seperti pencemaran air dan makanan
oleh kotoran manusia. Pastikan jamban keluarga terletak jauh dari tempat
penduduk mengambil air minum
2) Memberi perhatian khusus pada kebersihan air minum, terutama saat banjir.
3) Penderita harus tinggal di kamar terpisah untuk mencegah penyebaran tifus
perut. Kotorannya harus dibakar atau dikubur di dalam lubang yang dalam. Orang
yang merawatnya harus membasuh tangan segera sesudahnya.
4) Setiap orang yang pernah menderita tifus harus memberikan perhatian
tambahan terhadap kebersihan perorangan dan tidak boleh bekerja di rumah makan
atau di tempat-tempat pengolahan makanan.
2.
Penyakit tidak menular
Penyakit jenis ini tidak dapat ditularkan dari penderita kepada orang
lain. Penyakit ini merupakan penyakit non infeksi yang penyebabnya bukan
mikroorganisme. Biasanya penyakit ini terjadi karena pola hidup yang kurang
sehat seperti merokok, cacat fisik, penuaan usia, dan gangguan kejiwaan.
Jenis Penyakit
Tidak Menular antara lain :
a.
Hipertensi
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan
di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang
ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada
pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang
berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.
Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.
Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.
Penyebab hipertensi:
Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan
beberapa obat hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi)
secara terus menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan darah seseorang.
Merokok juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan
tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman yang
mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan
terjadinya tekanan darah tinggi.
b. Diabetes mellitus
Diabetes mellitus adalah penyakit yang bisa disebut "silent killer". Sering kali
seorang penderita tidak menyadari bahwa dirinya mengalami kencing manis.
Jika tidak segera ditangani dengan cepat, diabetes mellitus akan menimbulkan berbagai komplikasi penyakit yang akan menurunkan produktivitas kerja si penderita.
Jika tidak segera ditangani dengan cepat, diabetes mellitus akan menimbulkan berbagai komplikasi penyakit yang akan menurunkan produktivitas kerja si penderita.
Penyebab
diabetes
Penyakit ini timbul jika kadar gula darah seseorang terlalu tinggi.
Pankreas tidak mampu menghasilkan hormon insulin yang berguna mengubah glukosa
di dalam darah menjadi zat gula darah.
Glukosa adalah bahan energi yang dibutuhkan oleh seluruh sel di dalam
tubuh. Sementara itu, tugas insulin adalah menstimulasi sel untuk mengabsobsi
glukosa dari darah. Pada penderita diabetes, sel tidak mampu mengabsorbsi
glukosa secara normal. Akibatnya glukosa menumpuk di dalam darah dan
menyebabkan diabetes.
Tanda-tanda
penyakit diabetes mellitus:
1)
Perasaan haus yang terus-menerus
2)
Berat badan turun secara drastis
3)
Sering buang air kecil dalam volume besar
4)
Cepat letih dan penyebabnya tidak jelas
5)
Rasa gatal dan peradangan kulit yang menahun
6)
Koma, pada kasus tertentu.
Pencegahan
diabetes:
1)
Berolahraga yang teratur.
2)
Tidak merokok
3)
Menjaga berat ideal badan agar tidak terjadi obesitas
4)
Melakukan pengawasan kadar glukosa dalam darah secara mandiri di rumah
5)
Check up kesehatan menyeluruh di rumah sakit
6)
Memeriksakan mata secara teratur
7)
Mengatur penggunaan gula yang rendah kalori
c. Rematik
Rematik merupakan penyakit anak-anak dan remaja.Biasanya penyakit ini mulai terjadi
1 sampai 3 minggu setelah seseorang menderita pharyngitis. Di Amerika Serikat,
telah dikembangkan antibiotik untuk mengatasi penyakit ini.
Akan tetapi dengan menggunakan antibiotik agaknya masih menemui jalan buntu dikarenakan pengaruhnya terhadap kesehatan organ hati.
Akan tetapi dengan menggunakan antibiotik agaknya masih menemui jalan buntu dikarenakan pengaruhnya terhadap kesehatan organ hati.
Dari hasil penelitian menyebutkan bahwa demam rematik lebih sering dialami
oleh anak gadis dibandingkan anak lelaki. Namun setelah mencapai dewasa, ukuran
tentang jenis kelamin mana yang lebih sering terkena sudah mulai kabur.
Ini sangat tergantung dengan sistem imunitas seseorang dan lingkungan mereka berada.
Ini sangat tergantung dengan sistem imunitas seseorang dan lingkungan mereka berada.
Penyebab:
Demam rematik diakibatkan oleh kombinasi infeksi bakteri dan lemahnya
sistem imunitas tubuh seseorang. Penyakit ini bermula dari infeksi pada
tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus.
Setelah bakteri masuk ke dalam tubuh, ia akan berkembang dan menyebabkan
demam disertai flu. Dalam banyak kasus, anak-anak lebih mudah terserang infeksi
pada tenggorokan. Flu ini akan berkembang menjadi demam rematik.
Tanda-tanda
rematik:
1)
Panas
2)
Sakit sendi, terutama pada pergelangan tangan dan pergelangan kaki,
kemudian pada sendi siku, Sendi-sendi membengkak, dan
3)
Seringkali terasa panas serta tampak merah.
4)
Garis-garis merah yang melengkung atau benjolan di bawah kulit.
5)
Pada kasus yang lebih berat, badan terasa lemah, napas pendek dan mungkin
nyeri jantung(heart pain).
Pengobatan:
1)
Jika anda mencurigai demam rematik, temui petugas kesehatan. Pada penyakit
ini, terdapat kemungkinan bahaya kerusakan jantung.
2)
Minumkan aspirirn dengan takaran besar. Seorang anak yang berusia 12 tahun
dapat minum sampai 2 atau 3 tablet @ 300 mg, 6 kali sehari. Minumkan aspirin
bersama-sama susu atau sedikit soda bicarbonat, untuk menghindarkan sakit pada
lambung. Jika mulai berdering, kurangi takaran.
3)
Berikan penicilin, 400.000 unit per tablet, 1 tablet 4 kali sehari selama
10 hari.
Pencegahan:
1)
Untuk mencegah demam rematik, obati pharyngitis segera dengan penicilin
selama 10 hari.
2)
Untuk mencegah kambuhnya demam rematik dan tambahan kerusakan jantung, anak
yang pernah menderita demam rematik harus mendapatkan penicillin selama 10
hari, begitu ada tanda pertama sakit leher. Jika tanda-tanda kerusakan jantung
telah terlihat, anak tersebut harus mendapat penicillin secara teratur
mendapatkan suntikan benzathin penicillin setiap bulan, mungkin selama
hidupnya. Ikutilah nasehat seoarang dokter atau petugas kesehatan yang berpengalaman.
Secara umum
untuk mencegah penyakit menular maupun tidak menular yaitu dengan cara:
1)
menjaga
kebersihan lingkungan
Sampah, kotoran
yang menumpuk, drainase yang kotor serta ventilasi/lubang untuk pertukaran
udara di dalam rumah yang buruk bisa menjadi sebab timbul penyakit.
Lingkungan yang sehat dapat mencegah penularan penyakit.
2)
Cuci
tangan dengan sabun
Biasakanlah
untuk mencuci tangan sebelum melakukan aktivvitas lain, seperti saat mau makan. Tangan
menjadi media perantara kuman maupun mikroorganisme yang lain. Saat kita tanpa
sengaja memgang bekas ludah atau kotoran, maka penyakit dengan mudah tertular.
Membiasakan
diri untuk melakukan kegiatan rutin dengan berolahraga membantu meningkatkan
daya tahan tubuh. Istirahat yang cukup mendukung tubuh agar tetap bugar. Pola
makan yang seimbang.
Perlunya
mengatur pola makan, terutama menu makanan yang sehat. Hindari makanan
yang beresiko terhadap kesehatan seperti minuman bersoda, makanan
ringan/snack yang banyak mengandung MSG dan sebagainya.
4)
Pola hidup yang sehat.
Nikmati hidup
dengan selalu berpikir positif. Mulai melakukan pendekatan terhadap agama
serta tidak melakukan pergaulan bebas. Setialah pada satu pasangan Anda.
Sejak BALITA diberikan
imunisasi lengkap untuk mencegah penularan penyakit. Perkuat daya tahan
tubuh dengan makan makanan yang bergizi dan pola hidup yang sehat karena
umumnya penyakit menular menyerang sistem kekbalan tubuh. Artinya,
walaupun telah diimunisasi, saat badan lemah bisa saja tertular.
3.
Penyakit menurun atau bawaan
a.
Alergi
Banyak
penelitian ilmiah menyatakan bahwa alergi didasari oleh faktor keturunan.
Apabila orang tua memiliki kecenderungan alergi, kemungkinan besar alergi akan
diturunkan kepada anak-anaknya. Alergi memiliki reaksi yang bermacam-macam,
bahkan ada yang dapat membahayakan jiwa. Alergi yang dipicu oleh allergen
yang masuk ke dalam tubuh. Beberapa alergi yang reaksinya mengancam nyawa
diantaranya adalah alergi kacang dan alergi sengatan tawon, dapat menyebabkan
sesak nafas.
b.
Albino
Albino adalah
penyakit yang terjadi karena hilangnya pigmen atau zat warna kulit. Padahal
pigmen memiliki fungsi sebagai pelindung kulit dari sinar ultraviolet. Oleh
karena itu orang yang mengalami albino rentan terhadap kanker kulit jika
terpapar sinar matahari secara terus menerus. Albino sendiri berasal dari
bahasa latin Albus yang artinya putih. Meskipun putih, namun ini adalah
bukan putih sehat.
c.
Asma
Asma adalah
penyakit yang menyerang saluran pernafasan. Asma mengakibatkan saluran
pernafasan menyempit sementara. Umumnya hal ini disebabkan oleh peradangan di
saluran pernafasan yang menyebabkan saluran nafas bereaksi secara berlebihan
terhadap suatu rangsangan, misalnya debu, asap dan pollen.
Penyebab:
Sampai saat ini
penyebab penyakit asma belum diketahui secara pasti meski telah banyak
penelitian oleh para ahli. Teori atau hipotesis mengenai penyebab seseorang
mengidap asma belum disepakati oleh para ahli di dunia kesehatan.
Namun demikian yang dapat disimpulkan adalah bahwa pada penderita asma, saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau / aroma menyengat (misalnya; parfum), dan olahraga.
Namun demikian yang dapat disimpulkan adalah bahwa pada penderita asma, saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau / aroma menyengat (misalnya; parfum), dan olahraga.
Selain itu
terjadinya serangan asma sebagai akibat dampak penderita mengalami infeksi
saluran pernapasan atas (ISPA) baik flu ataupun sinisitis. Serangan penyakit
asma juga bisa dialami oleh beberapa wanita di masa siklus menstruasi, namun
hal ini sangat jarang sekali. Angka peningkatan penderita asma dikaitkan dengan adanya
faktor resiko yang mendukung seseorang menderita penyakit asma, misalnya faktor
keturunan. Jika seorang ibu atau ayah menderita penyakit asma, maka kemungkinan
besar adanya penderita asma dalam anggota keluarga tersebut.
Gejala:
Adapun tanda
dan gejala penyakit asma diantaranya :
1) Pernapasan
berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan napas (exhalation).
Tidak semua penderita asma memiliki pernapasan yang berbunyi, dan tidak semua
orang yang napasnya terdegar (wheezing) adalah penderita asma.
2) Adanya sesak
napas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).
3) Batuk berkepanjangan
di waktu malam hari atau cuaca dingin.
4) Adanya keluhan
penderita yang merasakan dada sempit.
5) Serangan asma
yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya
dalam mengatur napas.
Pada usia
anak-anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal di rongga dada atau leher.
Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat
memperburuk keadaannya. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan
mengeluarkan banyak keringat.
Pencegahan:
Langkah tepat
yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi
faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap
penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi
pemicu serangan asma nya. Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita
sudah merasa dapat bernapas lega akan tetapi disarankan untuk meneruskan
pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.
Penanganan atau pengobatan:
Penyakit asma (asthma)
sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma
dapat terjadi di kemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada
penderita asma adalah sebagai tindakan mengetasi serangan yang timbul yang mana
disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip
dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik
suntikan (hydrocortisone), sirup ventolin (salbutamol) atau nebulizer
(gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernapasan.
Pada
kasus-kasus yang ringan dimana dirasakan adanya keluhan yang mengarah pada
gejala serangan asma atau untuk mencegah terjadinya serangan lanjutan, maka tim
kesehatan atau dokter akan memberikan obat tablet seperti Aminophylin
dan Prednisolone. Bagi penderita asma, disarankan kepada mereka untuk
menyediakan/menyimpan obat hirup (Ventolin Inhaler) di mana pun mereka
berada yang dapat membantu melonggarkan saluran pernapasan dikala serangan
terjadi.
d.
Buta warna
Buta warna
adalah suatu keadaan yang tidak normal pada sel mata karena sel kerucut telah
rusak sehingga tidak mampu menangkap warna tertentu. Pada umumnya buta warna
adalah disebabkan oleh faktor genetik, dimana ansestornya memiliki penyakit
buta warna. Penderita buta warna tidak dapat mengenali satu atau beberapa warna
sekaligus.
e.
Obesitas
Obesitas adalah
suatu keadaan dimana berat badan melebihi batas paling tinggi kelebihan berat
badan dan tubuh didominasi mayoritas lemak. Orang yang mengalami obesitas
umumnya susah mengendalikan nafsu makan. Salah satu penyebab obesitas adalah
gen atau keturunan. Gen tersebut menyebabkan fungsi menahan nafsu makan tidak
bekerja dengan baik, ditambah dengan kebiasaan gaya hidup yang tidak baik
dengan memakan-makanan yang tinggi lemak dan rendah nutrisi seperti junk
food.
f.
Kanker payudara
Penyakit ini
adalah penyakit yang ditakuti oleh perempuan, meskipun sebenarnya penyakit
kanker jenis ini bisa juga mengancam kaum pria. Kanker ini menyerang pada
jaringan payudara atau sekitar sel mamae. Gejala yang dialami pada umumnya
kulit berwarna kemerahan, berisisik dan menebal di sekitar area payudara dan
puting. Jika sudah memasuki fase lebih lanjut, maka dapat mengeluarkan cairan
dari puting, namun bukan ASI. Gejala yang paling umum dapat dideteksi adalah
adanya benjolan atau bengkak pada payudara.
Penyebab dan factor resiko:
Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, namun terdapat beberapa
keadaan yang dianggap dapat meningkatkan faktor resiko terjadinya kanker
payudara. Meskipun demikian, tidak berarti mereka yang tidak memiliki faktor
resiko, tidak dapat terkena kanker payudara.
Factor-faktor resiko kanker payudara antara lain:
1) Memiliki
anggota keluarga yang menderita kanker payudara (ibu, nenek, saudara perempuan).
2) Mens pertama
pada usia muda, menopause yang terlambat
3) Wanita yang
tidak punya anak, atau melahirkan anak pertama pada usia > 30 tahun.
4) Pernah terdapat
tumor/kanker payudara sebelumnya
5) Mendapatkan
terapi pengganti hormon jangka panjang
6) Faktor-faktor
lain: obesitas/konsumsi tinggi lemak, konsumsi alkohol berlebih, mutasi genetik.
Untuk deteksi adanya kanker payudara dilakukan:
1) SADARI (perikSA
payuDAra sendiRI)
Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum
menstruasi (7-10 hari setelah menstruasi hari pertama), payudara agak
membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan.
Caranya:
Lihat adanya kelainan pada payudara seperti:
a) Adanya benjolan
b) Kulit bersisik
sekitar putting
c) Puting susu
keluar darah/cairan lain
d) Cekungan pada
kulit payudara/seperti kulit jeruk
e) Perubahan
bentuk/ukuran
2) Jika tidak
terlihat kelainan, lakukan pemeriksaan lagi dengan cara:
Pemeriksaan Medik, Pemeriksaan Payudara secara berkala oleh tenaga medis
(dokter).
3) Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan payudara dengan alat-alat penunjang seperti mamografi, USG,
biopsi.
Mamografi adalah pemeriksaan payudara dengan suatu alat dan merupakan suatu
cara pemeriksaan yang sederhana, tidak sakit dan hanya memakan waktu 5 - 10
menit saja. Saat terbaik untuk menjalani pemeriksaan mamografi adalah seminggu
setelah selesai menstruasi. Caranya adalah meletakkan payudara secara
bergantian antara 2 lembar alas, kemudian dibuat foto rontgen dari atas ke
bawah, kemudian dari kiri ke kanan. Hasil foto ini akan diperiksa oleh dokter
ahli radiologi. Sebuah benjolan sebesar 0,25 cm sudah dapat terlihat pada
mamogram.
Wanita usia 40-49 tahun sebaiknya diperiksa setiap 2 tahun sekali,
sedangkan usia >50 tahun , sebaiknya diperiksa secara berkala tiap tahun.
USG : pemeriksaan USG pada payudara, bukan untuk tujuan skrining, melainkan untuk lebih meyakinkan. Alat USGnya pun harus khusus.
USG : pemeriksaan USG pada payudara, bukan untuk tujuan skrining, melainkan untuk lebih meyakinkan. Alat USGnya pun harus khusus.
Biopsi adalah operasi kecil untuk mengambil contoh jaringan dari benjolan,
kemudian diperiksa di bawah mikroskop laboratorium patologi anatomi.
g.
Gangguan bipolar
Penyakit ini
adalah suatu kondisi yang mengakibatkan depresi karena stres yang ringan.
Penyakit ini diakibatkan oleh ketidakseimbangan zat kimia dalam otak atau
karena bisa jadi faktor keturunan atau genetik. Penyakit ini beresiko
diturunkan, jika salah satu orang tua menderita penyakit ini maka
kemungkinannya naik hingga 15 persen.
h.
Hipotirodi
Hipotiroid
adalah macam penyakit keturunan yang terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan
hormon tiroksin dalam jumlah yang cukup. Gejala penyakit ini umumnya adalah
mudah lelah dan penurunan berat badan yang berlebihan. Penyakit ini pada
umumnya menyerang perempuan. Para ahli mengatakan bahwa penyakit ini memiliki
resiko untuk diturunakan pada keturunan. Jika ada saudara diatas ibu yang
memiliki tiroid yang tidak bagus, maka akan ada resiko 20 kali lebih besar.
i.
Kolesterol tinggi
Kolesterol
tinggi juga dapat menurun. Kolesterol memang sebuah jenis lemak yang dibutuhkan
oleh tubuh untuk melakukan beberapa hal, namun tidak baik jika dalam jumlah
yang besar. Kolesterol tinggi dapat memicu serangan jantung dan stroke. Jika
ada salah satu anggota keluarga yang memiliki kadar kolesterol tinggi, dalam
dunia kedokteran ini disebut sebagai Familial Hypercholesterolaemenia
yang umumnya disebabkan oleh perubahan gen, dimana lemak tidak bermetabolisme
dengan baik di dalam darah sehingga menumpuk di pembuluh darah atau arteri.
j.
Kebotakan
Salah satu
faktor penyebab Kebotakan adalah penyakit turunan, meski bisa disebabkan oleh
banyak hal, namun ternyata faktor keturunan juga sangat berperan. Berdasarkan
penelitian jika ayahnya mengalami kebotakan, maka salah satu dari anaknya
paling tidak akan mengalami kebotakan akibat gen yang diturunkan oleh ayahnya.
Penelitian Dr Angela Christiano, profesor dermatologi dan genetika di Columbia
University Medical Center telah menemukan gen yang menjadi faktor penyebab
rambut menipis. Ini bisa dilihat mulai sejak masih anak-anak. Yang menyebabkan
folikel rambut menyusut dan rambut semakin menipis adalah gen APCDD1.
k.
Thalasemia
Penyakit
turunan Thalasemia terjadi akibat kelainan darah disebabkan hemoglobin darah
yang mudah sekali pecah. Thalasemia akan muncul jika kedua orangtuanya itu
adalah pembawa faktor genetik sebagai pembawa sifat (carrier) yang bisa
diturunkan kepada anaknya. Agar kadar hemoglobin tetap normal, penderita
Thalasemia harus mendapatkan transfusi darah secara teratur. Ciri yang nyata
adalah penderita tampak pucat dan layu. Hukum Mendel memiliki definisi sebagai
berikut: jika sang ibu sebagai carrier, maka peluang pada anak yang terjadi
adalah 25 persen sehat, 50 persen sebagai carrier dan 25 persen menderita
Thalasemia.
l.
Hemofilia
Penderita
penyakit turunan ini akan mengalami kesulitan dalam proses pembekuan darah.
Hemofilia adalah penyakit turunan akibat kekurangan faktor pembeku darah 8 atau
9. Terjadi kelainan pada kromosom X dan sering diderita oleh keturunan
laki-laki, sementara perempuan sebagian besar berperan sebagai carrier /
pembawa sifat. Keturunan yang rentan menderita penyakit turunan ini memang
sulit untuk dicegah karena setiap individu akan memiliki atau mewarisi satu
kromosom seks dari ibu dan satu kromosom seks dari ayah, semenjak proses
terjadinya atau terbentuknya janin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan tidak hanya sehat secara
fisik saja, tetapi juga sehat secara rohani dan sosialnya. Untuk mendapatkan
kesehatan tersebut, kita harus melakukan upaya-upaya agar lingkungan sekitar
kita selalu bersih sehingga terhindar dari kuman dan bibit penyakit. Tiga
factor yang menyebabkan kita mudah terserang penyakit yaitu: pendidikan tentang
kesehatan yang masih kurang, factor keterbelakangan penduduk dan yang terakhir
adalah factor ekonomi yang rendah. Untuk tetap bisa sehat, kita harus
melakukan: Memeperbaiki kesehatan lingkungan, mencegah dan memberantas penyakit
infeksi, mendidik masyarakat tentang prinsip-prinsip kesehatan, mengkoordinasi tenaga-tenaga kesehatan untuk
melayani pengobatan dan perawatan, mengembangkan upaya masyarakat untuk
mencapai tingkatan hidup yang setinggi-tingginya
Penyakit dapat dikelompokkan menjadi
3 kelompok yaitu: penyakit yang dapat menular, penyakit yang tidak menular dan
penyakit bawaan atau keturunan. Untuk penyakit yang dapat menular contohnya:
flu, TBC, malaria, penyakit kulit, kolera, demam berdarah dll. Sedangkan untuk
penyakit yang tidak menular adalah: reumatik, hipertensi, dan diabetes
mellitus. Untuk penyakit bawaan atau keturunan contohnya: kanker payudara,
kebotakan, albino, asma, hemophilia dll.
Cara pencegahan baik penyakit
menular maupun tidak menular yaitu dengan cara:
menjaga kebersihan lingkungan, mencuci tangan dengan sabun, olah raga
teratur dan istirahat cukup, pola hidup sehat dan imunisasi bagi balita.
- Saran
Kesehatan merupakan hal terpenting
dalam hidup kita. Oleh karena itu kita harus menjaga kesehatan agar kita dan
mencegah agar tubuh kita tidak mudah terserang penyakit. Minimal dari diri kita
terlebih dahulu, dengan cara menjaga kebersihan di lingkungan kita, mengatur
pola hidup sehat, olah raga teratur dan istirahat cukup. Karena mencegah lebih baik daripada
mengobati.
Daftar pustaka
Mu’rifah.2001.Pendidikan
Kesehatan.
Syamsyuri,Istamar dkk.2007.Biologi untuk SMA kelas XI semester 2.Malang:Erlangga.
http://infokesehatan101.blogspot.com/2012/04/gejala-sakit-maag.html (diakses tanggal 10 Oktober 2013, pukul 12:45:01 wib )
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/22/sistem-pencernaan-makanan-pada-manusia/ (Diakses tanggal 10 Oktober 2013,
pukul 11:34:09)
(Diakses tanggal 5 November 2013,
pukul 13.20)
http://sobatbaru.blogspot.com/2008/04/macam-macam-penyakit.html (Diakses hari Senin, tanggal 5 November 2013)
http://sehat-enak.blogspot.com/2009/07/penyakit-kolera-cholera.html (Diakses tanggal 10 Desember 2013)
http://sehat-enak.blogspot.com/2009/08/penyakit-kulit-dan-pencegahannya.html (Diakses hari Senin, tanggal 5 November 2013)
http://griyasavingnet.blogspot.com/2012/09/macam-macam-penyakit-menular-pada.html
(Diakses pada tanggal 10 Desember
2013)
http://sehat-enak.blogspot.com/2009/07/penyakit-demam-berdarah-dengue-dbd.html
(Diakses pada tanggal 10 Desember 2012)
(Diakses tanggal 5 November 2012)
http://labanblogger.blogspot.com/2012/06/penyakit-cacar-dan-cara-mengobati-serta.html (Diakses pada hari Senin, tanggal 5 November 2012)
http://www.lebahndut.net/2012/10/penyebab-penyakit-polio-dan-pencegahannya.html (Diakses pada hari senin, tanggal 5
November 2012)
http://jenispenyakit.blogspot.com/2009/07/penyakit-tifus.html
(Diakses pada tanggal 5 November 2012)
http://jenispenyakit.blogspot.com/2009/08/penyakit-darah-tinggi.html
(Diakses pada tanggal 5 November 2012)
http://jenispenyakit.blogspot.com/2009/07/penyakit-diabetes.html
(Diakses pada tanggal 5 November 2012)
http://jenispenyakit.blogspot.com/2009/07/penyakit-rematik.html
(Diakses pada tanggal 5 November 2012)
http://penyakitkita.wordpress.com/tag/macam-macam-penyakit-tidak-menular/
(Diakses pada tanggal 10 Desember
2012)
http://ridwanaz.com/kesehatan/jenis-jenis-penyakit-keturunan/
(Diakses pada tanggal 10 Desember
2012)
http://musttrie-art.blogspot.com/2012/08/memahami-jenis-jenis-penyakit-turunan.html
(Diakses pada tanggal 10 Desenber
2012)
http://jenispenyakit.blogspot.com/2008/12/penyakit-kanker-payudara.html
(Diakses pada tanggal 5 November 2012)
http://sehat-enak.blogspot.com/2009/07/penyakit-asma-asthma.html
(Diakses pada tanggal 10 Desember
2012)
0 komentar:
Posting Komentar