MAKALAH : KONDAS IPA II #7 Kesehatan & Penyakit & Pencegahannya



 KESEHATAN, PENYAKIT DAN PENCEGAHANNYA

BAB 1
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal terpenting dalam hidup kita. Jika tubuh sudah tidak sehat, maka untuk melakukan aktivitas sehari-hari kurang maksimal bahkan ada yang tidak bisa melakukannya karena kendala kesehatan. Oleh sebab itu jika kita igin tubuh kita sehat terus dan terhindar dari bibit penyakit, kita harus tahu apa sih sebenarnya sehat itu, dan bagaimana cara kita mendapatkan tubuh yang selalu sehat?
Di sini kami akan membahas tentang apa itu sehat dan bagaimana cara kita menjaga kesehatan kita. Kami juga akan membahas macam-macam penyakit, mulai dari penyakit menular, tidak menular sampai penyakit yang menurun. Kami juga akan membahas cara untuk mencegah agar terhindar dari penyakit tersebut. Minimal berusaha untuk menjaga tubuh agar tetap sehat. Untuk itu, penting bagi kita mengetahui tentang pendidikan kesehatan, berawal dari diri kita sendiri.



B. Rumusan Masalah
a.Jelaskan tentang kesehatan bagi manusia!
b.Sebutkan dan jelaskan berbagai macam penyakit pada manusia!
c.Jelaskan pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit!

C. Tujuan
a. Menjelaskan kesehatan pada manusia dan cara menjaganya.
b. Menyebutkan dan menjelaskan berbagai macam penyakit pada manusia.
c. Menjelaskan cara pencegahan penyakit yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit.


BAB II
KESEHATAN, PENYAKIT dan PENCEGAHANNYA

A.      Pengertian Kesehatan
       Menurut WHO (1974) yang dikutip oleh Effendi (1995), sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental, social, jadi tidak hanya bebas dari penyakit dan bebas dari kelemahan. Sehat juga ditentukan oleh kesempurnaan keadaan jasmani, rohani, dan social seseorang. Sedangkan menurut UU Kesehatan RI No. 9 tahun 1960 dan UU No. 23 tahun 1992 Kesehatan ialah: Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis.
       Kesehatan merupakan factor penting yang harus diperhatikan oleh manusia. Karena jika kita sehat maka aktivitaspun akan lancar. Sebaliknya jika badan kita kurang sehat, maka aktivitas yang kita lakukan kurang maksimal atau bahkan tidak bisa beraktivitas sma sekali. Oleh karena itu, kita harus tahu tentang kesehatan kita, setidaknya kita tahu tentang diri kita sendiri. Apabila kita merasa sakit sebaiknya kita langsung memeriksakan ke dokter atau puskesmas terdekat untuk mencegah agar rasa sakit yang kita rasaan tidak menjadi parah.
       Penyakit ada yang menular dan ada pula yang tidak menular. Ada penyakit yang merupakan bawaan dari orang yua atau nenek moyang kita, misalnya saja asma. Baik penyakit menular, tidak menular ataupun bawaan dapat muncul jika tubuh kita kurang fit atau kekebalan tubuh kita menurun. Agar penyakit tidak menyerang pada tubuh kita, sebaiknya kita mencegahnya terlebih dahulu. Upaya yang bisa dilakukan kita ntuk mencegah agar tidak mudah terserang penyakit adalah dengan makan makanan yang sehat dan gizi seimbang, rutin berolah raga, memjaga kebersihan lingkungan, dan menghindari stress yang terlalu berat. Stres juga dapat menyebabkan kita mudah terjangkit penyakit.

B.     Usaha Kesehatan Perorangan, Masyarakat, dan Lingkungan
Usaha kesehatan (hygiene) perseorangan lebih menitik beratkan kepada usaha peningkatan nilai kesehatan perorangan. Contoh usaha kesehatan perseorangan adalah makan-makanan yang memenuhi gizi, merebus air sampai matang, menggosok gigi secara tertur, memasak makanan debgan memperhatikan gizinya, mencuci tangan sebelum makan, menutup tempat penampungan air yang ada di rumah, tidak makan sembarangan, istirahat yang cukup, olah raga secara teratur, dan pemeriksaan kesehatan secara berkala (Iehsan, Yulati, Rejeki, (1993).
Usaha kesehatan masyarakat merupakan usaha untuk melindungi dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Ada tiga factor yang menyebabkan orang mudah terserang penyakit, antara lain karena:
  1. Factor pendidikan kesehatan yang masih kurang
Misalnya orang yang pendidikannya rendah atau orang-orang yang sama sekali belum mengenal pendidikan kesehatan. Mereka dalam hal menanggulangi penyakit yang dideritanya tidak secepatnya pergi berobat ke dokter, ke rumah sakit atau PUSKESMAS, melainkan mereka masih pergi minta tolong kepada seorang dukun yang sebetulnya dukun tersebut bukan ahli mengobati penyakit yang mereka derita.
  1. Factor kebiasaan penduduk yang masih terbelakang
Makanan dan minuman yang kurang memenuhi syarat kesehatan. Mereka makan makanan yang kurang bergizi atau malahan makanan yang tidak bergizi dan tidak memenuhi baik kualitas maupun kuantitasnya. Minuman yang mereka minumpun tidak sehat, mereka minum air yang belum dimasak. Padahal air yang belum direbus masih banyak mengandung baksil-baksil atau kuman yang dapat menimbulkan sakit pada pencernaan makanan (perut), misalnya muntaber, diare, disentri, kolera, dan lain-lain.
Kebiasaan membuang kotoran, air limbah atau sampah di sembarang tempat. Sehingga menimbulkan lingkungan yang kotor, kemudian banyak lalat, kecoa, dan hewan lain yang dapat menyebabkan terjangkitnya penyakit. Juga kebiasaan mandi di sungai yang airnya kotor.
  1. Factor ekonomi rakyat yang masih kurang mencukupi
Berobat ke dokter bagi orang-orang yang kurang mampu harus berpikir dua atau tiga kali. Karena di samping upah periksa dokter yang mahal, juga harga obat yang kurang atau tidak terjangkau oleh masyarakat yang ekonominya lemah.


Usaha yang dapat dilakukan masyarakat dalam menjaga kesehatan meliputi:
  1. Memeperbaiki kesehatan lingkungan,
  2. Mencegah dan memberantas penyakit infeksi,
  3. Mendidik masyarakat tentang prinsip-prinsip kesehatan,
  4. Mengkoordinasi tenaga-tenaga kesehatan untuk melayani pengobatan dan perawatan,
  5. Mengembangkan upaya masyarakat untuk mencapai tingkatan hidup yang setinggi-tingginya (Iehsan, Yuliati, Rejeki, (1993).
Usaha kesehatan lingkungan (sanitasi) adalah usaha yang lebih menitik beratkan pada perbaikan lingkungan hidup secara fisik atau kepada factor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan perorangan/masyarakat. Contoh usaha sanitasi antara lain adalah membuat jamban keluarga (MKC), penyediaan sumber air minum yang bersih, pembuatan tempat pembuangan sampah, pengawasab terhadap sector penyebar penyakit.

C.    Macam-Macam Penyakit dan Cara Mencegahnya
Kita ketahui bahwa penyakit itu beraneka macam. Mulai dari penyakit yang ringan sampai yang berat. Berdasarkan penularannya, penyakit dibedakan menjadi penyakit menular dan penyakit tidak menular. Adapun cara penularan penyakit bisa melalui:
1.      Saluran pernafasan
Bibit penyakit dapat masuk ke dalam tubuh seseorang melalui saluran pernafasan. Seorang penderita mengeluarkan air ludah atau getah hidung atau udara yang mengandung bibit penyakit. Apabila titik-titik ludah atau getah hidung atau udara yang mengandung bibit penyakit tersebut terhirup oleh orang lain yang kebetulan kondisi tubunya lemah, maka orang tersebut akan sakit karena tertular penyakit. Penyakit yang dapat ditularkan melalui saluran pernafasan contohnya: influenza, TBC, batuk, dll.
2.      Saluran pencernaan
Bibit penyakit dapat masuk melalui saluran pencernaan. Bibit penyakit masuk melalui rongga mulut melalui makanan atau minuman yang dikonsumsi. Hal ini akan terjadi apabila seseorang memakan makanan atau minuman yang tidak bersih atau makanan yang menggunakan peralatan yang tidak bersih atau bisa juga saat makan tidak mencuci tangan terlebih dahulu. Orang ini akan tertular bibit penyakit melalui rongga mulut dan masuk ke saluran pencernaan. Contoh penyakit yang dapat ditularkan adalah: diare, muntaber, dll.
3.      Kulit
Penyakit yang dapat ditularkan melalui kulit bisa berupa penyakit kulit atau bukan penyakit kulit. penyakit pada kulit dapat ditularkan melalui sentuhan langsung dengan si penderita, (contoh penyakitnya yaitu: panu, cacar air, kadas, kurap), dapat juga melalui hubungan tidak langsung yaitu dengan menggunakan barang yang digunakan si penderita, contohnya handuk, atau baju si penderita. Sedangkan penyakit bukan kulit yang dapat ditularkan melalui kulit yaitu penyakit yang menyerang pembuluh darah, misalnya penyakit demam berdarah. Penyakit ini ditularkan melalui perantara serangga (nyamuk) yang mengigit si penderita. Nyamuk  menggigit penderita malaria, lalu nyamuk terebut menggigit orang lain yang tidak terserang penyakit malaria, maka secara tidak langsung orang yang tidak terserang penyakit malaria tertular penyakit malaria dari gigitan nyamuk tersebut.
Macam-macam penyakit:
1.      Penyakit menular
Adalah suatu penyakit yang dengan mudah berkembang ke tubuh lain dengan melalui perantara tertentu (serangga, cacing, protozoa, bakteri, virus, jamur), secara langsung maupun tidak langsung. Yang termasuk penyakit menular yaitu:
a.      TBC
Penyakit tuberculosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikrobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dab bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bekteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikrobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
Gejala penyakit TBC:
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnose secara klinis.
Gejala sistemik/khusus:
1)      Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari diertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
2)      Penuruna nafsu makan dan berat badan.
3)      Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
4)      Perasaan tidak enak, lemah.
Gejala khusus:
1)      Tergantung dari organ tubuh mana yang terkenaa, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara “mengi”, suara nafas melemahyang disertai sesak.
2)      Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
3)      Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
4)      Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.

Penegakkan diagnosis
Apabila dicurigai seseorang tertular penyakit TBC, maka beberapa hal yang perlu dilakuakn untuk menegakkan diagnosis adalah:
1)      Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarga.
2)      Pemeriksaan fisik.
3)      Pemeriksaan laboretorium (darah, dahak, cairan otak).
4)      Pemeriksaan patologi anatomi (PA).
5)      Rontgen dada (thorax photo).
6)      Uji tuberculin.
b.      Kolera
Kolera (cholera) adalah penyakit infeksi saluran usus. Sifat kolera akut, penyebabnya bakteri Vibrio cholerae. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Di dalam usus bakteri mengeluarkan enterotoksin (racunnya). Akibatnya penderita terserang diare (diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat. Akibat lanjut, penderita kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi yang bisa mematikan.
Penularan:
Kolera dapat menyebar sebagai penyakit yang endemik, epidemik, atau pandemik. Meskipun sudah banyak penelitian bersekala besar dilakukan, namun kondisi penyakit ini tetap menjadi suatu tantangan bagi dunia kedokteran modern. Bakteri Vibrio cholerae berkembang biak dan menyebar melalui feaces (kotoran) manusia, bila kotoran yang mengandung bakteri ini mengkontaminasi air sungai dan sebagainya maka orang lain yang terjadi kontak dengan air tersebut beresiko terkena penyakit kolera itu juga. Misalnya cuci tangan yang tidak bersih lalu makan, mencuci sayuran atau makanan dengan air yang mengandung bakteri kolera, makan ikan yang hidup di air terkontaminasi bakteri kolera, Bahkan air tersebut (seperti disungai) dijadikan air minum oleh orang lain yang bermukim disekitarnya.
Gejala:
Pada orang yang feacesnya ditemukan bakteri kolera mungkin selama 1-2 minggu belum merasakan keluhan berarti, Tetapi saat terjadinya serangan infeksi maka tiba-tiba terjadi diare dan muntah dengan kondisi cukup serius sebagai serangan akut yang menyebabkan samarnya jenis diare yg dialami.
Akan tetapi pada penderita penyakit kolera ada beberapa hal tanda dan gejala yang ditampakkan, antara lain ialah:
1)      Diare yang encer dan berlimpah tanpa didahului oleh rasa mulas atau tenesmus.
2)      Feaces atau kotoran (tinja) yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi cairan putih keruh (seperti air cucian beras) tanpa bau busuk ataupun amis, tetapi seperti manis yang menusuk.
3)      Feaces (cairan) yang menyerupai air cucian beras ini bila diendapkan akan mengeluarkan gumpalan-gumpalan putih.
4)      Diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup banyak.
5)      Terjadinya muntah setelah didahului dengan diare yang terjadi, penderita tidak merasakan mual sebelumnya.
6)      Kejang otot perut bisa juga dirasakan dengan disertai nyeri yang hebat.
7)      Banyaknya cairan yang keluar akan menyebabkan terjadinya dehidrasi dengan tanda-tandanya seperti ; detak jantung cepat, mulut kering, lemah fisik, mata cekung, hypotensi dan lain-lain yang bila tidak segera mendapatkan penangan pengganti cairan tubuh yang hilang dapat mengakibatkan kematian.
Pencegahan
Cara pencegahan dan memutuskan tali penularan penyakit kolera adalah dengan prinsip sanitasi lingkungan, terutama kebersihan air dan pembuangan kotoran (feaces) pada tempatnya yang memenuhi standar lingkungan. Lainnya ialah meminum air yang sudah dimasak terlebih dahulu, cuci tangan dengan bersih sebelum makan memakai sabun/antiseptik, cuci sayuran dangan air bersih terutama sayuran yang dimakan mentah (lalapan), hindari memakan ikan dan kerang yang dimasak setengah matang. Bila dalam anggota keluarga ada yang terkena kolera, sebaiknya diisolasi dan secepatnya mendapatkan pengobatan. Benda yang tercemar muntahan atau tinja penderita harus di sterilisasi, searangga lalat (vektor) penular lainnya segera diberantas. Pemberian vaksinasi kolera dapat melindungi orang yang kontak langsung dengan penderita.




c.       Penyakit kulit (jamur kulit)
Ada beberapa macam penyakit kulit, yaitu:
1)      Kudis
Kudis adalah penyakit kulit yang menular, penyakit ini dalam bahasa ilmiah disebut scabies, memiliki gejala gatal, dan rasa gatal tersebut akan lebih para pada malam hari. Sering muncul di tempat-tempat lembab di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan terkang di selang jari tangan atau kaki.
Cara Pencegahan penyakit kudis dapat dilakukan dengan mencuci sperai tempat tidur, handuk dan pakaian yan dipakai dalam 2 hari belakangan dengan air hangat dan deterjen.
2)      Kurap
Penyakit Kurap merupakan suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh fungsi. Gejala kurap mulai dapat dikenali ketika terdapat baian kecil yang kasar pada kulit dan dikelilingi lingkaran merah muda. Kurap dapat dicegah dengan cara mencuci tangan yang sempurna, menjaga kebersihan tubuh, dan mengindari kontak dengan penderita.
Kurap dapat diobati dengan anti jamur yang mengandung mikonazol dan kloritomazol dengan benar dapat menghilangkan infeksi.
3)      Panau
Panau atau panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita. Panau paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panu juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua.
Cara pencegahan penyakit kulit Panau dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit, dan dapat diobati dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh pada kulit yang terserang Panau.



d.      Flu/pilek
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernafasan. Penyakit ini termasuk jenis penyakit yang cepat sekali menular. Gejala dari penyakit ini adalah  menggigil, demam, sakit kepala, nyeri otot punggung, tubuh terasa lemas, lelah, berkeringat, kerongkongan terasa sakit, batuk - batuk, hidung berair, serta suhu tubuh meninggi.
Cara mengobati penyakit influenza adalah dengan cara mengkonsumsi air putih  sebanyak-banyaknya dan istirahat yang cukup. Dan minum minuman perda pilek/obat flu.
e.       Demam Berdarah (DBD)
Penyakit demam berdarah adalah penyakit infeksi yang bisa berakibat fatal dalam waktu yang sangat relatif singkat. Demam berdarah tidak menular melalui kontak manusia secara langsung tetapi bisa ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti betina yang menyimpan virus pada telurnya dan selanjutnya akan menularkan virus tersebut kepada manusia melalui gigitan. Nyamuk jenis ini biasanya menggigit pada siang hari (09.00 - 10.00) atau sore hari (16.00 - 17.00).
Gejala dari penyakit demam berdarah ini diantaranya adala demam secara tiba-tiba, sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot, serta timbul bintik-bintik merah pada kulit.
Gejala:
Masa tunas/inkubasi selama 3-15 hari sejak seseorang terserang virus dengue. nderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai berikut :
1)      Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38-40 derajat Celsius).
2)      Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
3)      Adanya bentuk perdarahan di kelopak mata bagian dalam (konjungtiva), mimisan (epitaksis), buang air besar dengan kotoran (peaces) berupa lendir bercampur darah (melena), dan lain-lainnya.
4)      Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
5)      Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6)      Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3-7 terjadi penurunan trombosit di bawah 100.000/mm3 (trombositopeni), terjadi peningkatan nilai hematokrit di atas 20% dari nilai normal (hemokonsentrasi).
7)      Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
8)      Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
9)      Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal / sakit pada persendian.
10)  Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
Penularan:
            Penyebaran penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit DBD akan mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar biasa bagi penduduk di sekitarnya.
Pengobatan:
1)      Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok / presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu.
2)      Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya:
a)      Paracetamol membantu menurunkan demam,
b)      Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare,
c)      Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder.
3)      Lakukan kompres dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok. Bahkan beberapa tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medis, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai trombosit darah.
Pencegahan dari penyakit demam berdarah ini bisa dilakukan dengan cara:
Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk di waktu pagi sampai sore, karena nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Misalnya hindarkan berada di lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD nya. Beberapa cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD melalui metode pengontrolan atau pengendalian vektornya adalah :
a)      Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan disain rumah.
b)      Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) pada tempat air kolam, dan bakteri (Bt.H-14).
c)      Pengasapan / fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion).
d)     Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.
e)      Penyemprotan nyamuk di lingkungan rumah dan masyarakat.
f)       Membersihkan saluran air, menutup tempat penyimpanan air.
g)      Membersihkan dan mengurasbak mandi.
h)      Serta mengubur barang-barang bekas yang sudah tidak dipakai.
f.       Diare
Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Orang yang terkena diare akan mengalami sering buang air besar dengan tekstur faces yang encer. Diare berat bila tidak ditangani dengan benar bisa menyebabkan dehidrasi serta bisa juga menyebabkan kematian. Penyakit diare bisa disebabkan oleh gejala luka, alergi zat tertentu, penyakit dari makanan, kelebihan mengkonsumsi vitamin C. Penyakit diare bisa diobati dengan cara mengkonsumsi cairan yang banyak terutama oralit sehingga bisa mengganti jumlah cairan yang keluar melalui buang air besar.
g.      Cacar
Cacar air yang disebabkan virus Varicella Zoster ini bersifat menular. Pada kulit penderita akan ditemukan sekumpulan bintik-bintik kecil, bersisi cairan, atau keropeng. Bintik-bintik tersebut membuat penderita merasa gatal. Efek jangka panjangnya adalah cacat pada kulit, infertilitas, dan kadang-kadang kebutaan. Gejala lainnya seperti demam, sakit kepala, nyeri tubuh dan ruam.
Tips pengobatan untuk penyakit cacar:
1)       Cucilah bagian yang sakit dengan sabun dan air matang, basahi perlahan-lahan dan bersihkan keraknya.
2)       Oleskan gentian violet atau salep antibiotika seperti polyporin atau tetracycline pada lukanya, jika Anda memiliki obat-obatan tersebut.
3)       Apabila infeksi telah menjalar dan meluas atau menyebabkan peninggian suhu tubuh, berikan tablet penicillin. Ini dilakukan dengan pengawasan petugas kesehatan.
Mencegah penyakit cacar:
1)       Cobalah untuk ikuti petunjuk tentang Kebersihan Perorangan. Dengan membiasakan diri untuk merawat kesehatan pribadi, diharapkan dampak cacak akan dapat dikurangi.
2)       Selalulah  mencuci tangan dengan sabun setelah bangun tidur pada pagi hari, atau setelah buang air besar, dan sebelum makan.
3)       Cobalah anda untuk membiasakan memakai alas kaki, juga untuk anak-anak.
4)       Mandikan anak-anak setiap hari dan lindungilah mereka dari gigitan kutu busuk serta serangga terbang yang menggigit. Apabila seorang anak menderita kudis, obatilah secepat mungkin, Jangan lupa anda juga. 
5)       Jangan biarkan seorang anak yang menderita cacar dibiarkan tidur atau bermain bersama anak-anak lain. Mulailah mengobatinya ketika tanda-tanda pertama cacar muncul. karena penyakit cacar ini adalah jenis penyakit menular.
Tanda-tanda cacar air:
Untuk tanda-tanda dari penyakit cacar ini adalah Pertama-tama timbul banyak bercak berukuran kecil, merah, dan gatal. Kemudian bercak-bercak ini berubah menjadi bintul (papila) atau lepuhan (vesicula) yang kecil, pecah dan akhirnya membentuk keropeng (crusta). Biasanya bercak-bercak ini mulai timbul pada badan, kemudian menyebar pada wajah, lengan, serta kaki. Mungkin terdapat bercak, lepuhan dan keropeng sekaligus pada saat yang bersamaan.
h.      Malaria
Penyakit malaria adalah suatu penyakit menular yang banyak diderita oleh penduduk di daerah tropis dan subtropis.
Penyakit tersebut semula banyak ditemukan di daerah rawa-rawa dan dikira disebabkan oleh udara rawa yang buruk, sehingga dikenal sebagai malaria (mal = jelek; aria=udara). Seiring berkembangnya teknologi kedokteran, pendapat itu dimentahkan oleh berbagai data mutakhir.
Penyebab penyakit malaria:
1)      Penyakit malaria disebabkan oleh bibit penyakit yang hidup di dalam darah manusia. Bibit penyakit tersebut termasuk binatang bersel satu, tergolong amuba yang disebut Plasmodium.
2)      Ada empat macam plasmodium yang menyebabkan malaria.
3)      Falciparum, penyebab penyakit malaria tropika. Jenis malaria ini bisa menimbulkan kematian.
4)      Vivax, penyebab malaria tersiana. Penyakit ini sukar disembuhkan dan sulit kambuh.
5)      Malaria, penyebab malaria quartana. Di Indonesia penyakit ini tidak banyak ditemukan.
6)      Ovale, penyebab penyakit malaria Ovale. Tidak terdapat di Indonesia.
7)       Kerja plasmodium adalah merusak sel-sel darah merah. Dengan perantara nyamuk anopheles, plasodium masuk ke dalam darah manusian dan berkembang biak dengan membelah diri.
Penularan dan penyebaran penyakit malaria:
1)      Penularan penyakit malaria dari orang yang sakit kepada orang sehat, sebagian besar melalui gigitan nyamuk. Bibit penyakit malaria dalam darah manusia dapat terhisap oleh nyamuk, berkembang biak di dalam tubuh nyamuk, dan ditularkan kembali kepada orang sehat yang digigit nyamuk tersebut.
2)      Jenis-jenis vektor (perantara) malaria yaitu:  Anopheles Sundaicus, nyamuk perantara malaria di daerah pantai.
3)       Anopheles Aconitus, nyamuk perantara malaria daerah persawahan.
4)       Anopheles Maculatus, nyamuk perantara malaria daerah perkebunan, kehutanan dan pegunungan.
5)       Penularan yang lain adalah melalu transfusi darah. Namun kemungkinannya sangat kecil.
Tanda-tanda penyakit malaria:
1)      Dimulai dengan dingin dan sering sakit kepala. Penderita menggigil atau gemetar selama 15 menit sampai atu jam.
2)      Dingin diikuti demam dengan suhu 40 derajat atau lebih. Penderita lemah, kulitnya kemerahan dan menggigau. Demam berakhir serelah beberapa jam.
3)      Penderita mulai berkeringat dan suhunya menurun. Setelah serangan itu berakhir, penderita merasa lemah tetapi keadaannya tidak mengkhawatirkan.
Bahaya penyakit malaria:
1)      Rasa akit yang ditimbulkan sangat menyiksa si penderita.
2)      Tubuh yag sangat lemah, sehingga tidak dapat bekerja seperti biasa.
3)      Dapat menimbulkan kematian pada anak-anak dan bayi.
4)            Perkembangan otak bisa terganggu pada anak-anak dan bayi, sehingga menyebabkan kebodohan.
Tindakan dan pengobatan:
1)            Memutus rantai penularan dengan memilih mata rantai yang paling lemah. Mata rantai tersebut adalah penderita dan nyamuk malaria.
2)            Seluruh penderita yang memiliki tanda-tanda malaria diberi pengobatan pendauluan dengan tujuan untuk menghilangkan rasa sakit dan mencegah penularan selama 10 hari.
3)            Bagi penderita yang dinyatakan positif mederita malaria setelah diuji di laboratorium, akan diberi pengobatan secara sempurna.
4)            Bagi orang-orang yang akan ke daerah endemis malaria seperti para calon transmigran, perlu diberi obat pencegahan.
Tindakan-tindakan pencegahan:
1)            Usahakan tidur dengan kelambu, member kawat kasa, memakai obat nyamuk bakar, menyemprot ruang tidur, dan tindakan lain untuk mencegah nyamuk berkembang di rumah.
2)            Usahakan pengobatan pencegahan secara berkala, terutama di daerah endemis malaria.
3)            Menjaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan ruang tidur, semak-semak sekitar rumah, genangan air, dan kandang-kandang ternak.
4)            Memperbanyak jumlah ternak seperti sapi, kerbau, kambing, kelinci dengan menempatkan mereka di luar rumah di dekat tempat nyamuk bertelur.
5)            Memelihara ikan pada air yang tergenang, seperti kolam, sawah, parit. Atau dengan member edikit minyak pada air yang tergenang.
6)            Menanam padi secara serempak atau diselingi dengan tanaman kering atau pengeringan sawah secara berkala.
7)            Menyemprot rumah dengan DDT.
i.        Polio
                  Polio disebabkan oleh virus yang termasuk genus enterovirus famili Picornavirus yang menyebabkan penderitanya lumpuh layu. Virus ini tahan terhadap pengaruh fisik dan bahan kimia. Virus ini juga dapat hidup dalam tinja penderita selama 90-100 hari. Virus ini dapat bertahan lama pada air limbah dan air permukaan, bahkan dapat sampai berkilo-kilometer dari sumber penularan.
                  Penyebab penyakit polio
                        Penyebab dari penyakit polio adalah virus polio. Karena disebabkan oleh virus, maka penyakit ini bersifat menular, penularan virus ini dapat melalui beberapa cara yaitu : secara langsung dari penderita ke orang lain, melalui cairan yang dikeluarkan atau melalui tinja penderita. Virus dapat masuk melalui hidung dan mulut, berkembang biak di dalam tenggorokan dan saluran pencernaan, kemudian diserap dan disebarkan melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening.
Penyakit ini dapat terjadi akibat kelalaian imunisasi polio, pernah berpergian atau bahkan menetap di daerah yang merupakan daerah endemis polio, melemahnya sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan virus dengan mudah masuk ke dalam tubuh.
Penyakit poliomeitis ini memiliki 3 pola dasar pada infeksi polio yaitu :
1)      Infeksi subklinis (tanpa gejala atau gejala kurang dari 72 jam) gejalanya adalah:
a)      Demam ringan
b)      Sakit kepala
c)      Nyeri tenggorokan
d)     Muntah
2)      Non-parametrik (gejala berlangsung selama 1-2 minggu) gejalanya adalah:
a)      Sakit kepala
b)      Demam sedang
c)      Diare
d)     Nyeri leher
e)      Kekakuan otot
f)       Nyeri atau kaku punggung, lengan, tungkai dan perut.
3)      Poliomeitis paralitik (gejala demam timbul 5-7 hari sebelum gejala lainnya) gejalanya yaitu:
a)      Kelemahan otot asimetrik
b)      Peka terhadap sentuhan walaupun sentuhan ringan dapat mengakibatkan rasa nyeri
c)      Sakit kepala
d)     Segera berkembang menjadi kelumpuhan
e)      Onsetnya cepat
Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit ini adalah kelumpuhan. Kelumpuhan berat yang merupakan kelumpuhan yang bersifat menetap terjadi paling sebanyak kurang 1 dari setiap 100 kasus yang ditemukan.
Kadang bagian otak yang berfungsi mengatur sistem pernafasan terserang sehingga dapat menimbulkan sesak, biasanya penderita mengalami komplikasi setelah 20-30 tahun menderita polio.
Pencegahan penyakit polio:
 Pencegahan adalah upaya yang paling dianjurkan. Pencegahan penyakit polio dapat dilakukan dengan cara melakukan imunisasi polio pada masa kanak-kanak, menjaga kesehatan tubuh agar kekebalan tubuh tetap baik, sehingga virus polio akan sulit untuk menyerang tubuh kita.
j.        Penyakit campak
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus paramiksovirus. Penyakit ini menular dari ludah si penderita. Masa inkubasi penyakit ini adalah 10-14 hari. Penyakit ini gejalanya adalah panas, hidung berlendir, batuk, tenggorokan sakit, nyeri pada otot dan mata menjadi merah. Pada puncaknya penderita akan merasakan sakit, ruam di seluruh tubuh dan suhu badan yang tinggi. Penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian vaksin campak ketika masih bayi.
k.      Penyakit tifus
Tifus masih lazim di negara-negara berkembang, sehingga para wisatawan asing harus divaksinasi terhadapnya. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang dibawa ke aliran darah dan saluran pencernaan.
Gejala-gejala tifus seperti demam yang berkelanjutan, lemah, sakit perut, sakit kepala dan hilangnya nafsu makan. Pada beberapa kasus, terdapat ruam dan bintik-bintik merah pada pasein. Demam tifus biasanya diobati dengan antibiotik yang dapat menghilang infeksi selama 2-3 hari.
Bakteri penyebab tifus:
1)      Rickettsia typhi
2)      Rickettsia prowazekii
Seseorang yang menderita tifus menunjukkan hasil tes darah:
1)      Rendah kadar sodium
2)      Rendah kadar albumin
3)      Enzim di dalam liver meningkat tajam
4)       Terjadi keluhan di sekitar ginjal
5)       Antibodi yang dihasilkan sangat tinggi
Tanda-tanda penyakit tifus:
Minggu pertama
1)      Awalnya mirip dengan demam atau influenza.
2)      Sakit kepala dan leher
3)      Panas naik sedikit demi sedikit setiapp hari sampai 40 derajat atau lebih.
4)      Sering kali nadinya relatif lambat dibandingkan tingginya panas.
5)      Kadang-kadang terdapat muntah, menceret atau sembelit.
Minggu kedua
1)      Panas tinggi, nadi relatif lambat
2)      Mungkin terlihat bercak merah muda pada badan
3)      Badan menggigil/gemetar
4)      Mengigau atau delirium (penderita tidak dapat berpikir dengan jelas)
5)      Lemah, berat badan menurun, tubuh kekurangan cairan.


Minggu ketiga
Jika tidak terjadi komplikasi, panas dan tanda-tanda lainnya akan hilang perlahan-lahan.
Pengobatan:
1)      Dapatkan segera pertolongan dokter atau petugas kesehatan terdekat
2)      Berikan chloramphenicol untuk orang dewasa: dua kapsul @ 250 mg 4 kali sehari. Jika tidak ada chloramphenicol, gunakan ampicilin atau tetracycline.
3)      Turunkan panasnya dengan dengan kain basah yang dingin
4)       Berikan cairan yang banyak; sup, sari buah, dan minuman untuk mengembalikan cairan dalam tubuh.
5)      Berikan makanan yang bergizi, kalau perlu dalam bentuk cairan.
6)      Penderita harus tinggal di tempat tidur sampai panasnya hilang sama sekali
7)      Jika penderita batuk darah atau timbul tanda-tanda peradangan pada selaput perut, ia harus segera dibawa ke rumah sakit.
Pencegahan tifus perut:
1)      Mengindarkan diri dari hal-hal kotor seperti pencemaran air dan makanan oleh kotoran manusia. Pastikan jamban keluarga terletak jauh dari tempat penduduk mengambil air minum
2)      Memberi perhatian khusus pada kebersihan air minum, terutama saat banjir.
3)      Penderita harus tinggal di kamar terpisah untuk mencegah penyebaran tifus perut. Kotorannya harus dibakar atau dikubur di dalam lubang yang dalam. Orang yang merawatnya harus membasuh tangan segera sesudahnya.
4)      Setiap orang yang pernah menderita tifus harus memberikan perhatian tambahan terhadap kebersihan perorangan dan tidak boleh bekerja di rumah makan atau di tempat-tempat pengolahan makanan.




2.      Penyakit tidak menular
Penyakit jenis ini tidak dapat ditularkan dari penderita kepada orang lain. Penyakit ini merupakan penyakit non infeksi yang penyebabnya bukan mikroorganisme. Biasanya penyakit ini terjadi karena pola hidup yang kurang sehat seperti merokok, cacat fisik, penuaan usia, dan gangguan kejiwaan.
Jenis Penyakit Tidak Menular antara lain :
a.      Hipertensi
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.
Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.
Penyebab hipertensi:
Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi.
b.      Diabetes mellitus
Diabetes mellitus adalah penyakit yang bisa disebut "silent killer". Sering kali seorang penderita tidak menyadari bahwa dirinya mengalami kencing manis.
Jika tidak segera ditangani dengan cepat, diabetes mellitus akan menimbulkan berbagai komplikasi penyakit yang akan menurunkan produktivitas kerja si penderita.



Penyebab diabetes
Penyakit ini timbul jika kadar gula darah seseorang terlalu tinggi. Pankreas tidak mampu menghasilkan hormon insulin yang berguna mengubah glukosa di dalam darah menjadi zat gula darah.
Glukosa adalah bahan energi yang dibutuhkan oleh seluruh sel di dalam tubuh. Sementara itu, tugas insulin adalah menstimulasi sel untuk mengabsobsi glukosa dari darah. Pada penderita diabetes, sel tidak mampu mengabsorbsi glukosa secara normal. Akibatnya glukosa menumpuk di dalam darah dan menyebabkan diabetes.
Tanda-tanda penyakit diabetes mellitus:
1)      Perasaan haus yang terus-menerus
2)      Berat badan turun secara drastis
3)      Sering buang air kecil dalam volume besar
4)      Cepat letih dan penyebabnya tidak jelas
5)      Rasa gatal dan peradangan kulit yang menahun
6)      Koma, pada kasus tertentu.
Pencegahan diabetes:
1)      Berolahraga yang teratur.
2)      Tidak merokok
3)      Menjaga berat ideal badan agar tidak terjadi obesitas
4)      Melakukan pengawasan kadar glukosa dalam darah secara mandiri di rumah
5)      Check up kesehatan menyeluruh di rumah sakit
6)      Memeriksakan mata secara teratur
7)      Mengatur penggunaan gula yang rendah kalori
c.       Rematik
Rematik merupakan penyakit anak-anak dan remaja.Biasanya penyakit ini mulai terjadi 1 sampai 3 minggu setelah seseorang menderita pharyngitis. Di Amerika Serikat, telah dikembangkan antibiotik untuk mengatasi penyakit ini.
Akan tetapi dengan menggunakan antibiotik agaknya masih menemui jalan buntu dikarenakan pengaruhnya terhadap kesehatan organ hati.
Dari hasil penelitian menyebutkan bahwa demam rematik lebih sering dialami oleh anak gadis dibandingkan anak lelaki. Namun setelah mencapai dewasa, ukuran tentang jenis kelamin mana yang lebih sering terkena sudah mulai kabur.
Ini sangat tergantung dengan sistem imunitas seseorang dan lingkungan mereka berada.
Penyebab:
Demam rematik diakibatkan oleh kombinasi infeksi bakteri dan lemahnya sistem imunitas tubuh seseorang. Penyakit ini bermula dari infeksi pada tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus.
Setelah bakteri masuk ke dalam tubuh, ia akan berkembang dan menyebabkan demam disertai flu. Dalam banyak kasus, anak-anak lebih mudah terserang infeksi pada tenggorokan. Flu ini akan berkembang menjadi demam rematik.
Tanda-tanda rematik:
1)      Panas
2)      Sakit sendi, terutama pada pergelangan tangan dan pergelangan kaki, kemudian pada sendi siku, Sendi-sendi membengkak, dan
3)      Seringkali terasa panas serta tampak merah.
4)      Garis-garis merah yang melengkung atau benjolan di bawah kulit.
5)      Pada kasus yang lebih berat, badan terasa lemah, napas pendek dan mungkin nyeri jantung(heart pain).
Pengobatan:
1)      Jika anda mencurigai demam rematik, temui petugas kesehatan. Pada penyakit ini, terdapat kemungkinan bahaya kerusakan jantung.
2)      Minumkan aspirirn dengan takaran besar. Seorang anak yang berusia 12 tahun dapat minum sampai 2 atau 3 tablet @ 300 mg, 6 kali sehari. Minumkan aspirin bersama-sama susu atau sedikit soda bicarbonat, untuk menghindarkan sakit pada lambung. Jika mulai berdering, kurangi takaran.
3)      Berikan penicilin, 400.000 unit per tablet, 1 tablet 4 kali sehari selama 10 hari.
Pencegahan:
1)      Untuk mencegah demam rematik, obati pharyngitis segera dengan penicilin selama 10 hari.
2)      Untuk mencegah kambuhnya demam rematik dan tambahan kerusakan jantung, anak yang pernah menderita demam rematik harus mendapatkan penicillin selama 10 hari, begitu ada tanda pertama sakit leher. Jika tanda-tanda kerusakan jantung telah terlihat, anak tersebut harus mendapat penicillin secara teratur mendapatkan suntikan benzathin penicillin setiap bulan, mungkin selama hidupnya. Ikutilah nasehat seoarang dokter atau petugas kesehatan yang berpengalaman.
Secara umum untuk mencegah penyakit menular maupun tidak menular yaitu dengan cara:
1)      menjaga kebersihan lingkungan
Sampah, kotoran yang menumpuk, drainase yang kotor serta ventilasi/lubang untuk pertukaran udara di dalam rumah yang buruk bisa menjadi sebab timbul penyakit.  Lingkungan yang sehat dapat mencegah penularan penyakit.
2)      Cuci tangan dengan sabun
Biasakanlah untuk mencuci tangan sebelum melakukan aktivvitas lain, seperti saat mau makan. Tangan menjadi media perantara kuman maupun mikroorganisme yang lain. Saat kita tanpa sengaja memgang bekas ludah atau kotoran, maka penyakit dengan mudah tertular.
3)      Olahraga yang teratur dan istirahat yang cukup.
Membiasakan diri untuk melakukan kegiatan rutin dengan berolahraga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Istirahat yang cukup mendukung tubuh agar tetap bugar. Pola makan yang seimbang.
Perlunya mengatur pola makan, terutama menu makanan yang sehat.  Hindari makanan yang beresiko terhadap kesehatan seperti minuman bersoda, makanan ringan/snack yang banyak mengandung MSG dan sebagainya.
4)      Pola hidup yang sehat.
Nikmati hidup dengan selalu berpikir positif.  Mulai melakukan pendekatan terhadap agama serta tidak melakukan pergaulan bebas.  Setialah pada satu pasangan Anda.
5)      Pemberian imunisasi.
Sejak BALITA diberikan imunisasi lengkap untuk mencegah penularan penyakit.  Perkuat daya tahan tubuh dengan makan makanan yang bergizi dan pola hidup yang sehat karena umumnya penyakit menular menyerang sistem kekbalan tubuh.  Artinya, walaupun telah diimunisasi, saat badan lemah bisa saja tertular.


3.      Penyakit menurun atau bawaan
a.     Alergi
Banyak penelitian ilmiah menyatakan bahwa alergi didasari oleh faktor keturunan. Apabila orang tua memiliki kecenderungan alergi, kemungkinan besar alergi akan diturunkan kepada anak-anaknya. Alergi memiliki reaksi yang bermacam-macam, bahkan ada yang dapat membahayakan jiwa. Alergi yang dipicu oleh allergen yang masuk ke dalam tubuh. Beberapa alergi yang reaksinya mengancam nyawa diantaranya adalah alergi kacang dan alergi sengatan tawon, dapat menyebabkan sesak nafas.
b.     Albino
Albino adalah penyakit yang terjadi karena hilangnya pigmen atau zat warna kulit. Padahal pigmen memiliki fungsi sebagai pelindung kulit dari sinar ultraviolet. Oleh karena itu orang yang mengalami albino rentan terhadap kanker kulit jika terpapar sinar matahari secara terus menerus. Albino sendiri berasal dari bahasa latin Albus yang artinya putih. Meskipun putih, namun ini adalah bukan putih sehat.
c.      Asma
Asma adalah penyakit yang menyerang saluran pernafasan. Asma mengakibatkan saluran pernafasan menyempit sementara. Umumnya hal ini disebabkan oleh peradangan di saluran pernafasan yang menyebabkan saluran nafas bereaksi secara berlebihan terhadap suatu rangsangan, misalnya debu, asap dan pollen.
            Penyebab:
Sampai saat ini penyebab penyakit asma belum diketahui secara pasti meski telah banyak penelitian oleh para ahli. Teori atau hipotesis mengenai penyebab seseorang mengidap asma belum disepakati oleh para ahli di dunia kesehatan.
Namun demikian yang dapat disimpulkan adalah bahwa pada penderita asma, saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau / aroma menyengat (misalnya; parfum), dan olahraga.
Selain itu terjadinya serangan asma sebagai akibat dampak penderita mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) baik flu ataupun sinisitis. Serangan penyakit asma juga bisa dialami oleh beberapa wanita di masa siklus menstruasi, namun hal ini sangat jarang sekali. Angka peningkatan penderita asma dikaitkan dengan adanya faktor resiko yang mendukung seseorang menderita penyakit asma, misalnya faktor keturunan. Jika seorang ibu atau ayah menderita penyakit asma, maka kemungkinan besar adanya penderita asma dalam anggota keluarga tersebut.
Gejala:
Adapun tanda dan gejala penyakit asma diantaranya :
1)      Pernapasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan napas (exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki pernapasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang napasnya terdegar (wheezing) adalah penderita asma.
2)      Adanya sesak napas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).
3)      Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
4)      Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit.
5)      Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur napas.
Pada usia anak-anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal di rongga dada atau leher. Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat memperburuk keadaannya. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
Pencegahan:
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asma nya. Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat bernapas lega akan tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.


Penanganan atau pengobatan:
Penyakit asma (asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma dapat terjadi di kemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengetasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (hydrocortisone), sirup ventolin (salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernapasan.
Pada kasus-kasus yang ringan dimana dirasakan adanya keluhan yang mengarah pada gejala serangan asma atau untuk mencegah terjadinya serangan lanjutan, maka tim kesehatan atau dokter akan memberikan obat tablet seperti Aminophylin dan Prednisolone. Bagi penderita asma, disarankan kepada mereka untuk menyediakan/menyimpan obat hirup (Ventolin Inhaler) di mana pun mereka berada yang dapat membantu melonggarkan saluran pernapasan dikala serangan terjadi.
d.     Buta warna
Buta warna adalah suatu keadaan yang tidak normal pada sel mata karena sel kerucut telah rusak sehingga tidak mampu menangkap warna tertentu. Pada umumnya buta warna adalah disebabkan oleh faktor genetik, dimana ansestornya memiliki penyakit buta warna. Penderita buta warna tidak dapat mengenali satu atau beberapa warna sekaligus.
e.      Obesitas
Obesitas adalah suatu keadaan dimana berat badan melebihi batas paling tinggi kelebihan berat badan dan tubuh didominasi mayoritas lemak. Orang yang mengalami obesitas umumnya susah mengendalikan nafsu makan. Salah satu penyebab obesitas adalah gen atau keturunan. Gen tersebut menyebabkan fungsi menahan nafsu makan tidak bekerja dengan baik, ditambah dengan kebiasaan gaya hidup yang tidak baik dengan memakan-makanan yang tinggi lemak dan rendah nutrisi seperti junk food.
f.       Kanker payudara
Penyakit ini adalah penyakit yang ditakuti oleh perempuan, meskipun sebenarnya penyakit kanker jenis ini bisa juga mengancam kaum pria. Kanker ini menyerang pada jaringan payudara atau sekitar sel mamae. Gejala yang dialami pada umumnya kulit berwarna kemerahan, berisisik dan menebal di sekitar area payudara dan puting. Jika sudah memasuki fase lebih lanjut, maka dapat mengeluarkan cairan dari puting, namun bukan ASI. Gejala yang paling umum dapat dideteksi adalah adanya benjolan atau bengkak pada payudara.
Penyebab dan factor resiko:
Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, namun terdapat beberapa keadaan yang dianggap dapat meningkatkan faktor resiko terjadinya kanker payudara. Meskipun demikian, tidak berarti mereka yang tidak memiliki faktor resiko, tidak dapat terkena kanker payudara.
Factor-faktor resiko kanker payudara antara lain:
1)      Memiliki anggota keluarga yang menderita kanker payudara (ibu, nenek, saudara perempuan).
2)      Mens pertama pada usia muda, menopause yang terlambat
3)      Wanita yang tidak punya anak, atau melahirkan anak pertama pada usia > 30 tahun.
4)      Pernah terdapat tumor/kanker payudara sebelumnya
5)      Mendapatkan terapi pengganti hormon jangka panjang
6)      Faktor-faktor lain: obesitas/konsumsi tinggi lemak, konsumsi alkohol berlebih, mutasi genetik.
Untuk deteksi adanya kanker payudara dilakukan:
1)      SADARI (perikSA payuDAra sendiRI)
Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi (7-10 hari setelah menstruasi hari pertama), payudara agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan.
Caranya:
Lihat adanya kelainan pada payudara seperti:
a)      Adanya benjolan
b)      Kulit bersisik sekitar putting
c)      Puting susu keluar darah/cairan lain
d)     Cekungan pada kulit payudara/seperti kulit jeruk
e)      Perubahan bentuk/ukuran


2)      Jika tidak terlihat kelainan, lakukan pemeriksaan lagi dengan cara:
Pemeriksaan Medik, Pemeriksaan Payudara secara berkala oleh tenaga medis (dokter).
3)      Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan payudara dengan alat-alat penunjang seperti mamografi, USG, biopsi.
Mamografi adalah pemeriksaan payudara dengan suatu alat dan merupakan suatu cara pemeriksaan yang sederhana, tidak sakit dan hanya memakan waktu 5 - 10 menit saja. Saat terbaik untuk menjalani pemeriksaan mamografi adalah seminggu setelah selesai menstruasi. Caranya adalah meletakkan payudara secara bergantian antara 2 lembar alas, kemudian dibuat foto rontgen dari atas ke bawah, kemudian dari kiri ke kanan. Hasil foto ini akan diperiksa oleh dokter ahli radiologi. Sebuah benjolan sebesar 0,25 cm sudah dapat terlihat pada mamogram.
Wanita usia 40-49 tahun sebaiknya diperiksa setiap 2 tahun sekali, sedangkan usia >50 tahun , sebaiknya diperiksa secara berkala tiap tahun.
USG : pemeriksaan USG pada payudara, bukan untuk tujuan skrining, melainkan untuk lebih meyakinkan. Alat USGnya pun harus khusus.
Biopsi adalah operasi kecil untuk mengambil contoh jaringan dari benjolan, kemudian diperiksa di bawah mikroskop laboratorium patologi anatomi.
g.     Gangguan bipolar
Penyakit ini adalah suatu kondisi yang mengakibatkan depresi karena stres yang ringan. Penyakit ini diakibatkan oleh ketidakseimbangan zat kimia dalam otak atau karena bisa jadi faktor keturunan atau genetik. Penyakit ini beresiko diturunkan, jika salah satu orang tua menderita penyakit ini maka kemungkinannya naik hingga 15 persen.
h.     Hipotirodi
Hipotiroid adalah macam penyakit keturunan yang terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan hormon tiroksin dalam jumlah yang cukup. Gejala penyakit ini umumnya adalah mudah lelah dan penurunan berat badan yang berlebihan. Penyakit ini pada umumnya menyerang perempuan. Para ahli mengatakan bahwa penyakit ini memiliki resiko untuk diturunakan pada keturunan. Jika ada saudara diatas ibu yang memiliki tiroid yang tidak bagus, maka akan ada resiko 20 kali lebih besar.
i.       Kolesterol tinggi
Kolesterol tinggi juga dapat menurun. Kolesterol memang sebuah jenis lemak yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan beberapa hal, namun tidak baik jika dalam jumlah yang besar. Kolesterol tinggi dapat memicu serangan jantung dan stroke. Jika ada salah satu anggota keluarga yang memiliki kadar kolesterol tinggi, dalam dunia kedokteran ini disebut sebagai Familial Hypercholesterolaemenia yang umumnya disebabkan oleh perubahan gen, dimana lemak tidak bermetabolisme dengan baik di dalam darah sehingga menumpuk di pembuluh darah atau arteri.
j.       Kebotakan
Salah satu faktor penyebab Kebotakan adalah penyakit turunan, meski bisa disebabkan oleh banyak hal, namun ternyata faktor keturunan juga sangat berperan. Berdasarkan penelitian jika ayahnya mengalami kebotakan, maka salah satu dari anaknya paling tidak akan mengalami kebotakan akibat gen yang diturunkan oleh ayahnya. Penelitian Dr Angela Christiano, profesor dermatologi dan genetika di Columbia University Medical Center telah menemukan gen yang menjadi faktor penyebab rambut menipis. Ini bisa dilihat mulai sejak masih anak-anak. Yang menyebabkan folikel rambut menyusut dan rambut semakin menipis adalah gen APCDD1.
k.     Thalasemia
Penyakit turunan Thalasemia terjadi akibat kelainan darah disebabkan hemoglobin darah yang mudah sekali pecah. Thalasemia akan muncul jika kedua orangtuanya itu adalah pembawa faktor genetik sebagai pembawa sifat (carrier) yang bisa diturunkan kepada anaknya. Agar kadar hemoglobin tetap normal, penderita Thalasemia harus mendapatkan transfusi darah secara teratur. Ciri yang nyata adalah penderita tampak pucat dan layu. Hukum Mendel memiliki definisi sebagai berikut: jika sang ibu sebagai carrier, maka peluang pada anak yang terjadi adalah 25 persen sehat, 50 persen sebagai carrier dan 25 persen menderita Thalasemia.
l.       Hemofilia
Penderita penyakit turunan ini akan mengalami kesulitan dalam proses pembekuan darah. Hemofilia adalah penyakit turunan akibat kekurangan faktor pembeku darah 8 atau 9. Terjadi kelainan pada kromosom X dan sering diderita oleh keturunan laki-laki, sementara perempuan sebagian besar berperan sebagai carrier / pembawa sifat. Keturunan yang rentan menderita penyakit turunan ini memang sulit untuk dicegah karena setiap individu akan memiliki atau mewarisi satu kromosom seks dari ibu dan satu kromosom seks dari ayah, semenjak proses terjadinya atau terbentuknya janin.

BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Kesehatan tidak hanya sehat secara fisik saja, tetapi juga sehat secara rohani dan sosialnya. Untuk mendapatkan kesehatan tersebut, kita harus melakukan upaya-upaya agar lingkungan sekitar kita selalu bersih sehingga terhindar dari kuman dan bibit penyakit. Tiga factor yang menyebabkan kita mudah terserang penyakit yaitu: pendidikan tentang kesehatan yang masih kurang, factor keterbelakangan penduduk dan yang terakhir adalah factor ekonomi yang rendah. Untuk tetap bisa sehat, kita harus melakukan: Memeperbaiki kesehatan lingkungan, mencegah dan memberantas penyakit infeksi, mendidik masyarakat tentang prinsip-prinsip kesehatan,  mengkoordinasi tenaga-tenaga kesehatan untuk melayani pengobatan dan perawatan, mengembangkan upaya masyarakat untuk mencapai tingkatan hidup yang setinggi-tingginya
Penyakit dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu: penyakit yang dapat menular, penyakit yang tidak menular dan penyakit bawaan atau keturunan. Untuk penyakit yang dapat menular contohnya: flu, TBC, malaria, penyakit kulit, kolera, demam berdarah dll. Sedangkan untuk penyakit yang tidak menular adalah: reumatik, hipertensi, dan diabetes mellitus. Untuk penyakit bawaan atau keturunan contohnya: kanker payudara, kebotakan, albino, asma, hemophilia dll.
Cara pencegahan baik penyakit menular maupun tidak menular yaitu dengan cara:  menjaga kebersihan lingkungan, mencuci tangan dengan sabun, olah raga teratur dan istirahat cukup, pola hidup sehat dan imunisasi bagi balita.

  1. Saran
Kesehatan merupakan hal terpenting dalam hidup kita. Oleh karena itu kita harus menjaga kesehatan agar kita dan mencegah agar tubuh kita tidak mudah terserang penyakit. Minimal dari diri kita terlebih dahulu, dengan cara menjaga kebersihan di lingkungan kita, mengatur pola hidup sehat, olah raga teratur dan istirahat cukup.  Karena mencegah lebih baik daripada mengobati.

Daftar pustaka

Mu’rifah.2001.Pendidikan Kesehatan.

Syamsyuri,Istamar dkk.2007.Biologi untuk SMA kelas XI semester 2.Malang:Erlangga.
http://infokesehatan101.blogspot.com/2012/04/gejala-sakit-maag.html (diakses tanggal 10 Oktober 2013,  pukul 12:45:01 wib )


(Diakses tanggal 5 November 2013, pukul 13.20)

http://sobatbaru.blogspot.com/2008/04/macam-macam-penyakit.html (Diakses hari Senin, tanggal 5 November 2013)



http://griyasavingnet.blogspot.com/2012/09/macam-macam-penyakit-menular-pada.html (Diakses pada tanggal 10 Desember 2013)

 http://sehat-enak.blogspot.com/2009/07/penyakit-demam-berdarah-dengue-dbd.html  (Diakses pada tanggal 10 Desember 2012)

(Diakses tanggal 5 November 2012)



http://jenispenyakit.blogspot.com/2009/07/penyakit-tifus.html  (Diakses pada tanggal 5 November 2012)

http://jenispenyakit.blogspot.com/2009/08/penyakit-darah-tinggi.html (Diakses pada tanggal 5 November 2012)

http://jenispenyakit.blogspot.com/2009/07/penyakit-diabetes.html (Diakses pada tanggal 5 November 2012)
http://jenispenyakit.blogspot.com/2009/07/penyakit-rematik.html (Diakses pada tanggal 5 November 2012)

http://penyakitkita.wordpress.com/tag/macam-macam-penyakit-tidak-menular/ (Diakses pada tanggal 10 Desember 2012)

http://ridwanaz.com/kesehatan/jenis-jenis-penyakit-keturunan/ (Diakses pada tanggal 10 Desember 2012)

http://musttrie-art.blogspot.com/2012/08/memahami-jenis-jenis-penyakit-turunan.html (Diakses pada tanggal 10 Desenber 2012)

http://jenispenyakit.blogspot.com/2008/12/penyakit-kanker-payudara.html (Diakses pada tanggal 5 November 2012)

http://sehat-enak.blogspot.com/2009/07/penyakit-asma-asthma.html (Diakses pada tanggal 10 Desember 2012)





0 komentar:

Posting Komentar


up