MAKALAH ABK : #6


Karakteristik Berkelainan Akademik dan Solusinya
BAB I 
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dunia pendidikan mengartikan diagnosis kesulitan belajar sebagai segala usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis dan sifat kesulitan belajar. Masalah belajar yang terjadi dikalangan murid sering kali terjadi dan menghambat kelancaran proses belajar siswa. Keberbakatan menimbulkan permasalahan bagi penyandangnya apabila mereka tidak memperoleh dukungan dan bantuan yang diperlukannya.Permasalahan itu terutama timbul pada masa remaja.
Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh murid-murid yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-murid yang pandai atau cerdas.
Dalam perjalanan hidup manusia , setelah melalui masa perkawinan memiliki anak yang sehat secara fisik dan psikologis menjadi harapan berikutnya. Namun tidak semua harapan manusia bisa menjadi kenyataan. Sebagian kecil orang tua memiliki anak yang sejak kecil telah memiliki kelainan.


B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari uraian di atas adalah:
1.      Apa pengertian anak kesulitan belajar dan anak berbakat ?
2.      Apa karakteristik anak esulitan belajar dan anak berbakat?
3.      Apa klasifikasi anak kesulitan belajar dan anak berakat?
4.      Bagaimana menyikapi anak yang esulitan belajar engan anak berbakat?
C.     Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan tugas mata kuliah bimbngan di SD dan ABK serta untuk mengetahui anak yang mengalami kesulitan di bidang akademik.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
Anak yang mengalami kesulitan belajar sering disebut dengan istilah learning problems atau learning difficulties adalah kelompok learning disabilities (LD) atau  Masalah kesulitan belajar dalam pendidikan kebutuhan khusus (special needs education), anak yang mempunyai kebutuhan dalam bentuk hambatan untuk melakukan kegiatan belajar (barrier to learning and development).
Anak berbakat secara umum adalah “mereka yang karena memilikikemampuan-kemampuan yang unggul mampu memberikan prestasi yang tinggi”.Istilah yang sering digunakan bagi anak-anak yang memiliki kemampuan-kemampuan yang unggul atau anak yang tingkat kecerdasannya di atas rata-rata anak normal.
Anak
B.     Karakteristik anak yang mengalami kesulitan belajar
Secara umum menurut Torey Hayden (2000) karakteristik  siswa berkebutuhan khusus yang mengalami kesulitan belajar dapat dilihat dari hal-hal berikut.
1.      Banyak murid berkebutuhan khusus mengalami masalah di ruang kelas
2.      Murid berkebutuhan khusus sulit mengikuti instruksi
3.       Tugas yang rumit memunculkan masalah beberapa murid berkebutuhan khusus
4.       Murid-murid berkebutuhan khusus kesulitan menyimpan materi-materi pelajaran di kelas
5.      Banyak murid berkebutuhan khusus yang tak bisa membaca sebaik teman-temannya
6.      Seorang murid berkebutuhan khusus mungkin memahami informasi saat ia mendengarkannya tetapi tidak mampu membaca materi yang diperlukan untuk tugas sekolah.
7.      Murid berkebutuhan khusus mungkin kesulitan mempelajari konsep dan proses matematis
C.     Karakteristik  anak berbakat
Apabila seorang anak memiliki 18 ciri dari 23 ciri berikut, maka anak tersebut dapat digolongkan anak berbakat.
1.                  Membaca pada usia lebih muda
2.                  Membaca lebih cepat dan lebih banyak
3.                  Memiliki perbendaharaan yang luas
4.                  Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat
5.                  Mempunyai minat yang luas, juga terhadap masalah orang dewasa
6.                  Mempunyai inisiatif dan dapat bekerja sendiri
7.                  Memberi jawaban – jawaban yang baik
8.                  Dapat memberikan banyak gagasan
9.                  Luwes dalam berfikir
10.              Terbuka terhadap rangsangan – rangsangan dari lingkungan
11.              Mempunyai pengamatan yang tajam
12.              Dapat berkonsentrasi untuk jangka waktu yang panjang, terutama terhadap tugas atau bidang yang diminati
13.              Berpikir kritis, juga terhadap diri sendiri
14.              Senang mencoba hal – hal yang baru
15.              Mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi, dan sintesis yang tinggi
16.              Senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan – pemecahan masalah
17.              Cepat menangkap hubungan sebab akibat
18.              Berperilaku terarah pada tujuan
19.              Menpunyai daya imajinasi yang kuat
20.              Mempunyai banyak kegemaran
21.              Mempunyai daya ingat yang kuat
22.              Peka serta menggunakan firasat
23.              Menginginkan kebebasan dalam gerkan dan tindakan
D.    Klasifikasi anak kesulitan belajar
Anak-anak usia sekolah yaitu usia di atas 6 tahun masuk dalam kelompok kesulitan belajar akademik anak-anak ini mengalami kesulitan bidang akademik di sekolah yang sangat spesifik yaitu kesulitan dalam satu jenis/bidang akademik seperti berhitung/matematika (diskalkulia), kesulitan membaca (disleksia), kesulitan menulis (disgraphia), kesulitan bebahasa (dysphasia), kesulitan tidak terampil (dispraksia), dsb . 
klasifikasi yang berdasarkan jenis gangguan atau kesulitan yang dialami anak yaitu:
a)         Dispraksia : merupakan gangguan pada keterampilan motorik, anak terlihat kurang terampil dalam melakukan aktivitas motorik. Seperti sering menjatuhkan benda yang di pegang, sering memecahkan gelas kalau minum.
b)        Disgraphia : kesulitan dalam menulis ada yang memang karena gangguan pada motoris sehingga tulisannya sulit untuk dibaca orang lain, ada yang sangat lambat aktivitas motoriknya, dan juga adanya hambatan pada ideo motorik sehingga sering salah atau tidak sesuai apa yang dikatakan dengan yang ditulis .
c)         Diskalkulia : adalah kesulitan dalam berhitung dan matematika hal ini sering dikarenakan adanya gangguan pada memori dan logika
d)        Disleksia : merupakan kesulitan membaca baik membaca permulaan maupun pemahaman
e)         Disphasia : kesulitan berbahasa dimana anak sering melakukan kesalahan dalam berkomunikasi baik menggunakan tulisan maupun lisan.
f)         Body awareness : Anak tidak memiliki akan kesadaran tubuh sering salah prediksi pada aktivitas gerak mobilitas seperti sering menabrak bila berjalan.
E.     Klaifikasi anak berbakat
Anak yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata dapat diklasifikasikanmenjadi tiga kelompok, seperti dikemukakan oleh Sutratinah Tirtonegoro (1984; 29) yaitu; Superior, Gifted dan Genius.Ketiga kelompok anak tersebut memiliki peringkat ketinggian intellegnsi yang berbeda.


1.    Genius
Genius ialah anak yang memiliki kecerdasan luar biasa, sehingga dapatmenciptakan sesuatu yang sangat tinggi nilainya.Intelligence Quotien-nya (IQ) berkisar antara 140 sampai 200.Anak genius memiliki sifat-sifat positif sebagai berikut; daya abstraksinya baik sekali, mempunyai banyak ide, sangat kritis, sangat kreatif, suka menganalisis, dan sebagainya. Di samping memiliki sifat-sifat positif juga memiliki sifat negatif, diantaranya; cenderung hanya mementingkan dirinya sendiri (egois), temperamennya tinggi sehingga cepat bereaksi (emosional), tidak mudah bergaul, senang menyendiri karena sibuk melakukan penelitian, dan tidak mudah menerima pendapat orang lain.
2. Gifted
Anak ini disebut juga gifted and talented adalah anak yang tingkatkecerdasannya (IQ) antara 125 sampai dengan 140. Di samping memiliki IQ tinggi, juga bakatnya yang sangat menonjol, seperti ; bakat seni musik, drama, dan ahli dalam memimpin masyarakat. Anak gifted diantaranya memiliki karakteristik; mempunyai perhatian terhadap sains, serba ingin tahu, imajinasinya kuat, senang membaca, dan senang akan koleksi.

3. Superior
Anak superior tingkat kecerdasannya berkisar antara 110 sampai dengan 125sehingga prestasi belajarnya cukup tinggi.Anak superior memiliki karakteristik sebagai berikut; dapat berbicara lebih dini, dapat membaca lebih awal, dapat mengerjakan pekerjaan sekolah dengan mudah dan dapat perhatian dari temantemannya.James H. Bryan and Tanis H. Bryan (1979; 302) mengemukakan bahwa karakteristik anak berbakat itu (gifted) meliputi; physical, personal, and social characteristics. Sedangkan David G. Amstrogn and Tom V. Savage (1983; 327) mengemukakan; “Gifted and talented students are individuals who arecharacteristized by a blaned of (1) high intelligence, (2) high task comitment, and (3) high creativity. Secara umum hampir semua pendapat itu sama, bahwa anak berbakat memiliki kemampuan yang tinggi jika dibandingkan dengan anak-anak pada umumnya.
F.      Layanan pendidikan bagi anak berkelainan akademik
a.       Anak yag kesulitan belajar
Guru menerapkan metode yang cocok untuk anak didiknya sesuai dengan kelainan yang dialami dengan mempertimbangkan karakteristik masing-masing anak, orangtua dan guru harus memahami kekurangan anak berkebutuhan khusus sehingga dapat memotivasi anak agar dirinya dapat berkembang, dan  orangtua hendaknya lebih perhatian kepada anak, rajin mengecek perkembangan anak maupun memeriksakan kesehatannya.
b.      Anak yang berbakat
1.      Kurikulum
Kurikulum berdiferensiasi bagi anak berbakat mengacu pada penanjakan kehidupan mental melalui berbagai program yang akan menumbuhkan kreativitasnya serta mencakup berbagai pengalaman belajar intelektual pada tingkat tinggi.
2.      Model Pembelajaran
Untuk layanan pendidikan terhadap anak berbakat ini ada beberapa model yang dapat digunakan, yaitu; pengayaan, percepatan, dan segregasi.
3.      Penerapan nilai
Penerapan penilaian mencakup ciri-ciri belajar yang berkenaan dengan tingkat berfikir tinggi.Biasanya anak berbakat sering mampu menilai hasil kinerjanya sendiri secara kritis. Selain itu setiap anak tersebut harus memperoleh umpan balik tentang hasil kinerjanya secara terbuka
4.      Guru yang berbakat 
Untuk menangani anak berbakat di Sekolah Dasar, tentunya membutuhkan guru-guru yang memiliki kemampuan yang khusus. Dalam hal ini David G. Armstrong And Tom V. Savage (1983; 334) Deskripsi kemampuan guru yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a.          Memiliki kematangan dan keamanan.
b.         Memiliki kreativitas dan fleksibilitas.
c.          Memiliki kemampuan mengindividualisasikan materi pelajaran.
d.         Memiliki kedalaman pemahaman terhadap pengajaran.


                                      BAB III
                                    PENUTUP
A.    Kesimpulan
          Masalah kesulitan belajar dalam pendidikan kebutuhan khusus anak yang mempunyai kebutuhan khusus baik yang bersifat temporer maupun permanen akan berdampak langsung kepada proses belajar, dalam bentuk hambatan untuk melakukan kegiatan belajar. Anak berbakat ialah anak yang memiliki kemampuan intelektual tin
ggi, juga menunjukkan penonjolan kecakapan khusus yang bidangnya berbeda-beda antara anak yang satu dengan anak lainnya.
B.     Saran
         Sehubungan dengan metode pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus, beberapa saran yang diberikan, yaitu hendaknya guru menerapkan metode yang cocok untuk anak didiknya sesuai dengan kelainan yang dialami dengan mempertimbangkan karakteristik masing-masing anak, orangtua dan guru harus memahami kekurangan anak berkebutuhan khusus sehingga dapat memotivasi anak agar dirinya dapat berkembang, dan  orangtua hendaknya lebih perhatian kepada anak, rajin mengecek perkembangan anak maupun memeriksakan kesehatannya.
Jangan semena2 menjust anak yang berkelaianan kita lakukan pendekatan yang lebih intesif dan saling berkoordinasi dg orang tua


DAFTAR PUSTAKA
Hayden, Torey .2000. Mengakomodasi Murid Berkebutuhan Khusus. www.torey-hayden.com
Suparno. 2007. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: DEPDIKNAS


0 komentar:

Posting Komentar


up